Sang Penghuni Terakhir Hutan Ngrawoh Blora

Sang Penghuni Terakhir Hutan Ngrawoh Blora

Tim detikJateng - detikJateng
Minggu, 08 Jan 2023 17:38 WIB
Mbah Darman (77) dan keluarga puluhan tahun tinggal di hutan Desa Ngrawoh, Blora. Foto diambil Jumat  (6/1/2023).
Mbah Darman (77) dan keluarga puluhan tahun tinggal di hutan Desa Ngrawoh, Blora. Foto: Achmad Niam Jamil/detikJateng.
Blora - Sudah lebih kurang 22 tahun keluarga Mbah Darman (77) dan Sukimin (47) tinggal di hutan Desa Ngrawoh, Kecamatan Kradenan, Blora. Selama tinggal di hutan, kedua keluarga penghuni terakhir hutan itu hidup tanpa aliran listrik.

Untuk membantu penerangan di malam hari, keluarga ini menggunakan lampu sentir atau teplok. Sebelum menetap di hutan, Mbah Darman hidup secara berpindah-pindah sejak kecil. Baru kemudian pada 1965, Mbah Darman tinggal di hutan.

Darman tinggal bersama sang istri Wagiyem. Pasangan ini memiliki dua anak, Wasis dan Wardi. Keduanya juga sudah tinggal terpisah dengan Darman usai menikah. Mereka tinggal bersama istrinya masing-masing di permukiman di luar hutan.

Selama tinggal di hutan, keseharian Darman adalah berladang jagung. Kadang itu juga membuat arang yang dijual seharga Rp 25 ribu per karung. Salah satu alasan Darman tetap tinggal di hutan karena dia tidak memiliki lahan untuk ditinggali. Untuk itu, dia pun bersama sang istri nekat tinggal di hutan selama puluhan tahun.

Selain Mbah Darman, ada juga Sukimin yang tinggal di lokasi yang sama. Selama ini Sukimin tinggal bersama sang istri, Sunari (43), dan Dwi putra keduanya. Sementara putra pertamanya, Sukir (24) tinggal di desa bersama istrinya.

Sukimin sudah tinggal di hutan selama 25 tahun atau setelah menikah. Sukimin mengaku dirinya sudah sejak kecil tinggal di hutan, bahkan lahir di hutan.

Melihat kondisi kedua keluarga tersebut, pihak Pemerintah Desa Ngrawoh tengah menyiapkan relokasi tinggal di kampung. Oleh karena tidak memungkinkan membangun di tanah desa, pihaknya bakal membuatkan rumah di atas tanah Perhutani.

Selama ini pihak desa sebenarnya sudah membujuk keluarga Mbah Darman untuk turun dan tinggal di permukiman. Hanya saja, ajakan itu berulang kali mendapat penolakan. Baru beberapa bulan yang lalu, keluarga Mbah Darman menerima ajakan dari pemerintah desa untuk turun dari hutan.

"Kami usulkan dari anggaran RTLH (Rumah Tidak Layak Huni) daerah dan provinsi. Apabila tidak terealisasi, kami siapkan di perubahan Dana Desa," sambung Purwondo.

Simak informasi selengkapnya tentang kehidupan mbah Darman dan Sukimin di hutan Blora dengan membaca artikel-artikel di bawah ini.

Sederet Kisah Mbah Darman Penghuni Terakhir Hutan Blora

1. Kisah Perjuangan Mbah Darman 50 Tahun Hidup Tanpa Listrik di Hutan Blora

2. Sunyi 2 Keluarga Puluhan Tahun Hidup di Hutan Blora, Hanya Dihibur Radio Tua

3. Tersisa 2 Keluarga, Hutan di Ngrawoh Blora Tenyata Sempat Dihuni 23 KK

4. 2 Keluarga Puluhan Tahun Tinggal di Hutan Blora, Pemdes Siapkan Relokasi

5. Meski Nyaman Tinggal di Hutan, Mbah Darman Mau Pindah ke Desa Ngrawoh Blora

6. Melihat Hutan Ngrawoh Blora Tempat Tinggal Mbah Darman: Sunyi-Tanpa Listrik




(apl/sip)


Hide Ads