Tanggul Sungai Bremi Pekalongan Jebol, Walkot Waswas Potensi Rob

Tanggul Sungai Bremi Pekalongan Jebol, Walkot Waswas Potensi Rob

Robby Bernardi - detikJateng
Kamis, 29 Mei 2025 17:20 WIB
Tanggul Sungai Bremi di Pabean, Pekalongan Utara, Kota Pekalongan, Kamis (29/5/2025).
Tanggul Sungai Bremi di Pabean, Pekalongan Utara, Kota Pekalongan, Kamis (29/5/2025). Foto: Robby Bernardi/detikJateng
Pekalongan -

Tanggul Sungai Bremi di Pabean, Pekalongan Utara, Kota Pekalongan, jebol dua kali. Penanganan darurat dilakukan untuk antisipasi potensi gelombang tinggi memicu rob yang diperkirakan terjadi pada Jumat (30/5) besok.

Tanggul terakhir jebol sepanjang sekitar 5 meter pada Kamis (29/5) pagi, setelah sebelumnya di lokasi berdekatan jebol 10 meter.

"Info tabel (BMKG), rob besok robnya besar. Rob kembali besar besok, ini target harus selesai tanggul darurat. Tanggul darurat dengan crucuk bambu karung pasir," kata Wali Kota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid, saat meninjau tanggul yang jebol, Kamis (29/5/2025) sore.

Lokasi tanggul yang jebol di wilayah Pabean. Namun berdampak pada Pedukuhan Pasirsari yang berada di Kelurahan Pasir Kraton Kramat (PKK).

"Warga yang terdampak di Pasirsari dari RW 6, 8, 3 dan 4. Ini kalau tidak segera tertangani, dampaknya meluas, apalagi besok diprediksi gelombang tinggi," jelas Aaf, sapaan Walkot.

Tanggul Sungai Bremi di Pabean, Pekalongan Utara, Kota Pekalongan, Kamis (29/5/2025).Tanggul Sungai Bremi di Pabean, Pekalongan Utara, Kota Pekalongan, Kamis (29/5/2025). Foto: Robby Bernardi/detikJateng

Tanggul yang jebol total sepanjang 15 meter. Tanggul 10 meter telah selesai ditambal dengan tanggul darurat. Namun, tanggul di sebelahnya sepanjang 5 meter jebol pada Kamis pagi.

"Sudah ditambal sementara darurat sudah nutup (10 meter), ternyata tadi pagi jebol lagi (5 meter), mulai sore warga kerja bakti. Truk pasir sudah datang, mudah-mudahan ini cepat tertangani," ungkapnya.

Diakuinya, wilayahnya kini cukup aman dari banjir rob jika dibandingkan sebelumnya. Saat ini, rob berdampak di wilayah Pedukuhan Bandengan, namun ketinggian air sudah menurun, setelah sepekan lamanya terendam air.

"Kita tinjau ke kampung Bandengan yang hampir seminggu juga volume air 30-40 sentimeter. Hari ini alhamdulillah sudah turun," ungkapnya.

Ditambahkannya, di wilayahnya ada dua tanggul yang perlu diwaspadai saat tingginya gelombang pasang, yakni tanggul Sungai Bremi dan tanggul Sungai Meduri, yang berada di perbatasan Kota Pekalongan dan Kabupaten Pekalongan.

"Karena sungai dan tanggul merupakan kewenangan Provinsi, maka kita koordinasi lintas wilayah dan tingkat pemerintahan jadi kunci utama," ujarnya.

"Ini memang wilayah perbatasan antara kota dan kabupaten. Tapi dampaknya besar ke Kota Pekalongan. Kita tetap jaga komunikasi dengan Provinsi dan Pak Gubernur," pungkas Aaf.




(rih/apl)


Hide Ads