Taman Balekambang Solo Buka Lowongan CEO Gaji Rp 20 Juta Per Bulan, Minat?

Loker Jateng

Taman Balekambang Solo Buka Lowongan CEO Gaji Rp 20 Juta Per Bulan, Minat?

Tara Wahyu NV - detikJateng
Kamis, 11 Des 2025 15:07 WIB
Taman Balekambang Solo Buka Lowongan CEO Gaji Rp 20 Juta Per Bulan, Minat?
Suasana baru Taman Balekambang Solo usai direvitalisasi, Selasa (23/7/2024). Foto: Tara Wahyu NV/detikJateng
Solo -

Pemerintah Kota Solo membuka lowongan untuk Chief Executive Officer (CEO) atau pimpinan Balekambang. Gajinya berkisar Rp 15 juta sampai Rp 20 juta per bulan. Lowongan ini dibuka sejak 8 Desember hingga 13 Desember 2025.

Wali Kota Solo, Respati Ardi mengatakan CEO Balekambang diharapkan bisa meningkatkan daya saing destinasi wisata dan memperkuat layanan publik di Solo.

"Saya, ya harapannya pimpinan BLUD (Badan Layanan Umum Daerah) ini punya pengalaman yang jelas dan integritas dalam bekerja. Karena fungsinya di sana merawat bangunan milik pemerintah," kata dia saat ditemui di Rumah Budaya Kratonan, Solo, Kamis (11/12/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Respati mengungkapkan, seleksi CEO Balekambang terbuka untuk masyarakat Indonesia yang berusia 25-45 tahun. Syarat lainnya yaitu berpendidikan minimal Strata 1 (S1), memiliki pengalaman tiga tahun memimipin pengelolaan destinasi wisata, dan tidak terafiliasi partai politik.

Suasana baru Taman Balekambang Solo usai direvitalisasi, Selasa (23/7/2024).Foto: Tara Wahyu NV/detikJateng

ADVERTISEMENT

"Untuk gaji berkisar Rp 15-20 juta per bulan. Target, dia bisa membuat Balekambang mandiri dan terawat serta benar-benar terkonsep dengan baik dan diminati oleh masyarakat. Termasuk pembiayaan mandiri, tentunya karena di sana sistemnya nanti BLUD, harapannya dia bisa pembiayaan mandiri tanpa mengubah APBD lagi gitu," jelasnya.

Lebih lanjut, Respati mengungkapkan alasan memilih pemimpin di bawah usia 50 tahun. Ia ingin pemimpin yang adaptif dan bisa menyesuaikan perkembangan zaman.

"Karena menurut data Bank Indonesia, data di beberapa jurnal, 5 tahun ke depan pemegang. keuangan moneter besar ada di milenial dan Gen Z. Nah, justru itulah yang kita persiapkan lebih awal. Karena moneternya mereka yang pegang," terangnya.

"Jadi, kalau kita tidak adaptif, tidak menyesuaikan market, nanti akan ketinggalan dan akan terbengkalai tempat," pungkasnya.




(dil/dil)


Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads