- Kenapa Al-Quran Diturunkan Secara Berangsur-angsur?
- Hikmah Diturunkannya Al-Quran Secara Berangsur-angsur 1. Untuk Meneguhkan Hati Nabi SAW 2. Sebagai Bentuk Pemuliaan Kepada Nabi Muhammad SAW 2. Memudahkan Bagi Manusia untuk Menghafal, Memahami dan Mengamalkan Al-Quran 3. Relevan dengan Konteks Kehidupan 4. Sebagai Tantangan dan Mukjizat
Setiap tahun diperingati Nuzulul Quran pada pertengahan bulan Ramadan. Momen ini selalu dinanti umat Islam karena menjadi bagian dari sejarah dan mempunyai hikmah yang bisa dipelajari.
Nuzulul Quran merupakan peristiwa turunnya Al-Quran di bulan Ramadan. Metode penurunannya dilakukan secara berangsur-angsur yang memakan waktu hingga 23 tahun. Terdiri dari 13 tahun masa Nabi Muhammad masih di Mekkah dan 10 tahun di Madinah. Sebagaimana firman Allah SWT berikut ini:
وَقُرْآنًا فَرَقْنَٰهُ لِتَقْرَأَهُ عَلَى النَّاسِ عَلَىٰ مُكْثٍ وَنَزَّلْنَٰهُ تَنْزِيْلًا
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan Al-Quran itu telah kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan kami menurunkannya bagian demi bagian," (QS. Al-Isra: 106).
Kenapa Al-Quran Diturunkan Secara Berangsur-angsur?
Alasan Al-Quran diturunkan secara berangsur-angsur dijelaskan dalam surat Al-Furqan ayat 32-33 yang berbunyi:
وَقَالَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَوْلَا نُزِّلَ عَلَيْهِ الْقُرْاٰنُ جُمْلَةً وَّاحِدَةًۛ كَذٰلِكَۛ لِنُثَبِّتَ بِهٖ فُؤَادَكَ وَرَتَّلْنٰهُ تَرْتِيْلًا ٣٢ وَلَا يَأْتُوْنَكَ بِمَثَلٍ اِلَّا جِئْنٰكَ بِالْحَقِّ وَاَحْسَنَ تَفْسِيْرًاۗ ٣٣
"Berkatalah orang-orang yang kafir. 'Mengapa Al-Quran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja?' Demikianlah supaya kami perkuat hatimu dengannya dan kami membacanya secara tartil (teratur dan benar). Tidaklah orang-orang kafir itu datang kepadamu (membawa) sesuatu yang ganjil, melainkan kami datangkan kepadamu suatu yang benar dan yang paling baik penjelasannya," (QS. Al-Furqan: 32-33).
Dari penjelasan tersebut, ada banyak hikmah Nuzulul Quran yang bisa dipetik dan dijadikan pelajaran bagi umat Islam. Hikmah membantu kita untuk memahami di balik setiap peristiwa dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Hikmah Diturunkannya Al-Quran Secara Berangsur-angsur
Dikutip buku 10 Malam Pertegahan Ramadhan karya Shabri Shaleh Anwar, Inilah hikmah diturunkanya Al-Qur'an secara bertahap atau berangsur-ansur sesuai dengan kejadian yang dialami Rasulullah SAW.
1. Untuk Meneguhkan Hati Nabi SAW
Selama menerima wahyu dari Allah SWT, Nabi Muhammad SAW menghadapi berbagai tantangan dan hambatan. Saat itu, ia tetap bersabar, bahkan ketika kesabaran yang dimilikinya sudah mulai menipis. Kesedihan dan perlawanan dari orang-orang kafir setimpal dengan cara Allah menghiburnya. Sebagaimana tertulis dalam surat Al-Kahfi ayat 6 berikut ini:
"Maka (apakah) barangkali kamu akan membunuh dirimu karena bersedih hati setelah mereka berpaling. Sekiranya mereka tidak beriman kepada keterangan ini (Al-Quran)," (QS. Al-Kahfi: 6).
2. Sebagai Bentuk Pemuliaan Kepada Nabi Muhammad SAW
Dikutip buku Nuzulul Quran Malam Lailatul Qadar atau 17 Ramadhan? karya Wildan Jauhari, Abu Syamah Al-Maqdisi mengatakan diturunkannya Al-Quran secara berangsur-angsur sebagai bentuk pengagungan kepada Allah SWT. Ia menjelaskan:
"Jika ada pertanyaan, apa rahasia di balik diturunkannya Al-Quran secara sekaligus ke langit dunia? Maka ku jawab, 'Di dalamnya ada bentuk pengagungan terhadap perkara besar ini, sekaligus pemulian kepada siapa Al-Quran itu diturunkan. Yaitu ketika penduudk tujuh lapis langit itu diberi tahu bahwa inilah kitab suci pamungkas dari Allah SWT diturunkan kepada penutup para nabi dan rasul, untuk sebaik-baiknya umat manusia."
Ia juga melanjutkan:
"Kalau saja tak ada hikmah ilahiyah di balik penurunan Al-Quran secara berangsur-angsur itu, maka pastilah Al-Quran ini diturunkan secara sekaligus kepada manusia sebagaimana kitab suci terdahulu. Tetapi begitulah Allah SWT membedakan antara Al-Quran dengan kitab lainnya. Khusus untuk Al-Quran, Allah SWT menggabungkan dua metode sekaligus, diturunkan secara sekaligus dan diturunkan secara berangsur-angsur. Demikianlah Allah SWT memuliakan Nabi-Nya, Muhammad SWT."
2. Memudahkan Bagi Manusia untuk Menghafal, Memahami dan Mengamalkan Al-Quran
Pada masa jahiliyah, masyarakat belum mengenal baca dan tulis. Hanya segelintir orang yang menguasai dua keterampilan tersebut. Termasuk Nabi Muhammad SAW yang merupakan pribadi ummi atau tidak mampu membaca dan menulis.
Karena itu, bukanlah hal yang mudah bagi seorang untuk menelaah satu kitab penuh berisi perintah, laragan, dan pedoman hidup. Melalui hikmah Al-Quran diturunkan secara berangsur-angsur sebagaimana para sahabat juga mempelajarinya sedikit demi sedikit, ayat per ayat hingga surat per surat. Hal ini memudahkan untuk dipahami dan dipraktekkan.
3. Relevan dengan Konteks Kehidupan
Hikmah ketiga ini bertujuan untuk mengiringi setiap peristiwa yang terjadi. Jika itu sebuah kebenaran, Al-Quran dapat menguatkan dan meneguhkan tetapi jika ada kesalahan dan kekeliruan, Al-Quran datang untuk membenarkan dan meluruskan. Bahkan ketika terjadi kesulitan yang menghadang, Al-Quran memberikan solusi.
4. Sebagai Tantangan dan Mukjizat
Kemukjizatan Al-Quran yang diturunkan berangsur-angsur melalui ayat per ayat hingga surat per surat, di dalamnya terdapat tantangan dari Allah SWT bagi yang meragukannya untuk membuat yang serupa.
Tantangan itu terjadi secara terus-menerus selama ayat Al-Quran diturunkan. Selama waktu itu pula tidak ada yang mampu membuat dan menandingi yang serupa Al-Quran. Bahkan Allah menjamin tidak ada dan tidak akan pernah ada yang mampu melakukan hal tersebut hingga sampai kehidupan berakhir. Allah berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 23-24.
وَاِنْ كُنْتُمْ فِيْ رَيْبٍ مِّمَّا نَزَّلْنَا عَلٰى عَبْدِنَا فَأْتُوْا بِسُوْرَةٍ مِّنْ مِّثْلِهٖۖ وَادْعُوْا شُهَدَاۤءَكُمْ مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ ٢٣ فَاِنْ لَّمْ تَفْعَلُوْا وَلَنْ تَفْعَلُوْا فَاتَّقُوا النَّارَ الَّتِيْ وَقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُۖ اُعِدَّتْ لِلْكٰفِرِيْنَ ٢٤
Artinya: "Jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang apa (Al-Qur'an) yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Nabi Muhammad), buatlah satu surah yang semisal dengannya dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar. Jika kamu tidak (mampu) membuat(-nya) dan (pasti) kamu tidak akan (mampu) membuat(-nya), takutlah pada api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu yang disediakan bagi orang-orang kafir," (QS. Al-Baqarah: 23-24).
Demikian itulah penjelasan alasan Al-Quran diturunkan secara berangsur-angsur. Semoga bermanfaat, ya.
(mep/dai)