Sunyi 2 Keluarga Puluhan Tahun Hidup di Hutan Blora, Hanya Dihibur Radio Tua

Sunyi 2 Keluarga Puluhan Tahun Hidup di Hutan Blora, Hanya Dihibur Radio Tua

Achmad Niam Jamil - detikJateng
Sabtu, 07 Jan 2023 06:20 WIB
Kisah 2 keluarga hidup tanpa listrik di Hutan Blora, Kamis (6/1/2023).
Keluarga Sukimin puluhan tahun hidup di tengah hutan Ngrawoh, Kecamatan Kradenan, Blora, Kamis (6/1/2023). (Foto: Achmad Niam Jamil/detikJateng)
Blora -

Ada dua keluarga yang saat ini menghuni hutan Desa Ngrawoh, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora. Selain kakek bernama Darman, ada juga Sukimin yang tinggal di lokasi yang sama.

Sukimin tinggal bersama sang istri, Sunari (43), dan Dwi putra keduanya. Sementara putra pertamanya, Sukir (24) tinggal di desa bersama istrinya.

"Di sini sudah 25 tahun. Sejak menikah dengan istri saya. Saya sejak kecil di hutan, lahir di hutan," terang Sukimin ditemui di rumah saat hari mulai gelap, Kamis (6/1/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia bermukim di petak 139, RPH Ngrawoh, BKPH Ngandong, KPH Ngawi, turut Desa Ngrawoh, Kecamatan Kradenan. Sebelumnya ia hidup berpindah-pindah dari hutan ke hutan sembari bercocok tanam.

Hidup tanpa penerangan listrik menjadi hal wajar baginya. Selain pakai lampu sentir atau teplok, ia juga memiliki penerangan menggunakan aki motor tua miliknya.

ADVERTISEMENT

"Orang tua dulu 'tidak punya' (miskin). Putranya semua di alas (hutan). Anak-anak saya semua juga lahir di rumah ini, di alas," beber dia.

Sukimin yang lahir tahun 1975 ini selain bercocok tanam juga beternak. Ia kini memiliki 9 ekor kambing.

Dwi, anaknya memiliki riwayat penyakit usus buntu dan hingga saat ini masih dalam masa pemulihan. Beberapa waktu lalu ia dioperasi di wilayah Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, diantar dengan menggunakan mobil siaga milik pemerintah desa setempat.

Memang, wilayah Ngrawoh berbatasan langsung dengan Kabupaten Bojonegoro dan Ngawi, Jawa Timur. Hanya terpisah oleh Bengawan Solo.

Keluarga dia dan keluarga Darman beberapa kali mendapat sumbangan dari pemerintah. Entah perabot rumah tangga seperti kasur maupun kebutuhan bahan pokok.

"(Hidup di hutan) Ngeri. Sedih, Mas. Hidup sendirian tidak punya tetangga. Tidak ada hiburan apapun, hanya radio," ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, seorang kakek bernama Darman, tinggal di hutan Blora sejak tahun 1965 lalu. Darman pergi meninggalkan rumah kelahiran untuk tinggal bersama tanaman di hutan.

"Sudah ada 22 tahun tinggal di rumah ini. Ya di mbaon (hutan garapan) sini. Sebelumnya pindah-pindah. Sejak kecil, tahun 1965 sudah di hutan," ucap Darman ditemui di rumah beralas tanah itu, Kamis (6/1).

"Kerja apa adanya saja. Mau gimana lagi, beli tanah tidak bisa. Saat ini kalau sakit ya di Ngrawoh beli obatnya. Hidup di hutan bagi saya ya tidak berat. Sudah biasa, nyaman," katanya.




(aku/sip)


Hide Ads