Petugas dari Bina Marga Jateng saat ini melakukan penyisiran lubang yang ada di sepanjang Jalan Jogja-Solo. Kondisi jalan yang rusak itu terjadi seiring hujan yang berintensitas tinggi beberapa pekan terakhir.
Mereka juga langsung menambal lubang yang ditemukan agar tidak membahayakan pengguna jalan. Kegiatan tersebut sudah berlangsung selama dua pekan belakangan.
"Sehari rata-rata satu tim hampir 50-an lubang (ditambal). Yang penting kita kerja, kerja dan kerja untuk masyarakat pengguna jalan," ungkap Penilik Jalan Pejabat Pembuat Komitmen 3.4 Bina Marga Jawa Tengah, Fajar Suryanto kepada detikJateng di Jalan Jogja-Solo, Selasa (14/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fajar menjelaskan penyisiran dilakukan di Jalan Jogja-Solo mulai dari Prambanan hingga Kartasura. Jumlah lubang yang ditambal cukup banyak.
"Kita tidak bisa hitung. Kita tidak menyalahkan siapa pun tapi yang banyak rusak Klaten ke timur sampai Kartasura, dan yang Kartasura ke Klaten lebih sedikit," jelas Fajar.
Dia menduga kerusakan di Jalan Jogja-Solo itu terjadi karena faktor cuaca. Intensitas hujan yang cukup tinggi membuat aspal menjadi rusak.
Selain itu, pihaknya memberikan perhatian khusus terhadap kerusakan jalan yang terjadi di kawasan Penggung, Kecamatan Ceper. Kerusakan di lokasi itu tidak bisa diperbaiki hanya dengan ditambal.
"Untuk dekat SMK Penggung Ceper itu nanti rencananya fondasi kita ganti, sehingga bahu jalan nanti ada kemiringan," imbuh Fajar.
Diberitakan sebelumnya, di Jalan Jogja-Solo di ruas Desa Jambu Kulon, Kecamatan Ceper, Klaten, sempat ditanami pohon pisang. Pohon pisang ditanam warga sebab rusak dan sudah banyak korban berjatuhan.
Ruas yang ditanam pohon pisang berada di sisi barat atau dari Jogja ke arah Solo, tepatnya di selatan sebelum Masjid At Taqwa.
Dari ruas tersebut ke selatan puluhan lubang jalan menganga cukup dalam. Selain itu aspal jalan menggelembung karena tak kuat menahan beban.
"Lubangnya kalau 10 lebih ke selatan. Mulai sebelum SMK ke selatan," ungkap seorang warga, Hafid, kepada detikJateng, di lokasi, Minggu (5/2).
(ahr/rih)