5 Contoh Teks Anekdot Singkat Berbagai Tema Lengkap dengan Strukturnya

5 Contoh Teks Anekdot Singkat Berbagai Tema Lengkap dengan Strukturnya

Paradisa Nunni Megasari - detikJateng
Kamis, 02 Feb 2023 15:31 WIB
Ilustrasi menulis essay.
5 Contoh Teks Anekdot Singkat Berbagai Tema Lengkap dengan Strukturnya. (Foto: Thought Catalog/Unsplash)
Solo -

Teks anekdot adalah teks singkat yang berisi cerita humor, menarik, dan lucu dengan berbagai tema. Tak seperti teks lainnya, unsur humor dalam teks anekdot mengandung kritikan ataupun sindiran dengan berbagai topik, mulai dari politik, pendidikan, dan hukum.

Dikutip dari buku Jenis-jenis Teks Dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK (2014) karya Kosasih, teks anekdot berfungsi untuk menyampaikan sebuah cerita, baik fiksi maupun nonfiksi, sehingga pembaca seolah-olah menyaksikan peristiwa tersebut.

Dibandingkan dengan teks lainnya, anekdot mengandung unsur humor yang dibaliknya terdapat pesan moral dari penulisnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Struktur Teks Anekdot

Dalam penulisannya, teks anekdot memiliki struktur tersendiri, yaitu terdiri dari abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, dan koda.

1. Abstraksi

Abstraksi merupakan pendahuluan yang menyatakan latar belakang atau gambaran umum tentang isi suatu teks.

ADVERTISEMENT

2. Orientasi

Orientasi merupakan bagian cerita yang mengarah pada terjadinya suatu krisis, konflik, atau peristiwa utama. Pada bagian ini menjadi dipaparkan penyebab timbulnya krisis.

3. Krisis

Krisis atau komplikasi merupakan bagian dari inti peristiwa suatu anekdot. Pada bagian itulah adanya kekonyolan yang menggelitik dan mengundang tawa.

4. Reaksi

Reaksi merupakan tanggapan atau respons atas krisis yang dinyatakan sebelumnya. Reaksi yang dimaksud dapat berupa sikap mencela atau menertawakan.

5. Koda

Koda merupakan penutup atau kesimpulan sebagai pertanda berakhirnya cerita. Di dalam nya dapat berupa persetujuan, komentar, ataupun penjelasan atas maksud dari cerita yang dipaparkan sebelumnya. Bagian ini biasanya ditandai oleh kata-kata, seperti itulah, akhirnya, demikianlah. Keberadaan koda bersifat opsional; bisa ada ataupun tidak ada.

Contoh Teks Anekdot

Contoh 1: Empat Kali Tujuh

"Empat kali tujuh adalah dua puluh delapan," kata orang yang satunya.

"Empat kali tujuh adalah dua puluh tujuh," kata seorang yang satunya lagi.

Dua orang itu pada akhirnya bertengkar hebat. Warga yang menyaksikan menjadi jengkel. Keduanya akhirnya dibawa menemui hakim setempat.

Hakim memerintahkan agar orang pertama dipenjara. Orang itu berteriak memprotes, "Lho, kok, saya? Di mana salah saya? Omongan saya, kan, benar, Pak Hakim. Empat kali tujuh itu dua puluh delapan. Iya, kan?"

"Kamu itu justru sangat bodoh," kata hakim itu dengan tenangnya.

"Mau-maunya kamu bertengkar dengan orang yang tolol, yang mengatakan bahwa empat kali tujuh adalah dua puluh tujuh. Bukankah kamu yang seharusnya dihukum?"

Orang itu akhirnya mengangguk setuju dan mengakui bahwa hakim benar.

Contoh 2: Khotbah Nasruddin

Suatu ketika, orang-orang di kota mengundang Nasruddin untuk menyampaikan khotbah di sebuah majelis.

Ketika tiba di mimbar, dia mendapati bahwa sebagian besar hadirin dalam majelis itu tidak terlampau bersemangat untuk mendengarkan khutbahnya. Sesudah menyampaikan salam, Nasruddin bertanya kepada hadirin, "Apakah kalian tahu materi yang akan saya sampaikan sekarang?"

Hadirin serempak menjawab, "Tidak!"

Oleh karena itu, Nasruddin berkata, "Saya tidak punya keinginan untuk berbicara kepada orang-orang yang tidak mengetahui apa pun tentang apa yang akan saya bicarakan sekarang." Kemudian, ia berjalan turun dari mimbar dan meninggalkan majelis, tanpa memberikan khotbah apa pun.

Orang-orang merasa tidak enak hati dan mengundang Nasruddin lagi pada keesokan harinya.

Pada keesokan harinya, sesampai di mimbar, Nasruddin mengulang pertanyaan yang sama dan hadirin pun menjawab, "Ya!"

Mendengar jawaban demikian, Nasruddin berkata, "Baiklah kalau begitu. Karena kalian sudah tahu apa yang akan saya sampaikan sekarang, saya tidak akan membuang waktu kalian yang sangat berharga karena kalian sudah mengetahui semuanya."

Kemudian, ia turun dari mimbar dan berjalan pulang. Kali ini orang-orang benar benar dibuat bingung dan akhirnya mereka memutuskan untuk mencoba sekali lagi dan mengundangnya agar datang lagi pada minggu depan untuk menyampaikan khotbah.

Minggu depannya, ketika naik mimbar, Nasruddin lagi-lagi bertanya yang sama, "Apakah kalian tahu materi yang akan saya sampaikan dalam khotbah ini?"

Kali ini hadirin sudah bersiap-siap untuk pertanyaan itu. Sebagian dari mereka menjawab "Tidak!" dan sebagian lagi menjawab "Ya!"

Nasruddin pun berkata lagi, "Baiklah, kalau begitu sebagian yang sudah tahu bisa menceritakan kepada sebagian lainnya yang belum tahu," dan ia pun lagi-lagi kembali turun meninggalkan mimbar.

Contoh 3: Politikus Sering Bohong

Sebuah bis penuh dengan para politikus keluar dari marka jalan. Akhirnya, menabrak sebuah pohon besar di ladang seorang petani tua. Hampir semua penumpang menjadi korban dalam kecelakaan tersebut.

Petani tua segera memberikan bantuan. Namun, apalah daya, ia tidak bisa berbuat apa pun karena memang para penumpang bis itu dianggap sudah tidak bisa tertolong lagi. Petani tua kemudian menguburkan politikus-politikus itu di kebunnya.

Beberapa hari kemudian, petugas dari kepolisian mendatanginya dan menanyakan peristiwa kecelakaan itu, "Apakah benar mereka semua meninggal, Pak?"

Petani tua itu menjawab, "Mereka tampak sudah meninggal, Pak. Memang beberapa di antara mereka ada yang masih bergerak-gerak. Bahkan, beberapa di antara mereka ada yang berkata bahwa mereka belum meninggal. Tapi Anda kan tahu, betapa seringnya politikus itu berbohong. Saya tidak mempercayai perkataan mereka. Oleh karena itu, tetap saya harus menguburkannya!"

Contoh 4: Jin dan Tiga Manusia

Ada sebuah kapal berisi penumpang berbagai bangsa yang karam. Ada tiga orang yang selamat, masing-masing dari Perancis, Amerika, dan Indonesia. Mereka terapung apung di tengah laut dengan hanya mengandalkan sekeping papan.

Tiba-tiba muncul jin yang baik hati. Dia bersimpati pada nasib ketiga bangsa manusia itu dan menawarkan jasa. "Kalian boleh minta apa saja, akan kupenuhi," kata sang jin. Yang pertama ditanya adalah orang Perancis

"Saya ini petugas lembaga sosial di Paris," katanya,"tolonglah kembalikan saya ke negeri saya". Dalam sekejap, orang itu lenyap, kembali ke negerinya.

"Kamu, orang Amerika, apa permintaanmu?"

"Saya ini pejabat pemerintah. Banyak tugas saya yang terlantar karena kecelakaan ini. Tolonglah kembalikan saya ke Washington."

"Oke," kata jin, sambil menjentikkan jarinya. Orang Amerika lenyap seketika, kembali ke negerinya.

"Nah sekarang tinggal kamu orang Indonesia. Sebut saja apa maumu."

"Duh, Pak Jin, sepi banget di sini," keluh si orang Indonesia.

"Tolonglah kedua teman saya tadi dikembalikan ke sini."

Alakazam, orang Perancis dan pria Amerika itu pun muncul lagi.

Contoh 5: Neil Armstrong Bukan Manusia Pertama ke Bulan

Neil Armstrong sering disebut-sebut sebagai manusia pertama yang menginjakkan kaki di bulan. Namun, ternyata predikat itu tidak benar. Buktinya, ketika Mas Armstrong sedang berjalan-jalan dengan bangganya di bulan, dia ketemu dengan orang dari negeri Cina dan seorang Indonesia. Keduanya sudah jauh lebih dulu berada di sana.

Neil Armstrong, yang terbang ke bulan dengan Apollo 11, kaget dan bertanya kepada si orang Cina bagaimana caranya dia bisa sampai di bulan.

"Kami bekerja sama dengan saling naik pundak seluruh penduduk Cina, akhirnya sampailah saya di sini," jawab yang ditanya.

Wah, pikir Armstrong, satu miliar manusia rupanya bisa ditumpuk-tumpuk, dan akhirnya bisa sampai ke bulan.

"Kalau Anda, bagaimana caranya bisa sampai di sini?" tanya Armstrong kepada orang Indonesia.

"Saya naik tumpukan kertas-kertas seminar."

Ha-ha-ha.

Nah, itu dia 5 contoh teks anekdot singkat dengan berbagai tema beserta penjelasan struktur penulisannya.




(aku/sip)


Hide Ads