Ada berbagai jenis-jenis teks dalam Bahasa Indonesia. Adapun jenis-jenis teks ini juga terdapat dalam materi pelajaran Bahasa Indonesia untuk SD, SMP, dan SMA. Simak penjelasannya berikut ini.
Apa itu Teks?
Mengutip Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) online, teks adalah naskah yang berupa kata-kata asli dari pengarang; kutipan dari kitab suci untuk pangkal ajaran atau alasan; bahan tertulis untuk dasar memberikan pelajaran, berpidato, dan sebagainya; wacana tertulis.
Ada beragam jenis teks dalam Bahasa Indonesia. Dikutip dari detikNews dan detikEdu, berikut 12 Jenis Teks dalam Bahasa Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
12 Jenis Teks dalam Bahasa Indonesia
1. Teks Anekdot
Teks anekdot adalah cerita atau kisah singkat dan lucu berdasarkan pengalaman hidup tentang berbagai topik, mulai dari politik, pendidikan, hukum, dengan sindiran atau kritikan. Tujuan teks anekdot adalah membangkitkan tawa bagi pembaca, sebagai sarana penghibur, dan sebagai sarana pengkritik, seperti dikutip dari Teks Anekdot oleh Maharani Sikumbang.
Ciri-ciri teks anekdot adalah bersifat humor, menyindir, menggelitik, umumnya menyangkut orang penting atau isu publik, serta memiliki makna tersurat dan tersirat. Makna tersirat dari teks anekdot berisi pesan moral bagi pembacanya.
Anekdot dapat menggambarkan kejadian atau orang sebenarnya. Namun, biasanya terdapat modifikasi saat penceritaan sehingga menjadikannya sebuah fiksi dan kadang terlalu baik untuk menjadi kenyataan.
2. Teks Eksposisi
Teks eksposisi adalah teks faktual yang menampilkan satu sisi masalah lewat satu sisi argumen, yaitu mendukung atau menentang, dengan tujuan meyakinkan atau membujuk pembaca agar setuju dan melakukan sesuatu sebagaimana disampaikan penulisnya.
Contoh teks eksposisi yang bisa dijumpai sehari-hari adalah iklan, poster, slogan, pengumuman, editorial, tajuk rencana, esai, ceramah, dan pembelaan hukum, seperti dikutip dari Pembelajaran Menulis Teks: Suatu Pendekatan Kognitif oleh Dr. Dina Ramadhanti, M.Pd. dan Diyan Permata Yanda, M.Pd.
Untuk meyakinkan pembaca, teks eksposisi didukung argumen dan alasan yang disusun dari hasil penelitian, pendapat ahli, kesaksian atau kutipan, hingga alasan sendiri yang masuk akal.
3. Teks Laporan
Ada dua teks laporan, yakni teks laporan hasil observasi dan teks laporan percobaan.
Teks Laporan Observasi
Teks laporan hasil observasi adalah hasil kegiatan pengamatan berdasarkan fakta dan data. Teks ini juga disebut teks klasifikasi, karena memuat klasifikasi mengenai jenis-jenis suatu hal berdasarkan kriteria tertentu.
Dalam Buku Modul Pembelajaran SMA Bahasa Indonesia Kelas X oleh Indri Anatya Permatasari, laporan hasil observasi terbagi menjadi tiga kategori umum, yaitu fenomena alam, peristiwa budaya, dan kondisi sosial. Fenomena alam meliputi hewan, tumbuhan, dan keadaan lingkungan. Peristiwa budaya meliputi bahasa, seni, dan adat istiadat. Terakhir, kondisi sosial meliputi transportasi, hukum, dan pendidikan.
Teks Laporan Percobaan
Teks laporan percobaan adalah salah satu materi yang dipelajari oleh siswa SMP. Teks ini disusun berdasarkan hasil percobaan atau penelitian.
Biasanya, teks laporan percobaan melaporkan kegiatan mulai dari rumusan tujuan hingga pada kegiatan penyimpulan. Kegiatan yang dilakukan bisa berupa percobaan soal makanan, siklus air dan udara, hingga peristiwa-peristiwa alam lainnya, seperti dikutip dari buku Materi Utama Bahasa Indonesia SMP tulisan Hari Wibowo.
Teks laporan percobaan menyatakan hasil dari kegiatan percobaan yang dilakukan. Sebagai contoh, objeknya berupa kacang hijau, yang diujicobakannya terkait dengan aspek pertumbuhannya. Maka, isi laporan terdiri dari fakta mengenai hasil yang diperoleh melalui percobaan tersebut.
4. Teks Negosiasi
Dalam buku Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik (2013), teks negosiasi adalah suatu bentuk interaksi sosial yang berfungsi untuk mencapai penyelesaian bersama di antara pihak-pihak yang mempunyai perbedaan kepentingan. Pihak-pihak tersebut berusaha menyelesaikan perbedaan tersebut dengan cara berdialog dan tidak akan merugikan salah satu pihak.
Dalam melakukan negosiasi, diharuskan untuk mengetahui ketepatan atau kemampuan untuk bisa menyampaikan sesuatu yang diinginkan secara jelas lewat beberapa alasan. Perlu diketahui juga bahwa dalam melakukan proses negosiasi, perlu adanya alasan-alasan mendukung yang bisa memperkuat penawaran yang kita ajukan.
Struktur teks negosiasi adalah orientasi, pengajuan, penawaran, persetujuan, penutup.
5. Teks Eksplanasi
Teks eksplanasi adalah teks yang menjelaskan mengenai proses terjadinya atau terbentuknya suatu fenomena alam maupun peristiwa sosial. Pada teks eksplanasi, sebuah peristiwa terjadi karena ada kejadian yang lain sebelumnya, dan peristiwa tersebut akan mengakibatkan peristiwa lain lagi sesudahnya.
Jadi, dapat disimpulkan teks eksplanasi merupakan teks yang menguraikan serangkaian peristiwa. Teks eksplanasi juga memiliki fungsi sosial yaitu memberikan penjelasan kepada masyarakat mengenai proses terjadinya sesuatu. Teks ini juga disusun berdasarkan prinsip sebab-akibat.
6. Teks Ulasan
Mengutip dari buku Teks Ulasan oleh Nur Apriana, teks ulasan adalah tulisan kritis yang disusun berdasarkan hasil penilaian, pengamatan, pertimbangan dan pemeriksaan secara terperinci terhadap suatu karya baik fiksi maupun non fiksi seperti buku, film, musik, novel, dsb.
Dalam istilah lain, teks ulasan dikenal juga dengan resensi, yaitu tulisan yang berbentuk opini yang berisi tinjauan atau ulasan mengenai suatu hasil karya cipta atau seni yang akan atau telah dipublikasikan seperti dikutip dari buku Pembelajaran Menulis Teks Suatu Pendekatan Kognitif oleh Dr Dina Ramadhanti.
Walaupun teks ulasan bersifat opini, ketika ingin membuat teks ulasan terhadap objek tertentu harus ditulis berdasarkan fakta, menggunakan bahasa sopan dan santun, serta tidak menjatuhkan.
Hal tersebut dikarenakan, informasi yang dimuat dalam teks ulasan dapat mempengaruhi khalayak untuk mendiskusikan lebih lanjut dari sebuah karya. Apakah karya seni atau objek tertentu layak untuk dinikmati, dilansir dari situs Direktorat Sekolah Menengah Pertama Kemendikbud.
7. Teks Sejarah
Teks cerita sejarah merupakan salah satu materi yang dirangkum di dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk Kelas XII SMA. Teks cerita sejarah adalah teks yang menjelaskan dan menceritakan secara kronologis mengenai fakta masa lalu serta memiliki unsur sejarah.
Menurut "Modul Bahasa Indonesia Teks Cerita Sejarah dan Cerpen Sejarah" yang ditulis oleh Lies Supriyantini menjelaskan bahwa teks cerita sejarah adalah tulisan yang berisi fakta dari rentetan peristiwa sejarah. Dalam sumber lain dinyatakan bahwa sejarah merupakan peristiwa masa lampau yang telah terjadi.
Akan tetapi, ada perbedaan antara teks cerita sejarah dan juga teks sejarah. Teks sejarah adalah tulisan yang berisi cerita, kejadian, atau peristiwa yang benar-benar pernah terjadi atau berlangsung di masa lalu.
Sebaliknya, teks cerita sejarah adalah teks yang berupa kisah imajinatif yang ditulis dengan tokoh atau latar sejarah yang memang benar-benar terjadi secara faktual. Walaupun imajinatif, teks cerita sejarah hanya menggunakan unsur dan beberapa latar belakang dari sejarah faktual.
8. Teks Berita
Dikutip dari laman Rumah Belajar Kemendikbud, teks berita adalah teks yang melaporkan kejadian, peristiwa, atau informasi mengenai sesuatu yang telah atau sedang terjadi. Penyampaian informasi tersebut dapat dilakukan melalui berbagai media.
Teks berita harus memenuhi enam unsur-unsur yang mencakup 5W+1H (who, what, where, why, when, dan how). Dalam bahasa Indonesia unsur tersebut biasa dinamakan ADIKSIMBA, yakni singkatan dari apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana.
Dijelaskan dalam buku Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas VIII yang disusun oleh Erwan Rachmat, informasi yang disajikan dalam teks berita harus berupa fakta, yakni berdasarkan pada kejadian atau peristiwa yang benar-benar terjadi pada saat itu.
Selain itu, berita juga harus ditulis secara aktual, berimbang, lengkap dari segi unsur, menarik, dan sistematis. Sebuah berita dikatakan menarik apabila memberikan manfaat bagi audiens, berkaitan dengan kepentingan masyarakat atau public figure, berupa kejadian penting, aneh, unik, dan bersifat konflik.
9. Iklan
Kalimat iklan adalah sebuah pesan yang menawarkan suatu produk untuk ditujukan kepada masyarakat lewat suatu media. Melansir modul "Iklan Menarik Produk Laris" yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, iklan diartikan sebagai pemberitahuan yang bertujuan mendorong atau membujuk khalayak untuk membeli barang atau jasa yang diberitahukan itu.
Berdasarkan isinya, jenis iklan dibedakan dari kalimatnya. Ada yang sifatnya hanya memberitahu dan ada juga yang sifatnya membujuk. Dari beberapa jenisnya, iklan memiliki kesamaan fungsi yaitu sebagai kebutuhan untuk mengomunikasikan pesan, baik yang bersifat komersial, sosial, maupun pribadi.
10. Teks Deskripsi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) deskripsi merupakan pemaparan atau penggambaran dengan kata-kata secara jelas dan terperinci. Deskripsi juga diartikan sebagai uraian.
Deskripsi berasal dari bahasa Latin describere yang artinya menggambarkan atau memberikan suatu hal. Dikutip dari buku Teks dalam Kajian Struktur dan Kebahasaan, Taufiqur Rahman menjelaskan deskripsi merupakan gambaran mengenai suatu hal yang dilukiskan dengan kondisi yang sebenarnya.
Teks deskripsi berisikan tentang penggambaran suatu objek, tempat, atau peristiwa tertentu sehingga dapat dirasakan, dilihat, dicium, dan didengar oleh pembaca. Teks deskripsi seringkali disebut dengan teks tanggapan deskripsi.
11. Teks Editorial
Mengutip dari situs Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), teks editorial adalah sebuah artikel dalam surat kabar yang merupakan pendapat atau pandangan redaksi terhadap suatu peristiwa yang aktual atau sedang menjadi perbincangan hangat pada saat surat kabar itu diterbitkan.
Opini yang ditulis oleh redaksi tersebut dianggap sebagai pandangan resmi suatu penerbit atau media terhadap suatu isu yang aktual.
Penulisan pendapat atau opini alam teks editorial harus dilengkapi dengan fakta, bukti, dan argumentasi yang logis. Teks editorial biasanya akan muncul secara rutin di koran atau majalah.
12. Teks Persuasi
Teks persuasi adalah teks yang berisi ajakan, saran, bujukan, imbauan, pengaruh, arahan, larangan, atau perintah kepada seseorang untuk melakukan suatu hal sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai oleh penulis teks tersebut.
Tujuan dari teks persuasi adalah membujuk atau mengajak pembacanya agar mengikuti atau melakukan ajakan, perintah atau bujukan yang disampaikan oleh penulis dalam teks tersebut.
Ciri dari teks persuasi biasanya di dalamnya terdapat kalimat dan kata-kata yang berupaya mengajak dan mempengaruhi pembacanya. Contohnya seperti kata sebaiknya, marilah, mulailah, ayo, janganlah, dan sebagainya.
(rih/rih)