Round-Up

Guru Rundung Siswi gegara Jilbab di SMAN Sragen: Diancam Ganjar-Dikecam KPAI

Tim detikJateng - detikJateng
Selasa, 15 Nov 2022 06:30 WIB
Surat dukungan dari teman sekolah siswi SMAN 1 Sumberlawang, Sragen, yang dimarahi guru gegara jilbab. Foto diambil Jumat (11/11/2022). (Foto: Tara Wahyu NV/detikJateng)
Solo -

Perkara perundungan yang diduga dilakukan seorang guru SMAN 1 Sumberlawang kepada siswinya yang tak berjilbab berbuntut panjang. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menegaskan akan memecat guru bersangkutan jika mengulangi perbuatannya.

Tak hanya itu, Ganjar juga mewacanakan seluruh guru di wilayahnya untuk meneken surat pernyataan agar kasus perundungan gegara jilbab ini tak terulang. Sementara itu, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) juga ikut mengecam kasus dugaan perundungan ini.

Ganjar Ancam Pecat Oknum Guru

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebut pihaknya sudah mengurus kasus perundungan gegara jilbab itu. "Udah, udah. Kita urus semua," kata Ganjar kepada wartawan di sela-sela event Borobudur Marathon 2022 kategori Bank Jateng Tilik Candi, Minggu (13/11/2022).

Ganjar menyebut pihaknya sudah meminta guru yang bersangkutan, Suwarno (54) untuk menandatangani surat pernyataan. Ganjar mengaku bakal memecat guru tersebut jika mengulangi perbuatannya.

"Gurunya kita minta untuk tanda tangan pernyataan tidak akan mengulang, kalau mengulang tak (saya) pecat," tegas Ganjar.

Usulkan Semua Guru Teken Pernyataan

Ganjar mengusulkan semua guru SMA di wilayahnya menandatangani surat pernyataan siap dicopot. Hal ini sebagai buntut kasus dugaan perundungan gegara siswi tak berjilbab yang terjadi di SMAN 1 Sumberlawang, Sragen.

"Kalau perlu nanti jika kita menemukan temuan lain, seluruh guru saya minta tanda tangan. Kalimat terakhir harus siap, kalau saya melakukan itu, dicopot. Saya tegas," kata Ganjar di kompleks kantor Gubernur Jateng, Semarang, Senin (14/11).

Ganjar mengatakan tak boleh ada pemaksaan penggunaan jilbab kepada siswi. Dia menyebut guru seharusnya memberikan konseling bukan justru mem-bully.

"Biarkanlah mereka (siswa) bisa berkembang, mestinya guru memberikan konseling kepada mereka dengan baik bukan kemudian membully. Atas alasan apa pun," imbuhnya.

Dia pun kembali mengingatkan agar jangan ada perundungan di sekolah apalagi yang dilakukan oknum guru.

"Saya ingatkan saja agar tidak ada orang yang punya agenda tersembunyi. Satu yang saya peringatkan dengan keras adalah bullying. Semua guru tidak boleh membully muridnya dengan alasan apapun," ujarnya.

Ulah oknum guru itu juga mendapat kecaman dari KPAI, simak di halaman berikutnya...




(aku/ahr)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork