Sejumlah peneliti memprediksi 90 persen wilayah di Kota Pekalongan akan tenggelam. Selama ini sudah terjadi penurunan permukaan tanah di kawasan pesisir utara Jawa itu.
Bukan tidak beralasan, Kota Pekalongan dengan luas 46,42 km persegi ini berada di atas tanah dengan kondisi geomorfologi alluvial (endapan) muda. Secara alami, tanah endapan muda memang rentan mengalami penurunan.
Apalagi wilayah Kota Pekalongan juga merupakan wilayah datar. Kondisi akan diperparah oleh perubahan iklim dan perilaku manusia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wali Kota Pekalongan, H A Afzan Arslan Djunaid mengakui adanya penelitian tersebut. Sebagian besar wilayahnya terancam tenggelam pada 2035 mendatang.
"Ya, Pekalongan diprediksi tahun 2035 tenggelam, Ya betul. Tapi, itu kalau tidak kita melakukan sesuatu," kata Afzan Arslan Djunaid kepada detikJateng saat dihubungi, Senin (7/11/2022).
Baca juga: Kota Pekalongan Diprediksi Tenggelam di 2035 |
Dia mengakui, banjir rob parah pernah menggenangi sebagian besar kelurahan yang ada di kota tersebut. Peristiwa itu terjadi pada 2019 lalu.
Menurutnya, pada saat itu sekitar 10-15 kelurahan. Sebagai catatan, Kota Pekalongan memiliki 27 kelurahan yang tersebar di 27 kecamatan.
Sedangkan saat ini pihaknya sudah melakukan pembenahan dengan menambah beberapa tanggul. Hasilnya, daerah yang masih menjadi langganan rob berkurang.
"Sekarang berkurang menjadi 9 kelurahan terparah di Kecamatan Pekalongan Barat dan kalau untuk (banjir) rob itu, memang kita belum menetapkan tanggap darurat ya karena siklusnya jam ya. Hanya 4-5 jam kemudian surut, kita belum tanggap darurat," ungkapnya.
Sementara itu, Pemkab Pekalongan juga memiliki kekhawatiran yang sama. Selama ini ada beberapa daerah di kabupaten itu yang menjadi langganan rob.
Menurut Sekda Pekalongan M Yulian Akbar, untuk saat ini di wilayah Kabupaten Pekalongan yang terdampak banjir rob berada di tiga kecamatan, yakni di Kecamatan Siwalan, Kecamatan Wonokerto dan Kecamatan Tirto. Itupun tidak semua desanya terdampak.
"Desa yang terdampak banjir ada tiga kecamatan. Missal, di Kecamatan Wonokerto ada Desa Semut, Desa Tratebang, Desa Wonokerto Kulon, Desa Apiapi, Desa Pecakaran, Desa Sijambe dan Desa Pesanggrahan. Di Kecamatan Siwalan ada Desa Balacanan, Desa Depok, Desa Boyoteluk dan Desa Yosorejo. Sedangkan di wilayah Kecamatan Tirto ada Desa Jeruksari, Desa Mulyorejo, Desa Tegaldowo dan Desa Karangjompo," jelasnya.
Sama halnya dengan Kota Pekalongan, Pemkab Pekalongan juga tengah berupaya keras dalam penanganan banjir rob dan juga penurunan tanah.
"Yang jelas kita tidak bisa sendirian. Kita rangkul wilayah tetangga seperti Kota Pekalongan, Pemerintah Provinsi, Pusat, kalangan akademisi, NGO, masyarakat dan swasta untuk bersama sama mengatasi persoalan banjir rob yang kerap terjadi di wilayah Utara kita ini," ungkapnya.
(ahr/aku)