Nasib Apes Ular Piton Tepergok Emak-emak di Sragen, Lemas Disiram Air Panas

Nasib Apes Ular Piton Tepergok Emak-emak di Sragen, Lemas Disiram Air Panas

Tara Wahyu NV - detikJateng
Jumat, 20 Des 2024 18:23 WIB
Evakuasi ular piton di Desa Puro, Kecamatan Karangmalang, Sragen, Kamis (19/12/2024).
Evakuasi ular piton di Desa Puro, Kecamatan Karangmalang, Sragen, Kamis (19/12/2024). Foto: dok Exalos Indonesia
Sragen -

Seorang warga Sragen bernama Berliana panik saat memergoki ular piton di saluran air di dalam rumahnya. Saking paniknya, dia menyiramkan air panas ke saluran itu hingga membuat ular itu lemas.

Adapun peristiwa itu terjadi pada Kamis (19/12). Saat itu Berliana sedang mencuci pakaian di rumahnya. Dia merasa heran karena air sisa cucian tidak bisa mengalir.

"Tahu-tahu jalan air itu nggak jalan, saya kira ada kaus kaki yang masuk atau apa yang masuk," kata Berliana, Jumat (20/12/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia kemudian memeriksa saluran airnya. Dia kemudian mengambil senter lantaran melihat ada benda yang bergerak di dalam saluran air itu.

"Saat saya lihat di dalam kok ada yang gerak terus, kepalanya kok buka," katanya.

ADVERTISEMENT

Setelah menyadari bahwa ada ular di saluran air, dia segera memanggil suaminya kemudian melapor ke polsek. Pihak polsek kemudian menghubungi relawan untuk mengevakuasi ular tersebut.

Ketua Exalos Indonesia, Janu Wahyu Widodo dihubungi detikJateng mengatakan pihaknya mengirim 3 orang untuk evakuasi tersebut. Ia mengatakan, ular yang berada di berada di saluran air itu berjenis Piton Sanca Kembang.

"Saat BPBD dan anggota kami meluncur ke sana (rumah) ular sudah disiram pakai air panas. Mungkin maksudnya agar ular itu keluar atau mundur, jadi ularnya lemas tapi belum mati," ujarnya.

Saat bisa dikeluarkan, Janu menyebut, ular Piton itu mempunyai panjang 2,5 meter. Menurutnya, dengan panjang tersebut, ular piton itu masuk kategori besar.

"Kemudian respons kami menangani ditarik bersama-sama, kena Alhamdulillah kurang lebih 2,5 meter. Kalau untuk piton sanca kembang ini bisa mencapai di atas 7 meter, sebenarnya kalau di wilayah pemukiman ukuran besar. Itungan sudah besar segitu apalagi masuk rumah, masuknya besar itu," bebernya.

Janu menyebut ular tersebut tidak berbisa, namun tetap berbahaya. Hal tersebut lantaran ular sanca kembang bisa memakan manusia dan melilit.

"Ular ini tidak berbisa tapi kategori berbahaya karena bisa panjang, bisa besar, kategori ular berbahaya tapi kategori ular tidak berbisa. (Bisa makan hewan) Iya, bisa memakan orang juga bisa. Termasuk bahaya kalau dililit atau melilit orang," tuturnya.




(ahr/aku)


Hide Ads