10+ Contoh Teks Ceramah Berbagai Tema dan Judul Menarik, Singkat 7 Menit

10+ Contoh Teks Ceramah Berbagai Tema dan Judul Menarik, Singkat 7 Menit

Melati Putri Arsika - detikSumbagsel
Rabu, 09 Apr 2025 23:40 WIB
Ilustrasi khutbah atau ceramah
Ilustrasi ceramah (Foto: Freepik/storyset)
Palembang -

Membuat teks ceramah tidak memerlukan keahlian khusus. Seorang ustaz atau ustazah biasanya mengambil tema yang sesuai dengan kehidupan untuk meningkatkan ketakwaan dan memotivasi jemaah yang mendengarkan.

Ceramah merupakan bentuk komunikasi lisan yang disampaikan oleh seseorang di depan banyak pendengar mengenai suatu hal, pengetahuan, petunjuk, dengan tujuan utama memberikan nasihat, informasi, atau inspirasi. Komunikasi jenis ini serupa dengan pidato.

Karena itu, perlu menyiapkan materi ceramah agar penyampaian di hadapan banyak orang dapat sesuai dengan tema acara yang diadakan. Untuk memudahkan memilih teks ceramah singkat dengan durasi 7 menit, berikut detikSumbagsel berikan kumpulan contohnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kumpulan Contoh Teks Ceramah Berbagai Tema dan Judul Menarik

Inilah contoh teks ceramah berbagai tema dan judul yang disadur dari buku 60 Kultum & Tausiyah Terbaik Sepanjang Masa karya Hasan El-Qudis, dan buku Kumpulan Ceramah dan Doa untuk Berbagai Acara karya Gamal Komandoko.

1. Judul Ceramah: Jagalah Hak Allah, maka Allah akan Jaga Hak Kita

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي بِنِعْمَتِهِ تَتِمُ الصَّالِحَاتُ وَبِفَضْلِهِ تَتَنَزَّلُ الْخَيْرَاتُ وَالْبَرَكَاتُ، وَبِتَوْفِيقِهِ تَتَحَقَّقُ الْمَقَاصِدُ وَالْغَايَاتُ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى صَاحِبِ الشَّفَاعَةِ وَالْمُعْجِزَاتِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ ذَوِي الْحَسَنَاتِ، أَمَّا بَعْدُ

ADVERTISEMENT

Saudaraku seiman yang dirahmati Allah,

Kita sebagai hamba yang diciptakan oleh Allah, memiliki kewajiban yang merupakan hak Allah atas kita. Kita diciptakan untuk mengabdi kepada-Nya setulus hati. Pengabdian itu akan terlihat dengan jelas dalam perilaku dan orientasi kehidupan kita.

Jika kita benar-benar mengaku mengabdi kepada Allah, tentu sekuat tenaga kita berusaha menjadikan seluruh pernik dan tujuan hidup kita hanya untuk Allah. Hal itu terbukti jika kita mampu menjaga hak-hak Allah atas diri kita.

Dengan melaksanakan apa yang diperintahkan-Nya dan meninggalkan apa yang dilarang-Nya. Jika kita mampu bersabar menjaga hak Allah, maka Allah akan memenuhi dan menjaga apa yang menjadi hak kita, di dunia dan akhirat. Allah berkalam:

يَا عِبَادِ الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا رَبَّكُمْ لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا فِي هَذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةٌ وَأَرْضُ اللَّهِ وَاسِعَةُ إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُوْنَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ (1)

Artinya: "Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang beriman, bertakwalah kepada Rabbmu." Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas." (QS. Az-Zumar: 10)

Jamaah yang dirahmati Allah,

Dikisahkan dalam kitab Jamiul "Ulûm wal Hikam: 466, bahwa ada seorang ulama yang sudah berumur lebih dari 100 tahun. Namun, ia masih tetap segar, kuat, dan cerdas. Suatu ketika, ia melompat dengan lompatan yang sangat tinggi, sehingga orang-orang di sekitarnya menegurnya. Maka ia menjelaskan bahwa:

"Sesungguhnya anggota tubuhku ini ketika masih muda dijaga dari berbuat maksiat kepada-Nya. Ketika anggota tubuh ini tua, ia dijaga oleh Allah."

Sebaliknya dikisahkan juga, ada orang tua renta yang tersia-sia hidupnya. Maka dikatakan, bahwa ia ketika muda menyia-nyiakan hak Allah dengan melakukan berbagai kemaksiatan, maka hidupnya pun tersia-sia di masa tua.

Kaum Muslimin yang berbahagia,

Penjagaan Allah kepada orang yang mampu menjaga hak-hak Allah dengan penuh keikhlasan, tidak hanya dirasakan oleh orang tersebut. Namun, juga dirasakan dan dinikmati oleh keturunan orang yang saleh tersebut.

Dalam Al-Qur'an disebutkan, yang artinya:

"Adapun dinding rumah adalah kepunyaan dua orang anak yatim di kota itu dan di bawahnya ada harta benda simpanan bagi mereka berdua, sedang ayahnya adalah seorang yang saleh. Maka Rabbmu menghendaki agar mereka sampai kepada kedewasaannya dan mengeluarkan simpanannya itu, sebagai rahmat dari Robbmu" (QS. Al-Kahfi 82).

Para ulama menerangkan, bahwa kesalehan orang tua akan bisa dinikmati oleh keturunannya. Begitu pula seterusnya, selama mereka menjaga hak-hak Allah, maka Allah pun akan menjaga mereka. Umar bin Abdul Aziz menyatakan, jika seorang mukmin meninggal dunia, maka Allah akan menjaga keturunannya.
Imam Ahmad menyebutkan dalam musnadnya, Rasulullah menceritakan, bahwa ada seorang perempuan keluar untuk berperang di jalan Allah. Kemudian, ia kehilangan kambing dan alat pemintalnya.

Dengan penuh pengharapan, perempuan tersebut memohon kepada Allah untuk mengembalikan kambing dan alat pemintalnya. Maka Allah pun mengembalikan kambing dan alat pemintalnya yang hilang.

Jamaah yang dirahmati Allah,

Siapa pun yang menjaga mulut, perut, dan kemaluannya. dari bermaksiat kepada Allah, niscaya Allah akan menjaganya. Siapa pun yang menjaga ilmu dan hartanya untuk membela dan memperjuangkan agama Allah, niscaya Allah pun akan menjaga ilmu dan hartanya.

Begitulah Allah memenuhi dan menjaga hamba-hamba-Nya yang istiqomah dalam menjaga hak-hak-Nya. Ingatkah kita, bahwa dengan bersabar atas apa yang tidak kita sukai, akan kita dapatkan berbagai kebaikan? Sesungguhnya kemenangan akan bersama kesabaran dan kesulitan akan bersama kemudahan. Allah berkalam:

فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا () إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا

Artinya: "Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan" (QS. Asy-Syarh: 5-6)

Semoga kita senantiasa diberikan kekuatan oleh Allah untuk dapat menjaga hak-hak-Nya dengan penuh keikhlasan dan kesabaran. Amin.

2. Judul Ceramah: Antara Doa dan Takdir

الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِ الْأَنْبِيَاءِ وَ إِمَامِ الْمُرْسَلِينَ وَعَلَى آلِهِ وَصَحَابَتِهِ وَمَنْ تَبِعَهُم بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ، أَمَّا بَعْدُ

Jamaah yang dimuliakan Allah,

Doa bagi orang mukmin adalah senjata, obat, dan pintu segala kebaikan. Keagungan dan kedudukan doa tidak dapat dipungkiri. Semua makhluk membutuhkan doa. Malaikat ternyata juga berdoa memohon kepada Allah, walaupun bukan untuk dirinya (QS. Ghafir: 7-9).

Begitu pula iblis, sebagai makhluk yang terlaknat, juga berdoa memohon kepada Allah. (QS. Al-Hijr: 36) Sungguh Allah Mahakaya. Sekiranya Allah mengabulkan seluruh permintaan hamba-Nya, maka tidak akan mengurangi apa yang dimiliki-Nya, kecuali seperti berkurangnya air lautan samudera karena jarum dicelupkan ke dalamnya. (HR. Muslim, hadis Qudsi).

Selain itu, sebagaimana disebutkan oleh Rasulullah doa mampu menolak takdir Allah, dengan izin Allah sendiri. Rasulullah bersabda:

لَا يَرُدُ الْقَدَرَ إِلَّا الدُّعَاءُ وَلَا يَزِيدُ فِي الْعُمُرِ إِلَّا الْبِرُّ

Artinya: "Putusan atau gadha Allah tidak bisa ditolak, kecuali dengan doa. Tidak ada sesuatu yang bisa menambah umur, kecuali kebaikan atau al-hirr." (HR. Turmudzi dan Hakim).

Hal ini menunjukkan, bahwa tidak ada yang sia-sia dari doa yang kita panjatkan. Kalau tidak dikabulkan sekarang di dunia. maka ia akan menjadi simpanan pahala untuk kita di akhirat, atau menolak musibah yang seharusnya menimpa kita.

Saudaraku yang berbahagia,

Berikut ini di antara bukti keagungan doa. Dikisahkan oleh Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia, bahwa ada seorang dokter ahli bedah Muslim asal Pakistan. Namanya adalah Dr. Ishan. Ketika itu ia tergesa-gesa menuju bandara, untuk menghadiri sebuah seminar dalam bidang kedokteran. Namun, pesawatnya rusak dan membutuhkan perbaikan sekitar 16 jam. Maka, dia putuskan untuk naik mobil.

Tiba-tiba, cuaca menjadi mendung. disusul dengan hujan deras disertai petir, yang mengakibatkan perjalanan mereka tersesat di sebuah rumah kecil. Rumah itu milik seorang wanita tua yang hidup bersama anak yatim yang sakit parah. Mengetahui ada tamu, wanita tua itu mempersilakan mereka masuk dan memberikan hidangan sepantasnya. Lalu Dr. Ishan mengucapkan terima kasih kepada ibu tersebut dan memakan hidangan yang telah disajikan.

Setelah si ibu shalat dan berdoa, perlahan-lahan dia mendekati seorang anak kecil yang terbaring tak bergerak di atas kasur untuk melihat kondisinya. Kemudian ibu itu melanjutkan shalatnya dengan doa yang panjang.

Dokter mendatanginya dan berkata, "Demi Allah, Anda telah membuat saya kagum dengan keramahan dan kemuliaan akhlak Anda. Semoga Allah mengabulkan doa-doa Anda." Si ibu berkata, "Nak, Anda adalah ibnu sabil yang sudah Allah perintahkan untuk dibantu. Sedangkan doa-doa saya sudah dikabulkan oleh Allah semua, kecuali satu."

Dr. Ishan bertanya, "Doa apa itu?" Ibu itu berkata, "Anak ini adalah cucu saya. Dia yatim piatu dan menderita sakit yang tidak bisa disembuhkan oleh dokter dokter yang ada di sini. Mereka berkata kepada saya, ada seorang dokter ahli bedah yang mampu menyembuhkannya,namanya Dr. Ishan. Namun, dia tinggal jauh dari sini. Tidak mungkin saya membawa anak ini ke sana. Makanya saya berdoa kepada Allah agar memudahkannya."

Menangislah Dr. Ishan. Dia berkata sambil terisak, "Allahu Akbar, Là haula wa là quwwata illa billah. Demi Allah, sungguh doa ibu telah membuat pesawat rusak dan harus diperbaiki lama, serta membuat hujan petir dan menyesatkan kami, hanya untuk mengantarkan saya kepada ibu secara cepat dan tepar.

Sayalah Dr. Ishan, Bu. Sungguh, Allah telah menciptakan sebab seperti ini untuk hamba-Nya yang mukmin dengan doa. Ini adalah perintah Allah kepada saya untuk mengobati anak ini." Jangan pernah berhenti berdoa, sampai Allah menjawabnya.

Hadirin yang dirahmati Allah,

Begitulah kemurahan Allah untuk hamba-Nya yang mau berdoa. Tidak ada yang mustahil untuk Allah. Semua berada pada. genggaman-Nya dan berada di bawah kehendak Nya. Jika Allah menginginkan sesuatu, maka tidak ada yang bisa menghalanginya. Allah berkalam:

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ

Artinya: "Dan Rabbmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Ku-perkenankan bagimu" (QS. Ghafir: 60).

Tugas kita sebagai hamba adalah berikhtiar secara maksimal, termasuk berdoa. Dengan berdoa, Allah akan mengubah takdir Nya untuk kita. Wallahu a'lam bish-Shawab.

3. Judul Ceramah: Keagugan Istiqamah Berzikir

الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِينَ ، وَلَا عُدْوَانَ إِلَّا علَى الظَّالِمِينَ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ الْأَنْبِيَاءِ وَ إِمَامٍ الْمُرْسَلِينَ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ، أَمَّا بَعْدُ:

Kaum Muslimin yang dirahmati Allah,

Zikir atau mengingat Allah dalam pengertian luas, dapat dilakukan dengan mulut, anggota tubuh, dan hati. Sehingga, semua gerak lakunya selalu terbimbing oleh manhaj Allah. Dengan selalu berzikir kepada Allah, akan terhindar dari perbuatan yang dilarang-Nya dan taat melaksanakan segala perintah-Nya. Sehingga, hati pun menjadi tenang diliputi kekuatan spiritual yang optimal. Sebagaimana Allah terangkan dalam surat Ar-Ra'd: 28:

الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَينُ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَينُ الْقُلُوبُ

Artinya: "(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram

Sehingga, Allah akan menjadi penolong dan pelindungnya. Allah kalamkan dalam hadis Qudsi, "Jika Aku telah mencintainya, maka jadilah Aku sebagai pendengarannya yang ia gunakan untuk mendengar, sebagai penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, sebagai tangannya yang ia gunakan untuk memegang, Jika ia memohon sesuatu kepada-Ku, pasti Aku mengabulkannya. Jika ia memohon perfindungan, pasti akan Aku berikan kepadanya." (HR. Imam Bukhari).

Kaum Muslimin yang berbahagia,

Dikisahkan, ada sebuah penculikan seorang gadis Madrasah Mutawasithah (SMP) di Riyadh. Kejadian itu bermula ketika gadis itu hendak pulang sekolah. Karena jarak sekolah dan rumahnya dekat, seperti biasa dia memilih jalan kaki. Ternyata kebiasaannya pulang sekolah dengan berjalan kaki ini sudah lama diamati oleh seorang pemuda.

Maka terbersitlah dalam pikirannya untuk menculik gadis tersebut dan berhasill Tak seorang pun yang melihatnya ketika menyekap si gadis dan memasukkannya ke bagasi mobil, kemudian menguncinya.

Sang pemuda membawa gadis malang itu ke daerah Tsumamah. Daerah yang dikenal sebagai tempat para berandal dan preman. Apa yang akan dilakukan pemuda itu terhadap gadis tersebut? Hanya Allah yang tahu apa yang hendak diperbuatnya.

Turunlah si pemuda dengan dengan kunci di tangannya, ingin cepat-cepat melihat "hasil tangkapannya". Dengan gembira. dimasukkannya kunci dan diputarnya, tapi apa yang terjadi? Bagasi tidak bisa dibuka! Dicobanya terus dan terus. Namun, tetap tidak berhasil, Azan asar sudah berkumandang. Sang pemuda sudah mulai dihinggapi rasa takut dan keheranan yang luar biasa.

Karena takut kalau gadis itu meninggal, maka segera ia ke bengkel. Semua cara sudah dilakukan oleh pekerjanya. Terakhir sang pemuda memanggil polisi dan melaporkan hal tersebut. Oleh polisi, diputuskan supaya bagasi dilubangi dengan dilas. Namun ajaib, las pun tidak mampu melubangi bagasi itu
Maka, semua sepakat memanggil seorang Muttsewi (syeikh).

Oleh Sang Syeikh, bagasi itu dibacakan ayat-ayat ruqyah, kemudian dibuka dengan kunci. Ajaib, sekali putar bagasi langsung terbuka. Alhamdulillah, didapati si gadis dalam keadaan selamat dan tidak terjadi apa pun atas dirinya. Subhanallah, semua yang menyaksikan tercengang. Apa yang sebenarnya terjadi? Maka Sang Syeikh bertanya kepada gadis tersebut:

"Wahai bint (anak perempuan), ceritakanlah kepada kami apa yang telah engkau lakukan sampai Allah menjagamu dengan penjagaan seperti ini?" Jawabnya singkat, "Sesungguhnya aku tidak pernah meninggalkan zikir pagi dan petang."

Kaum Muslimin yang berbahagia,

Subhanallah. Begitulah Allah memberikan penjagaan bagi orang yang istiqamah berzikir kepada Allah. Dzikrullah menjadi sebab pertolongan Allah yang ajaib bagi hamba-hamba-Nya. Maka, jangan pernah kita meninggalkan zikir pagi dan petang, apa pun kesibukan kita.

Selain itu, zikir memiliki berbagai hikmah, di antaranya mengusir setan, memberikan ketenangan, menghilangkan perasaan sedih dan waswas, memperkuat jiwa dan badan, mempermudah rezeki, menambah keteduhan serta rasa cinta, mendapatkan doa para malaikat, serta menjauhkan diri dari berbagai penyakit hati seperti nifak, hasad, dan lain-lain. (Ahmad Farid, h. 97-102). Wallahu a'lamu bish-shawab.

4. Judul Ceramah: Kiamat Sudah Dekat, Sudahkah Kita Siap?

الْحَمْدُ لِلَّهِ الْمَلِكِ الْحَقِّ الْمُبِينِ الَّذِي أَبَانَ لِعِبَادِهِ مِنْ آيَاتِهِ مَا بِهِ عِمْرَةٌ لِلْمُعْتَفِرِينَ وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ إِلَهُ الْأَوَّلِينَ وَالْآخِرِيْنَ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْمَبْعُوثُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ، أَمَّا بَعْدُ:

Jamaah yang berbahagia,

Berbagai fenomena di akhir zaman ini, telah memperkuat indikasi bahwa Kiamat telah (sangat) dekat. Bahkan, berbagai isu tentang datangnya hari Kiamat pernah ramai dibicarakan orang. Seperti isu Kiamat tahun 2012, tepatnya 21 Desember 2012.

Isu semacam itu bukanlah yang pertama kali. Para paranormal dan orang yang sudah putus asa dengan kehidupan dunia, sering memunculkan isu Kiamat segera datang. Kita masih ingat pada tahun 2009, sebuah kelompok di Amerika dan Jepang yang dikenal dengan jamaah Kiamat, mengumumkan bahwa Kiamat akan terjadi pada tanggal 9-9-2009.

Alasannya, adanya tiga angka seri yang dobel. Lalu mereka ramai-ramai membunuh diri dengan minum racun. Perilaku tebak-tebakan tentang saat terjadinya hari Kiamat seperti itu, menunjukkan kebodohan mereka tentang hakikat hari Kiamat.

Hari Kiamat bagi mereka dianggap sebagai permainan/gome yang dapat dihentikan oleh mereka sendiri. Atau, hari Kiamat dianggap sebuah misteri yang dapat diselesaikan dengan hitungan angka berseri atau unik. Maka, penyikapan mereka cenderung gila, dengan bunuh diri secara personal atau komunal.

Mereka beranggapan, bahwa dengan mati, semua menjadi selesai. Sebagaimana Allah kisahkan perilaku mereka dalam Al-Qur'an;

إِنْ هِيَ إِلَّا حَيَاتُنَا الدُّنْيَا نَمُوْتُ وَنَحْيَا وَمَا نَحْنُ بِمَبْعُونِينَ

Artinya: "Kehidupan itu tidak lain hanyalah kehidupan kita di dunia ini, kita mati dan kita hidup dan sekali-kali tidak akan dibangkitkan lagi" (al-Mu'minûn: 37)
Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah,
Hari Kiamat bagi kita, umat Muslim, adalah rahasia yang hanya diketahui oleh Allah.

Kita yakin bahwa Kiamat pasti terjadi. Hanya saja, kita tidak akan pernah tahu kapan terjadinya secara pasti. Bisa dua jam lagi besok, atau entah kapan. Allah dan Rasulullah hanya memberitahu kita tentang tanda-tanda Kiamat, bukan waktu Kiamat.

Banyak tanda-tanda Kiamat yang telah, sedang, dan akan terjadi. Di antara tanda-tanda itu adalah terjadinya berbagai fitnah, saling bunuh di antara Muslim (HR. Turmudzi). Munculnya pemimpin-pemimpin yang tidak kredibel dan kapabel (HR. Al-Håkim).

Banyak wanita berpakaian, tetapi telanjang (HR. Muslim), merajalelanya bisnis riba (HR. al-Hakim), kaum pria mengenakan sutra, menghalalkan minuman keras (HR. Turmudzi), menghiasi masjid dan berbangga-bangga dengan masjid (HR. Abu Daud dan Ahmad), berlomba-lomba meninggikan gedung (HR. Ahmad). perzinaan dan perbuatan keji merajalela (HR. al-Hakim).

Hadirin dan hadirat yang dimuliakan Allah,

Jika kita perhatikan dengan saksama, semua tanda di atas telah terjadi dan terus terjadi. Tinggal menunggu tanda-tanda besar di penghujung hari Kiamat, seperti matahari terbit dari barat, Yakjuj wa Makjuj, Dajjal, turunnya Nabi Isa, dan terakhir adalah api yang keluar dari Yaman mengantar manusia ke Mahsyar (HR. Muslim).

Untuk itu, pertanyaan yang lebih tepat adalah bukan. kapan terjadinya Kiamat, tetapi yang jauh lebih penting adalah. apa yang telah kita siapkan untuk hari itu? Sebagaimana jawaban Rasulullah ketika ditanya seseorang tentang kapan hari Kiamat, beliau menjawab, "Apa yang sudah kamu persiapkan untuk menghadapinya? Orang tersebut menjawab, "Kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya."

Nabi bersabda, "Kamu akan bersama orang yang kamu cintai". Anas berkata, "Tidaklah kami merasa sangat bergembira setelah masuk islam, dengan kegembiraan yang lebih besar selain tatkala mendengar sabda Nabi: "Kamu akan bersama dengan orang yang kamu cintai." Maka aku mencintai Allah, Rasul-Nya. Abu Bakar, dan Umar. Aku pun berharap akan bersama mereka di akhirat, meskipun aku tidak bisa beramal seperti mereka." (HR. Bukhari dan Muslim).

Marilah kita perbanyak amal-amal saleh, sehingga kita semua selamat dari marabahaya hari Kiamat yang sudah semakin dekat. Tidak ada alasan bagi kita untuk mengatakan bahwa Kiamat masih jauh. Karena Kiamat terdekat adalah kematian. Wallahu alam bish-Shawab.

5. Judul Ceramah: Bukti Kecintaan Mukmin kepada Allah dan Rasul-Nya

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي جَعَلَ طَاعَةَ رَسُولَهُ طَاعَةَ اللَّهِ وَمَعْصِيَتَهُ مَعْصِيَةً اللَّهِ وَأَشْهَدُ أَنَّ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ وَلَاهُ أَمَّا بَعْدُ:

Saudaraku, kaum Muslimin rahimakumullah,
Mencintai Allah dan Rasul-Nya merupakan syarat mutlak kebenaran iman seseorang. Iman tanpa cinta adalah kebohongan. Cinta tanpa pembuktian adalah kemunafikan. Untuk itu bukai cinta kita kepada Allah adalah mengikuti Rasulullah dan menjadikannya sebagai rujukan dan teladan dalam kehidupan kita sehari-hari. Allah kalamkan.

قُلْ إِنْ كُنتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ ( قُلْ أَطِيعُوا اللَّهَ وَالرَّسُوْلَ فَإِنْ تَوَلَّوْا فَإِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْكَافِرِينَ

Artinya: "Katakanlah, "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa dosamu Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang Katakanlah: "Taatilah Allah dan Rasul-Nya. Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir." (QS. Ali Imran: 31-32).

Kaum Muslimin rahimakumullah,

Ketika seseorang telah mencintai Allah dan Rasul-Nya, maka ia akan mudah mendahulukan apa saja yang dikehendaki oleh Allah dan Rasul-Nya di atas kehendak lainnya, sekalipun itu adalah orang tuanya sendiri.

Dikisahkan, seorang sahabat bernama Sa'd bin Abi Waqqash la memeluk Islam ketika berusia 17 tahun dan termasuk os Sabiqûnal Awwalúrı. Ketika Sa'd bin Abi Waqqash masuk Islam, ibunya sangat tidak menyetujuinya. Padahal Sa'd orang yang sangat menghormati ibunya.

Sang ibu menyuruh Sa'd untuk meninggalkan Islam dan mengancam, "Wahai Sa'd, agama apa yang kamu peluk? Sekarang kau harus memilih, kembali kepada agama nenek moyangmu, atau aku tidak akan makan dan minum sampai aku mati?" Sa'd hanya berkata, "Jangan kau lakukan itu, wahai Ibu. Aku tidak akan meninggalkan agamaku ini."

Ibunya pun melaksanakan ancamannya, tidak makan dan minum. Hingga hari ketiga, ketika keadaan ibunya sudah sangat payah dan mengkhawatirkan, orang-orang menjemput Sa'd dan menghadapkan pada ibunya. Sa'd akhirnya berkata, "Demi Allah, jika ibu mempunyai seribu nyawa dan keluar satu per satu, aku tidak akan meninggalkan agama Islam ini."

Melihat tekad anaknya yang begitu kuat, tidak bisa ditawar tawar lagi, akhirnya sang ibu mengalah dan makan minum lagi seperti biasanya. Sa'd pun tetap bergaul dengan baik dengan ibunya, walau tetap dalam agama jahiliahnya.

Kaum Muslimin yang dirahmati Allah,

Apa yang dilakukan oleh Sa'd bin Abi Waqqash adalah cerminan dari keimanan yang benar dan kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya. Sebagaimana Rasulullah sabdakan, "Tidaklah beriman salah seorang dari kalian, hingga aku lebih dicintai daripada orang tuanya, anaknya, dan seluruh manusia" (HR. Bukhari dan Muslim).

Maka, tidak heran jika Allah memberikan berbagai kemuliaan kepada Sa'd bin Abi Waqqash Di antaranya adalah doa Sa'd selalu terkabulkan. Di bawah kepemimpinannya, pasukan hlam dapat menaklukkan Ibu kota Persia (Iran), Mada in, Maka runtuhlah simbol kekuasaan Persia, bangsa penyembah api yang telah ratusan atau ribuan tahun bertahan dengan kemusyrikannya.

Saudaraku yang dirahmati Allah,

Marilah kita buktikan kecintaan kita kepada Rasulullah secara benar, dengan cara yang telah diajarkannya. Jadikan sunah-sunahmya sebagai pegangan dan teladan dalam kehidupan sehari-hari Jauhkan diri dan keluarga kita dari hal-hal yang dibenci oleh kekasih kita, Rasulullah Dengan kecintaan yang tulus dan keikhlasan dalam meneladaninya.

Kita berharap pantas untuk menjadi umat yang didambakan oleh Rasulullah dan kelak di akhirat termasuk umatnya yang mendapatkan syafaatnya. Bukankah Rasulullah telah merindukan kita? Kita yang mengimaninya dan mencintainya padahal belum pernah bertemu dengannya. Maka, jangan sampai kita tidak berbalas rindu dengan orang yang paling mulia di muka bumi ini. Amin, yà Rabbal alamin

6. Judul Ceramah: Bukti Keistiqomahan Orang Mukmin

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَمَرَ عِبَادَهُ بِاسْتِقَامَةِ وَأَكْرَمَهُ بِالسَّعَادَةِ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ الْهَادِي إِلَى قِمَّةِ الْكَرَامَةِ اللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلَّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِهِ وَ أَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ

Ma'asyiral muslimin rahimakumullah,

Orang yang istiqamah adalah orang yang menempuh jalan agama secara benar dan lurus, tidak berpaling ke kiri maupun ke kanan. Istiqamah ini mencakup pelaksanaan semua bentuk ketaatan kepada Allah, lahir dan batin, dan meninggalkan semua bentuk larangan-Nya (Jamiul Ulûm wal Hikam: 23/6).

Beristiqamah dalam beriman dan berislam, tidaklah mudah. Berbagai ujian dan cobaan, ringan atau berat, pasti akan menghampiri. Ketika seseorang mendapatkan ujian atau cobaan, di situlah titik krusial yang menentukan keistiqamahannya. Di situlah keikhlasan seseorang akan terlihat.

Karena, sebagaimana ikatakan, keistiqamahan adalah hasil dari keikhlasan seseorang. Ukuran istiqamah atau tidak seseorang adalah dilihat dari akhir hayatnya. Karena itu, Allah kalamkan dalam Al-Qur'an:

وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ

Artinya: "dan sembahlah Rabbmu sampai datang kepadamu yang diyakini" (al-Hijr: 99)
Yang dimaksud dengan kata التقين dalan ayat ini adalah kematian, karena kematian adalah sesuatu yang yakin, pasti datang.

Jamaah yang berbahagia,

Di antara kisah tentang keistiqamahan seorang mukmin. dalam mempertahankan keimanannya adalah kisah sahabat Rasulullah yang bernama Abdullah bin Hudzafah as-Sahmi Dia merupakan salah satu prajurit Islam yang ditahan oleh pasukan Romawi pada salah satu peperangan di masa Khalifah Umar hin Khaththab. Ketika Abdullah bin Hudzáfah dihadapkan kepada raja Romawi.

Dia menawarinya untuk masuk Kristen. Sebagai imbalannya, ia akan dibebaskan dan diberi kedudukan terhormat. Namun, Abdullah menjawab dengan keteguhan dan kehormatan diri, "Mana mungkin? Kematian seribu kali lebih aku sukai daripada memenuhi ajakanmu itu."

Kaisar pun menawarinya untuk berbagi kekuasaan dengannya. Namun, Abdullah tetap menolak semua tawaran dan ancaman. Akhirnya, Kaisar memerintahkan pengawalnya agar melemparkan Abdullah ke dalam bejana yang penuh dengan air mendidih, seperti dua tawanan sebelumnya.

Saat itu, terlihat oleh pengawal kaisar, Abdullah menangis. Kaisar pun menyangka bahwa Abdullah telah dibayang-bayangi ketakutan. Lalu ia memanggil Abdullah kembali dan menawarkan kepadanya untuk masuk Kristen. Namun, Abdullah tetap menolak. Kaisar menghardik, "Celakalah kamu, apa yang membuatmu menangis?"

Abdullah menjawab, "Yang membuatku menangis adalah bahwa aku berkata kepada diriku. Kamu sekarang akan dilemparkan ke dalam bejana, jiwamu akan pergi. Aku sangat ingin memunyai nyawa sebanyak jumlah rambut yang ada di tubuhku, lalu semuanya dilemparkan ke dalam bejana itu fi sabilillah."

Akhirnya kaisar itu menyerah dan berkata, "Apakah kamu bersedia mencium kepalaku dan aku akan membebaskanmu? Abdullah menjawab, "Dan melepaskan seluruh Muslimin yang ditawan?" Kemudian Abdullah mendekat dan mencium kepalanya, maka Kaisar Romawi pun memerintahkan agar seluruh Muslimin yang ditawan dikumpulkan dan diserahkan kepada Abdullah bin Hudzáfah. Perintah ini pun dilaksanakan.

Sekembalinya ke kota Madinah, Abdullah bin Hudzáfah datang kepada Umar bin al-Khaththab. Dia pun menceritakan kisahnya. Maka, Umar al-Faruq sangat berbahagia karenanya. Umar melihat para tawanan, lalu berkata, "Patut bagi setiap Muslim untuk mencium kepala Abdullah bin Hudzáfah. Aku yang pertama kali akan mengawalinya." Maka Umar berdiri dan mencium kepalanya.

Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah,

Demikianlah keistiqamahan seseorang akan teruji dalam perjalanan hidupnya. Hanya mereka yang ikhlas, akan tetap di jalan keistiqomahan, Selain itu, memiliki teman saleh, membaca Al-Qur'an dengan tadabur dengan memahami kandungannya, membaca kisah teladan para salufus saleh, dan berdoa kepada Allah, merupakan beberapa faktor yang membantu agar kita tetap istiqamah dalam jalan keimanan dan keislaman. Amin. Wallahu alam bish-shawab.

7. Judul Ceramah: Ketika Dunia Tidak Lagi Berharga

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي بِنِعْمَتِهِ اهْتَدَى الْمُهْتَدُونَ، وَبِعَدْلِهِ ضَلَّ الضَّالُونَ وَأَشْهَدُ أَن لَّا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ الْمَأْمُونَ اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلَّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ الَّذِينَ هُمْ بِهَدْيِهِ مُسْتَمْسِكُونَ أَمَّا بَعْدُ

Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah,

Seorang mukmin harus sadar dan mengerti tentang hakikat dunia dan akhirat. Dunia bagi seorang mukmin adalah tempat yang fana dan sementara, layaknya seorang musafir yang pasti akan kembali. Semua akan berakhir dengan datangnya kematian dan hari Kiamat. Apa yang kita peroleh dan kita miliki menjadi hak bagi para pewaris.

Sedang kita sendiri kembali menuju dunia keabadian dengan membawa bekal yang kita siapkan sendiri dalam bentuk investasi amal Karena itu, Islam mengingatkan kita agar tidak terjebak dalam sandiwara dan permainan dunia yang penuh tipu daya. Sebagaimana Allah tegaskan dalam banyak ayat, di antaranya dalam surat al-Hadid: 20.

اعْلَمُوا أَنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَهُوَ وَزِيْنَةٌ وَتَفَاخُرُ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرُ فِي الْأَمْوَالِ وَالْأَوْلَادِ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهُ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَاهُ مُصْفَرًا ثُمَّ يَكُونُ حُطَامًا وَفِي الْآخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيدٌ وَمَغْفِرَةٌ مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانٌ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ

Artinya: "Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan,
dan bermegah-megah di antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat wamanya kuning, kemudian menjadi hancur. Dun di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu."

Jamaah rahimakumullah,

Kehidupan dunia dapat menipu siapa pun, apalagi yang mudah tertipu. Namun yang jelas, hari yang pasti itu akan terjadi bagi siapa pun. Usia bukan menjadi syarat. Gelar akademik dan kekayaan tidak bisa menghalangi. Banyaknya teman dan pasukan tidak mampu mengubahnya. Hari itu adalah hari kematian bagi setiap anak manusia.

Dikisahkan, suatu hari, seorang raja yang saleh, Harun Ar Rasyid, pergi berburu. Di tengah perjalanan, dia bertemu dengan seseorang yang bernama Bahlul. Harun berkata, "Berilah aku nasihat, hai Bahlull" Lelaki itu berkata, "Wahai Amirul Mukminin, di manakah bapak dan abangmu sejak dari Rasulullah hingga bapakmu?"
Harun menjawab, "Semuanya telah mati."
"Di manakah istana mereka?" tanya Bahlul.
"Itu istana mereka," jawab Harun. "Di mana kubur mereka?".

"Ini, di sini kubur mereka," jawab Harun
Bahlul kemudian berkata, "Di situ istana mereka, di sini kubur mereka. Bukankah sekarang istana itu sedikit pun tidak memberi manfaat bagi mereka?"
"Kamu benar. Tambahlah nasihatmu, hai Bahlul!" kata Harun.

"Wahai Amirul Mukminin, engkau diberi kuasa perbendaharaan Kisra dan umur yang panjang. Apa yang dapat kau lakukan? Bukankah kubur adalah perhentian terakhir bagi setiap yang hidup, kemudian engkau akan dihadapkan dengan berbagai masalah?" "Tentu" kata Harun ar-Rasyid.

Setelah itu Harun pulang dan jatuh sakit tidak lama kemudian. Setelah beberapa hari menderita sakit, ajal pun menjemputnya. Dalam detik-detik terakhirnya, dia berteriak kepada pegawainya, "Kumpulkan semua tentaraku."

Tidak lama kemudian, datanglah mereka ke hadapan Harun lengkap dengan pedang dan perisainya. Sungguh ramai, sehingga tidak ada yang tahu jumlahnya kecuali Allah. Semuanya di bawah arahan Harun. Melihat mereka, Harun menangis dan berkata, "Wahai Zat Yang tidak pernah kehilangan kekuasaan, kasihanilah hamba-Mu yang telah kehilangan kekuasaan ini" Tangisan itu tidak berhenti hingga ajal mencabut nyawanya

Saudaraku seiman,

Demikianlah kematian mengakhiri semua kehidupan dunia dengan segala warna dan dinamikanya. Kematian adalah awal dari kenikmatan atau penderitaan. Bagi orang-orang saleh, kematian merupakan awal kenikmatan hakiki yang akan mereka rasakan.

Sebaliknya bagi hamba yang durhaka, kematian adalah prahara dan musibah yang memilukan tanpa batas. Tidak ada yang mampu menyelamatkan dari prahara kematian, kecuali anal saleh yang kita lakukan. Masing-masing kita akan merasakan balasan amalnya.

Sungguh, Allah tidak akan menyia-nyiakan apa yang dilakukan oleh para hamba-Nya. Semoga Allah selalu memberikan pertolongan dan ampunan kepada kita semua dan memudahkan. kita untuk kembali kepada-Nya dengan husnul khatimah. Amin.

8. Judul Ceramah: Menyambut Tahun Baru Hijriah

Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu'alaikum warahmatullahi wa barakatuh.

الْحَمْدُ لِلَّهِ الْمَلِكِ الْحَقِّ الْمُبِنِ الَّذِي حَبَانَا بِالْإِيْمَانِ وَالْيَقِينِ. اللَّهُمَّ صَلَّى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، خَاتَمِ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِنَ وَعَلَى آلِهِ الطَّيِّبِنِ، وَأَصْحَابِهِ الْأَخْيَارِ أَجْمَعِينَ، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَنِ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ. أَمَّا بَعْدُ.

Arab-Latin: Alhamdulilaahil-malikil-haqqil-mubiin. Alladzii habaanaa bil-iimaani wal-yaqiin. Allahumma shalli 'alaa sayyidinaa Muham-mad, khatamil-anbiyaa'i wal-mursaliin. Wa 'alaa aalihith-thayyibin wa ashhaabihil-akhyaari ajma'iin. Wa man tabi'ahum bi ihsani ila yaumid-diin. Amma ba'd.

Segala puji bagi Allah, al-Malik, al-Haqq, al-Mubin, yang memberikan iman dan keyakinan kepada kita. Ya Allah, limpahkanlah shalawat pada Nabi Muhammad, pe nutup sekalian para nabi dan rasul, dan begitu pula pada keluarg-anya yang baik, kepada para sahabatnya yang pilihan, dan kepada yang mengikuti mereka dengan penuh ihsan hingga hari kiamat. Amma ba'd.

Hadirin yang dirahmati Allah swt.

Pertama-tama, marilah kita tingkatkan iman dan takwa kita kepada Allah swt. dengan sebenar-benarnya. Iman dan takwa sesungguhnya merupakan modal yang sangat berharga bagi siapapun juga yang ingin mendapatkan hidup bahagia, baik di dunia ini maupun di akhirat nanti. Tanpa landasan iman dan takwa, mustahil bagi kita untuk dapat mencapai hidup bahagia di dunia ini. Terlebih-lebih mendapatkan kebahagiaan hidup di akhirat yang merupakan kampung abadi umat manusia.

Hadirin yang dirahmati Allah SWT,

Kita semua sekarang ini berada di akhir-akhir bulan Zulhijjah. Insya Allah, tidak berapa lama lagi, kita akan memasuki bulan Mu-harram. Insya Allah, kita akan memasuki tahun baru bagi kita seka-lian selaku kaum Muslimin, yaitu tahun baru Hijriyah. Tidak ada yang lebih pantas untuk kita lakukan dalam menyambut tibanya tahun baru itu selain mengucapkan syukur kepada-Nya.

Bersyukur kepada Allah karena kita masih diberi-Nya kesempatan untuk ber-temu dengan tahun baru itu. Diberi-Nya kesempatan untuk dapat terus melanjutkan kiprah dan tugas kita selaku umat manusia dan selaku hamba-Nya untuk senantiasa beribadah kepada-Nya.

Tugas beribadah kepada-Nya merupakan tugas terpenting kita berhubun-gan dengan Allah SWT mengingat Allah swt. telah tegas menyata kan, tidak sekali-kali Allah SWT menciptakan jin dan juga manusia melainkan agar jin dan manusia itu mengabdi kepada-Nya.

Hadirin yang dirahmati Allah SWT,

Keberadaan tahun Hijriyah itu telah berlangsung cukup lama, lebih dari 1400 tahun silam. Awal penetapan sistem penanggalan Hijriyah itu dilakukan setelah Rasulullah saw. wafat, yakni ketika kekhalifahan Islam dijabat oleh Umar bin Khattab RA.

Penetapan sistem penanggalan tersebut didasarkan pada sebuah peristiwa agung dalam perjalanan Islam, yaitu hijrahnya Rasulullah saw. dari Mekkah al-Mukarramah menuju Yatsrib yang kemudian berubah namanya menjadi Madinah al-Munawarrah.

Penetapan sistem penanggalan Hijriyah tersebut dipandang sangat perlu dan mendesak, mengingat ketika itu kaum Muslimin telah tersebar di berbagai tempat. Telah berada di berbagai wilayah negara di dunia ini sehingga dibutuhkan sebuah hitungan kalender yang sama dan seragam untuk kaum Muslimin tersebut.

Alhamdulillah, sistem penetapan tersebut tercapai setelah Khalifah Umar bin Khattab menerima usul yang disampaikan Ali bin Abi Thalib. Dan sejak ditetapkan, kaum Muslimin di mana pun juga mereka berada, mempunyai sistem penanggalan yang sama dan seragam.
Kalender Hijriyah, seperti yang kita ketahui bersama, terdiri dari duabelas bulan.

Kisaran hari di dalam bulan-bulan tersebut antara 29 hingga 30 hari. Adapun penetapan 12 bulan dalam setahun itu sendiri sesungguhnya telah sesuai dengan firman Allah SWT, di dalam Al-Qur'an, seperti berikut:

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اشْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ أَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَافَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ

Artinya: "Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa." (QS. At-Taubah: 361).

Hadirin yang berbahagia,

Seperti yang telah saya sebutkan di atas, bahwa hijrah yang hakiki adalah hijrahnya hati nurani seseorang menuju hal-hal yang diridhai Allah swt. dan Rasul-Nya. Hijrah hendaknya dimaknai dengan hijrah Islamiyyah, yaitu peralihan dalam hal kepasrahan kepada Allah swt. secara menyeluruh, secara total.

Secara menyeluruh orang yang melaksanakan hijrah menyerahkan hidup dan matinya kepada Allah SWT selaku Tuhan Sesembahannya. Tuhan Maha Penciptanya. Tanpa adanya kepasrahan total kepada Allah swt. itu, maka hijrah secara hati nurani belum bisa dikatakan baik, terlebih-lebih sempurna.

Hadirin yang dirahmati Allah SWT,

Demikian yang bisa saya sampaikan dalam kesempatan ceramah kali ini. Sesungguhnya kesempurnaan hanyalah milik Allah swt. semata-mata dan kekurangan senantiasa menghiasi kehidupan kita selaku manusia. Oleh karenanya, jika terdapat hal-hal yang tidak berkenan, kurang, atau salah dalam ceramah ini, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Semua itu terbit dari kekurangan saya sendiri.

Akhirnya, marilah senantiasa kita berdoa dan memohon kepada-Nya agar dalam memasuki tahun baru Hijriyah yang insya Allah sebentar lagi kita lakukan tersebut, kita senantasa mendapatkan petunjuk menuju jalan-Nya yang benar yang mengarah pada ridha dan ampunan-Nya. Amin Yaa Rabbal 'Alamin.

أَخِيرُ الْكَلَامِ، وَبِاللَّهِ التَّوْفِيقُ وَالْهِدَايَةُ وَالرِّضَا وَالْعِنَايَةِ.

Akhirul-kalam, wa billaahit-taufiqu wal hidayah, wa ridhaa wal-'inayah. Akhir kata, semoga Allah memberikan taufik, hidayah, keridhaan, dan pertolongan kepada kita semua. Assalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.

9. Judul Ceramah: Buah Keikhlasan Seorang Hamba

الْحَمْدُ لِلَّهِ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ
وَعَلَى آلِهِ وَ صَحَابَتِهِ وَمَنْ وَالَاءِ، أَمَّا بَعْدُ

Jamaah yang dimuliakan Allah,

Sebagaimana kita ketahui, bahwa ikhlas dan mengikuti contoh Rasulullah merupakan kunci diterimanya sebuah amal. Amal apa pun, baik yang bersifat batin seperti mencintai Allah dan apa saja yang Allah perintahkan untuk mencintainya, sabar, serta tawakal kepada-Nya, ataupun amal yang bersifat lahiriah seperti shalat, zakat, sedekah, menolong orang, menghormati tamu, dan lain-lain.

Oleh karena itu, tidak ada yang paling bermanfaat untuk seorang hamba, baik di dunia maupun di akhirat, selain keikhlasan dan sunah Nabi sebagai barometer seluruh amalnya.

Kita semua tentu masih ingat hadis shahih (HR. Muslim) yang menerangkan tiga orang yang kelak akan masuk ke dalam neraka pertama kali dengan diseret di atas mukanya, kemudian dilemparkan ke dalam neraka. Mereka adalah para mujahid yang mencari tanda jasa, orang alim ahli Al-Qur'an yang mencari popularitas, dan orang dermawan yang mencari ketenaran.

Kaum Muslimin yang dirahmati Allah,

Jika seseorang melakukan suatu amal dengan ikhlas hanya mengharap ridha Allah, yakinlah bahwa pasti Allah akan memberikan balasan yang tidak pernah disangka-sangka. Namun sebaiknya, jika dalam beramal terbesit sesuatu selain Allah, maka bersiaplah untuk mendapatkan kekecewaan atas apa yang kita lakukan. Sebagaimana Allah janjikan:

هَلْ جَزَاءُ الْإِحْسَانِ إِلَّا الْإِحْسَانُ

Artinya: "Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula)" (QS. Ar Rahman: 60)
Di dalam hadis Bukhari Muslim dikisahkan tiga orang yang selamat dari ancaman kebinasaan, karena buah keikhlasan amal mereka.

Ringkas cerita, ada tiga orang melakukan perjalanan, Karena kemalaman, maka mereka beristirahat dalam sebuah gua. Sayang sekali, tidak lama kemudian sebuah batu besar jatuh dari atas tebing dan menutupi mulut gua. Mereka pun berusaha untuk menggeser batu tersebut. Usaha mereka sia-sia, karena batu itu terlampau berat untuk mereka.

Lalu sebagian mereka berkata kepada yang lainnya, "Berdoalah kepada Allah dengan amalan terbaik yang pernah kalian lakukan!"
Seorang dari mereka berkata, "Ya Allah, saya memunyai dua orang tua yang sudah renta serta lanjut usia. Saya tidak pernah memberi minum kepada siapa pun sebelum keduanya, baik keluarga ataupun hamba sahaya.

Suatu saat, saya terlambat dan enggan untuk membangunkan keduanya. Saya pun menunggu, sampai fajar menyingsing. Ya Allah, jika saya mengerjakan hal itu karena benar-benar mengharapkan keridhaan-Mu, maka lapangkanlah kesukaran yang sedang kami hadapi akibat batu besar ini. Batu besar itu tiba-tiba membuka sedikit, tetapi mereka belum dapat keluar dari gua.

Orang kedua pun berdoa kepada Allah dengan menyebutkan amalnya, yaitu ia mampu menjaga kehormatan dirinya dari berzina dengan seorang wanita yang sangat ia cintai dan telah ia berikan hartanya untuk itu, tapi ia tidak memintanya kembali Maka ia berdoa, "Ya Allah, jika saya mengerjakan hal itu untuk mengharapkan keridhaan-Mu, maka lapangkanlah kesukaran yang sedang kami hadapi ini. Batu besar itu kemudian membuka lagi, hanya saja mereka masih belum dapat keluar dari dalamnya.

Adapun orang ketiga, ia berdoa kepada Allah dengan menyebutkan amalnya, yaitu ia memenuhi upah semua buruhnya, tapi salah satu buruh pergi tanpa sempat mengambil upahnya Kemudian upah itu ia kembangkan menjadi harta yang melimpah dan ia serahkan seluruhnya tanpa tersisa.

Maka ia berdoa, "Ya Allah, jika saya mengerjakan hal itu karena mengharapkan keridhaan Mu, maka lapangkanlah kesukaran yang sedang kami hadapi ini Batu besar itu lalu membuka lagi dan mereka pun bisa keluar dari gua itu."

Saudara seiman yang dirahmati Allah,

Demikianlah dahsyatnya amalan yang dilakukan dengan penuh keikhlasan. Dengan izin Allah, keikhlasan mampu menyelamatkan manusia dari berbagai macam kesulitan, baik di dunia maupun akhirat. Semoga kita termasuk di dalamnya.

10. Judul Ceramah: Akiat Dosa yang Dilakukan Hamba

الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِ الْأَنْبِيَاءِ وَ إِمَامِ الْمُرْسَلِينَ وَعَلَى آلِهِ وَصَحَابَتِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ، أَمَّا بَعْدُ

Kaum Muslimin rahimakumullah,

Manusia sangatlah lemah, la sering tidak tahan menghadapi cobaan dan ujian. Sering lupa terhadap kewajiban dan perintah Allah. Sangat mudah tergiur dengan tipu muslihat hawa nafsu dan godaan setan. Inilah kenyataan manusia, sebagaimana Rasulullah sabdakan:

كُلُّ بَنِي آدَمَ خَطَّاءٌ وَ خَيْرُ الْخَطَّابِينَ التَّوَّابُونَ

Artinya: "Setiap anak Adam bersalah (berbuat dosa) dan sebaik-baik orang yang bersalah adalah mereka yang mau bertobat." (HR. Al-Hakim).

Ketika seseorang melakukan dosa dan tidak segera bertobat. sesungguhnya ia telah mengundang murka Allah. Sebab, jika Allah memerintahkan sesuatu kepada manusia, pastilah membawa manfaat dan maslahat untuk manusia.

Begitu pula ketika Allah melarang dari sesuatu, pastilah ada mudarat atau kerusakan dipastikan bahwa orang yang berbuat dosa atau maksiat, akan menerima akibat keburukannya, baik di dunia maupun akhirat.

Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah,

Banyak sekali ayat maupun hadis yang menceritakan akibat buruk dan berbagai siksaan dari sebuah kemaksiatan. Di antaranya kalam Allah yang artinya:

"Maka masing-masing (mereka itu) karmi siksa disebabkan dosanya. Maka di antara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil, dan di antara mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, dan di antara mereka Kami benamkan ke dalam bumi, dan di antara mereka ada yang Kami tenggelamkan, dan Allah sekali-kali tidak hendak menganiaya mereka, tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri (QS. Al-Ankabüt: 40).

Rasulullah bersabda, yang artinya:

"Sesungguhnya searang hamba jika melakukan desa, maka terdapat bintik hitam dalam hatinya. Jika ia bertobat dan meninggalkan perbuatan dosa itu serta beristigfar, maka hatinya kembali dibersihkan." (HR. Al-Baihaqi).

Jamaah yang dimuliakan Allah,

Dikisahkan oleh Imam Ahmad, Abi Rafi bercerita, bahwa Rasulullah pernah melewati pekuburan Bagi, lalu beliau bersabda, yang artinya, "Kotorlah engkaul" Aku menyangka yang beliau maksudkan adalah diriku. Beliau bertutur "Tidak, cuma inilah kuburan si Fulan yang pernah kuutus untuk memungut zakat dari bani Fulan, lalu dia mencuri baja wal dan kini dia sedang dipakaikan baju yang serupa dari api neraka" (HR. Ahmad).

Imam Ibnul Qayyim rahimahuliah (dalam al-Jawabul Käfi Iman Sa'ala an ad-Dawd usy Sydj, hal: 54-107) menerangkan akibat-akibat buruk yang ditimbulkan dari sebuah dosa di antaranya adalah:

- Maksiat menimbulkan jarak dengan Allah
maksiat menjauhkan pelakunya dari orang lain.
- Maksiat menyulitkan urusan.
- Maksiat menggelapkan hati
- Maksiat menghalangi rezeki
- Maksiat melemahkan hati dan badan
- Maksiat menghalangi ketaatan
- Maksiat memperpendek umur dan menghapuskan
keberkahan
- Maksiat menumbuhkan maksiat lain
- Maksiat menimbulkan kehinaan dan mewariskan kehinadinaan
- Maksiat menutup hati.

Di samping itu, dosa bisa melenyapkan nikmat dan mendatangkan azab. Allah berkalam, yang artinya: "Dan apa saja musibah yang menimpa kamu, maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)." (QS. Asy-Syûrä: 30).

Ali berkata, "Tidaklah turun bencana melainkan karena dosa. Tidaklah bencana lenyap, melainkan karena tobat."

Jamaah yang dirahmati Allah,

Ancaman untuk orang yang berbuat dosa atau kemaksiatan kepada Allah begitu mengerikan. Maka, tidak ada cara lain bagi kita untuk menghindarinya, kecuali segera bertobat memohon ampun kepada Allah atas segala dosa yang kita lakukan, Juga menyesal dan berjanji untuk tidak mengulang dosa yang telah dilakukan, dilanjutkan dengan mengganti perbuatan buruk dengan perbuatan baik.

Dengan tobat sungguh-sungguh atau tobat nashuha, Allah akan mengampuni dan menghindarkan kita dari azab-Nya. Allah berkalam:

وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَأَنْتَ فِيهِمْ وَمَا كَانَ اللَّهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ
يَسْتَغْفِرُونَ

Artinya: "Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka. Dan tidaklah (pulo) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun." (QS. Al-Anfal: 33). Wallahu a'lam bish-shawab.

11. Judul Ceramah: Keberkahan Bertaubat

الْحَمْدُ لِلَّهِ يَقْبَلُ التَّوْبَةَ عَنْ عِبَادِهِ وَيَعْفُو عَنِ السَّيِّئَاتِ وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ بِيَدِهِ خَزَايِنُ الْأَرْضِ وَالسَّمَوَاتِ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلَّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَ صَحَابَتِهِ، وَ مَنِ اهْتَدَى بِهَدِّهِمْ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ أَمَّا بَعْدُ:

Jamaah yang dirahmati Allah,

Islam tidak memandang manusia sebagai malaikat tanpa kesalahan dan dosa, islam juga tidak membiarkan manusia berputus asa dari ampunan Allah dan magfirah-Nya. Betapapun besar dosa yang telah diperbuat manusia, Allah akan tetap membuka pintu tobat-Nya. Dalam hadis Qudsi yang diriwayatkan oleh Abu Dzar dari Nabi, dari Rabbnya:

"Wahai hamba-Ku sesungguhnya kalian berbuat dosa pada malam dan siang hari, dan Aku mengampuni seluruh dosa. Maka, minta ampunlah kepada-Ku niscaya Aku ampuni kalian" (HR. Muslim).

Untuk itu, Allah melarang umat manusia berputus asa dari rahmat dan karunia-Nya. Sebab, tidak ada yang berputus asa dari rahmat Allah, kecuali orang-orang kafir.
Allah berkalam:

وَلَا تَيْنَسُوا مِنْ رَّوْحِ اللَّهِ إِنَّهُ لَا بَيْنَسُ مِنْ زَوْحِ اللَّهِ إِلَّا الْقَوْمُ الْكَافِرُونَ

Dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir" (QS. Yusuf: 87)

Kaum Muslimin yang berbahagia,

Ketika seseorang mau bertobat, beristighfar kepada Allah, maka berbagai pintu kebaikan dan keberkahan akan dibukakan baginya. Allah berkalam:

فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا (3) يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا ) وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا ) ( نوح: ۱۰-۱۲)

Artinya: "Maka aku katakan kepada mereka, Mohonlah ampun kepada Rabb kalian, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun. Niscaya Dia akan menurunkan kepada kalian hujan dengan lebat dan akan membanyakkan harta dan anak-anak kalian, dan mengadakan untuk kalian kebun kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untuk kalian sungai-sungai" (QS. Nuh: 10-12).

Dalam sebuah hadis, Rasulullah bersabda, yang artinya, "Barangsiapa memperbanyak istighfar (mohon ampun kepada Allah), niscaya Allah menjadikan untuk setiap kesedihannya jalan keluar dan untuk setiap kesempitannya kelapangan. Dan Allah akan memberinya rezeki (yang halal) dari arah yang tiada disangka-sangka." (HR. an-Nasa'i).

Di samping itu, bertobat dan memperbanyak istighfar, ternyata mampu mengobati orang yang mandul. Sebagaimana disebutkan dalam Musnad Abi Hanifah, Jabir bin Abdullah meriwayatkan, bahwa seorang Anshar datang menghadap Nabi seraya berkata, "Wahai Rasulullah, saya belum dikaruniai satu anak pun. Rasulullah kemudian bersabda:

"Bila engkau mau memperbanyak istighfar dan sedekah, niscaya engkau akan dikaruniai anak. Sahabat tersebut kemudian memperbanyak istighfar dan sedekah. Jabir kemudian melanjutkan ceritanya, "Kemudian ia pun dikaruniai sembilan anak laki-laki."

Jamaah yang dimuliakan Allah,

Diceritakan oleh salah satu teman kerja saya, bahwa ia mempunyai teman perempuan yang pada mulanya tidak mau menikah. Karena ada unsur keterpaksaan ketika menikah, ia berniat untuk tidak mau punya anak. Allah pun menuruti apa yang ia inginkan.

Setelah beberapa tahun pernikahan ia jalani, ia tidak segera punya keturunan, bahkan tanda-tanda kehamilan. pun tidak pernah ia jumpai, la merasa menyesal sekali atas niat jeleknya, la pun kemudian bertobat, menangis tersedu-sedu, dan menyesali kesalahan yang ia lakukan.

Seakan-akan tidak ada waktu, kecuali ia lakukan istighfar kepada Allah. Setiap malam ia bangun bermunajat dan meminta ampun. Di samping itu, ia juga menyedekahkan apa yang ia miliki. Tidak butuh waktu lama, Allah menerima tobatnya dan dikabulkannya doanya dengan datangnya buah hati yang ia inginkan. Allah Maha Penyayang kepada hamba-hamba-Nya yang mau bertaubat.

Semoga Allah selalu memberi kita kesempatan untuk bertobat dan memasukkan kita ke dalam kelompok orang-orang yang bertobat. Amin.

Itulah 10+ contoh ceramah berbagai judul dan tema untuk durasi singkat hingga 7 menit. Semoga berguna, ya.




(mep/csb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads