5 Hadits Tentang Makan Sahur

5 Hadits Tentang Makan Sahur

Agustin Tri Wardani - detikJateng
Sabtu, 01 Apr 2023 00:02 WIB
Jadwal Buka Puasa Bogor Hari Ini 24 April 2022, Cek di Sini
5 Hadits Tentang Makan Sahur. Foto Ilustrasi. (Foto: Getty Images/pictafolio)
Solo -

Bulan Ramadhan merupakan bulan di mana kita wajib menjalankan ibadah puasa, dimulai dengan makan sahur dan ditutup dengan makan buka puasa. Sahur dilakukan sebelum waktu sholat subuh, sehingga banyak yang melalaikannya karena harus bangun lebih awal. Padahal sahur adalah sunnah Rasulullah SAW menganjurkan kita agar sahur dalam beberapa hadits.

Sahur merupakan aktivitas memakan makanan atau minuman sebelum seseorang memulai berpuasa dan sebelum waktu imsak datang. Hukum sahur adalah sunnah. Kita dianjurkan untuk sahur agar masih tetap bisa menjalankan aktivitas dan ibadah sehari-hari saat berpuasa, karena energi yang kita dapat saat sahur.

Tentunya saat sahur bukan hanya persoalan makan dan minum, namun saat sahur kita juga akan mendapat keberkahan dan pahala yang berlimpah yang tidak bisa kita dapat saat tidak melakukan sahur. Hal ini berdasarkan hadits-hadits terdahulu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut merupakan kumpulan hadits mengenai makan sahur yang perlu umat Islam ketahui, dikutip dari laman resmi NU dan MUI.

1. Hadits Keberkahan dalam Sahur

Terdapat hadits di mana di dalamnya mengandung anjuran kita untuk melakukan sahur untuk memulai ibadah puasa. Orang yang melakukan sahur saat berpuasa lebih hebat daripada yang tidak. Berikut haditsnya.

ADVERTISEMENT

عن أنس رضي الله عنه قال صلى الله عليه و سلم: "تسحروا فإن في السحور بركة" (رواه الشيخان)

Artinya: Diriwayatkan dari Anas ra, Rasulullah saw bersabda, "Sahurlah kalian, karena sesungguhnya dalam sahur itu mengandung keberkahan." (HR Syaikhani)

قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي السَّحُورِ بَرَكَةً

"Nabi Muhammad SAW bersabda : "Bersahurlah kalian, karena di dalam sahur ada berkah." (HR Bukhari, No 1789)

2. Hadits Orang yang Sahur dan Tidak Tidur sampai Waktu Subuh

Imam Bukhari dalam kitab Shahihnya menuliskan tentang pembahasan orang yang melakukan sahur dan tidak tidur sampai sholat Subuh. Berikut haditsnya.

حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ أَبِي أُوَيْسٍ عَنْ أَخِيهِ عَنْ سُلَيْمَانَ عَنْ أَبِي حَازِمٍ أَنَّهُ سَمِعَ سَهْلَ بْنَ سَعْدٍ يَقُولُ كُنْتُ أَتَسَحَّرُ فِي أَهْلِي ثُمَّ يَكُونُ سُرْعَةٌ بِي أَنْ أُدْرِكَ صَلَاةَ الْفَجْرِ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Artinya: Telah menceritakan kepada kami, Isma'il bin Abu Uwais, dari Saudaranya, dari Sulaiman, dari Abu Hazm, bahwa dia mendengar Sahl bin Sa'd berkata, "Suatu kali aku pernah makan sahur bersama keluargaku, kemudian aku bersegera agar dapat melaksanakan shalat Subuh bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam."

3. Hadits Makanan Sahur Tidak Akan Dihisab oleh Allah SWT

Umat Islam sangat dianjurkan untuk sahur saat ibadah puasa Ramadhan. Salah satu yang menjadi alasan adalah karena makanan dan minuman yang kita konsumsi saat sahur tidak akan dihisab oleh Allah SWT. Padahal dalam aturan, apa yang kita makan akan dihisab oleh Allah SWT, tetapi bagi bagi makanan orang yang sahur itu tidak. Hal ini terdapat dalam hadits Nabi sebagai berikut.

ثلاثة لا يحاسب عليها العبد أكلة السحر وما أفطر عليه والأكل مع الإخوان

Artinya, "Ada tiga hal (makanan) di mana seorang hamba tidak akan dihisab oleh Allah swt, yaitu makanan sahur, makanan saat berbuka puasa, dan makanan yang dinikmati bersama saudara-saudara yang lain."

4. Hadits Sahur Menjadi Pembeda Antara umat Islam dengan Yahudi dan Nasrani

Dapat kita ketahui jika puasa bukan hanya dilakukan oleh agama Islam. Agama lain yang dianut umat Yahudi dan Nasrani juga mendapat ajaran untuk melakukan puasa. Adanya sahur ini menjadikan pembeda puasa umat Islam dengan Yahudi dan Nasrani, seperti pada sabda Nabi Muhammad SAW dan juga hadits Imam Nawawi dalam Syarah Muslim.

فصل ما بين صيامنا وصيام أهل الكتاب أكلة السحر

Artinya: "Yang membedakan antara puasa kita dan puasa Ahli Kitab adalah makan sahur".

معناه الفارق والمميز بين صيامنا وصيامهم السحور فإنهم لا يتسحرون ونحن يستحب لنا السحور

Artinya: "Maknanya, yang menjadi pembeda dan keistimewaan antara puasa kita dan puasa mereka (Yahudi dan Nasrani) adalah sahur. Karena sesungguhnya mereka tidak sahur, sedangkan kita disunahkan untuk sahur." (Syarah Muslim Imam Nawawi, juz 7, hal. 207)

5. Hadits Keutamaan Mengakhirkan Sahur

Rasulullah SAW mengajarkan kepada kita jika dia memiliki kebiasaan mengakhirkan sahur kala menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Manfaat mengakhirkan sahur adalah agar kita tidak terlalu tersiksa merasakan haus dan lapar. Hal ini sebagaimana sabdanya:

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ أَنَّ نَبِيَّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَزَيْدَ بْنَ ثَابِتٍ تَسَحَّرَا فَلَمَّا فَرَغَا مِنْ سَحُورِهِمَا قَامَ نَبِيُّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى الصَّلَاةِ فَصَلَّى قُلْنَا لِأَنَسٍ كَمْ كَاانَ بَيْنَ فَرَاغِهِمَا مِنْ سَحُورِهِمَا وَدُخُولِهِمَا فِي الصَّلَاةِ قَالَ قَدْرُ مَا يَقْرَأُ الرَّجُلُ خَمْسِينَ آيَةً

"Dari Anas bin Malik, bahwa Nabi Muhammad SAW dan Zaid bin Tsabit makan sahur bersama. Setelah keduanya selesai makan sahur, beliau lalu bangkit melaksanakan salat." Kami bertanya kepada Anas, "Berapa rentang waktu antara selesainya makan sahur hingga keduanya melaksanakan sholat?" Anas bin Malik menjawab, "Kira-kira waktu seseorang membaca lima puluh ayat." (HR Bukhari, no 547)

Demikian informasi mengenai hadits makan sahur, jangan lupa untuk sahur, semoga bermanfaat ya, Lur!

Artikel ini ditulis oleh Agustin Tri Wardani peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(rih/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads