Detik-detik Kapal Nelayan Tenggelam di Pekalongan, ABK Bertahan Pakai Ancak

Detik-detik Kapal Nelayan Tenggelam di Pekalongan, ABK Bertahan Pakai Ancak

Robby Bernardi - detikJateng
Rabu, 12 Feb 2025 16:22 WIB
Kapal nelayan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Ketapang, Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang, Rabu (12/2/2025).
Kapal nelayan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Ketapang, Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang, Rabu (12/2/2025). Foto: Robby Bernardi/detikJateng
Pemalang -

Satu kapal nelayan berawak 18 orang tenggelam di perairan Pekalongan. Satu orang ditemukan tewas, dua orang dinyatakan hilang. Adapun 15 orang lainnya bisa diselamatkan. Begini detik-detik penyelamatan para anak buah kapal (ABK) yang bertahan menggunakan ancak.

Kapal motor (KM) Sumber Rizqi itu tenggelam sekitar pukul 04.00 WIB, Rabu (12/2). Kapal itu berangkat dari Dermaga Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kabupaten Batang pada Selasa (11/02) sekitar pukul 17.00 WIB. Sebelum tenggelam, kapal itu sempat menebar jaring.

Nahkoda KM Rukun Mulya, Nursalim, mengatakan belasan ABK KM Sumber Rizqi itu bertahan dengan mengandalkan pelampung berupa ancak. Mereka lalu meminta bantuan ke kapal lain di sekitar lokasi menggunakan sorot lampu senter.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kondisi masih gelap, sekitar pukul lima pagi atau lebih. Kami masih mencari rajungan atau kepiting, masuk perairan Pekalongan, lalu melihat sinyal berkas cahaya," kata Nursalim, warga Danasari, Kabupaten Pemalang, kepada detikJateng, Rabu (12/2/2025).

Melihat sorot lampu senter, empat kapal nelayan Pemalang jenis sopek badong yang sedang mencari rajungan atau kepiting itu mendekat. Empat kapal itu ialah KM Berkah Mulya, KM Mega Jaya, KM Jembar Rejeki, dan KM Rukun Mulya yang dinahkodai Nursalim.

ADVERTISEMENT

"Dari sana (korban) ngasih kode pakai lampu senter. Kami ke sana, dari jauh hanya melihat senter. Terus semakin dekat banyak hitam-hitam terombang-ambing," ujar Nursalim.

Setelah didekati, ternyata ada sejumlah orang yang terapung. Mereka bertahan di lautan dengan mengandalkan ancak. Kapal yang semula mereka tumpangi sudah tidak terlihat.

"Mereka bertahan dengan ancak. Ancak itu pelampung yang terbuat dari kayu, di bawahnya ada gabus," terang Nursalim.

"Suasana panik semua, kita berupaya keras menyelamatkan. Kita tanya ada berapa orang semuanya," sambung dia.

Total ada 16 orang yang berhasil dievakuasi. Tapi satu orang di antaranya sudah dalam kondisi meninggal dunia.

"Semua rata-rata dalam kondisi muntah-muntah setelah kita evakuasi ke kapal kita," ungkap Nursalim.

Oleh empat kapal penolong itu, belasan ABK tersebut dibawa ke TPI Ketapang di Ulujami, Pemalang.

"Kita bawa ke sini (TPI Ketapang), sekalian kita bongkar hasil laut. Kita kemudian laporan ke pihak terkait," pungkas Nursalim.

Penjelasan Basarnas Pemalang

Koordinator Unit Siaga SAR Basarnas Pemalang, Susanto, mengonfirmasi kabar tenggelamnya satu kapal nelayan di perairan Pekalongan pagi tadi.

"Peristiwa tadi jumlah korban total 18 (nelayan), 1 ditemukan meninggal, 2 orang dalam pencarian, 15 selamat," kata Susanto, kepada detikJateng, Rabu (12/02/2025).

"Titik koordinat lokasi kapal tenggelam di antara perairan Pekalongan sebelah barat. Dugaan sementara ada sedikit kebocoran kapal," imbuhnya.

Susanto menjelaskan, kapal tersebut sempat melakukan aktivitas pencarian ikan dengan tebar jaring.

"Namun pada saat selesai tabur jaring dan memulai penarikan jaring sekira pukul 04.00 WIB, tiba tiba bagian buritan kapan mulai tenggelam, kapal oleng dan terbalik," ungkapnya.

Saat peristiwa itu terjadi, kru kapal berupaya menyelamatkan diri. Beruntung, pada saat itu terdapat 4 kapal Pemalang jenis sopek badong yang sedang berada di sekitar lokasi dan langsung mengevakuasi para korban. Korban dibawa ke TPI Ketapang, Ulujami.




(dil/apu)


Hide Ads