Banjir Rob Genangi 8 Desa di Kabupaten Pekalongan

Banjir Rob Genangi 8 Desa di Kabupaten Pekalongan

Robby Bernardi - detikJateng
Jumat, 02 Des 2022 14:41 WIB
Banjir rob menggenangi delapan desa di Kabupaten Pekalongan, Jateng, Jumat (2/12/2022).
Banjir rob menggenangi delapan desa di Kabupaten Pekalongan, Jateng, Jumat (2/12/2022). Foto: Robby Bernardi/detikJateng
Pekalongan -

Banjir rob melanda beberapa daerah di pesisir utara Jawa Tengah hari ini. Di Kabupaten Pekalongan, banjir rob juga menggenangi delapan desa yang tersebar di tiga kecamatan.

"Banjir kali ini selain hujan deras juga karena air pasang yang memang tinggi ya. Jumat mulai sekitar jam 02.00 Wib terjadi hujan deras dan rob air laut besar sehingga meluap masuk ke jalan dan pemukiman di Kecamatan Tirto, Kecamatan Siwalan dan Wonokerto," kata Sekda Kabupaten Pekalongan M Yulian Akbar kepada detikJateng via telepon, Jumat (02/12/2022).

Di Kecamatan Tirto, ada 4 desa terdampak yakni di Desa Tegaldowo, Desa Karangjumpo, Desa Jeruksari dan Desa Pacar. Sedangkan di Kecamatan Siwalan, dua desa terdampak yakni Desa Blacan dan Desa Depok.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun di Kecamatan Wonekerto, desa yang terdampak banjir yakni Desa Wonokerto Kulon, dan Desa Pecakaran.

ADVERTISEMENT

"Tidak ada warga yang mengungsi, hanya saja memang ada ratusan warga yang terdampak dari banjir rob kali ini," imbuhnya.

Yulian Akbar mencontohkan, di Desa Tegaldowo, Kecamatan Tirto, terdampak banjir. Lokasi banjir di Desa Tegaldowo ini terjadi di Dusun Cokrah, Dusun Tegaldowo Timur, dengan ketinggian air mencapai 10-40 cm, dengan rumah warga yang terdampak 95 rumah dan 95 KK atau 380 jiwa.

Di Desa Karangjumpo, lokasi banjir rob berada di Dukuh Dampyak, dengan ketinggian air 20 cm-40 cm. Rumah terdampak sebanyak 80 unit, 83 KK, dan 249 jiwa.

Sedangkan di wilayah Kecamatan Siwalan, terjadi di Desa Blacanan dengan ketinggian air 10 cm-60 cm, dengan rumah terdampak 153 dan 612 jiwa.

"Dari data tersebut, belum ada yang mengungsi," kata Yulian Akbar.

Meskipun tidak ada yang mengungsi, pihaknya melalui BPBD Kabupaten Pekalongan telah melakukan asesmen dan pendataan. BPBD Kabupaten Pekalongan juga telah menyiapkan bantuan karung pasir untuk desa yang membutuhkan, juga menyiapkan bantuan logistik dan menyiapkan tim evakuasi apabila dibutuhkan.

"Ya kita berharap air tidak meninggi lagi, meskipun prediksi BMKG hari ini puncak gelombang pasang tinggi," jelas Yulian Akbar.

Ia menambahkan, banjir tersebut diprediksi akan menjadi langganan di wilayah-wilayah pesisir Utara ke depan. Saat ini pihaknya terus akan memaksimalkan peninggian tanggul di Sungai Meduri melalui pemerintah provinsi dan pusat.

"Akan kita targetkan peninggian tanggul di Sungai Meduri dan Sengkarang. Itu sungai provinsi, ya. Kita ke depan akan melakukan itu dengan merangkul pemerintah provinsi dan pusat, termasuk normalisasi. Demikian juga dengan rumah pompa-rumah pompa, kita maksimalkan," pungkasnya.




(ahr/ams)


Hide Ads