Ada beberapa berita menarik dari Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) hari ini, Senin (7/11/2022). Mulai dari Misteri Gang Gendruwo di Kabupaten Kulon Progo, DIY hingga seputar kajian tentang Pekalongan, Jateng yang diprediksi tenggelam pada 2035. Berikut selengkapnya.
Misteri Gang Gendruwo
Gang Gendruwo adalah nama gang di Dusun Kedungbanteng, Kalurahan Temon Kulon, Kapanewon Temon, Kulon Progo. Di gang itu hanya ada satu rumah. Kini, rumah itu pun telah kosong ditinggalkan pemiliknya.
Pemilik rumah itu, Nur Widodo alias Dodo (58) kini tinggal di wilayah Kabupaten Batang, Jateng. Minggu (6/11) lalu, detikJateng berbincang dengan Dodo via telepon. Dodo pun mengungkap sejumlah cerita mistis semasa keluarganya masih tinggal di Gang Gendruwo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cerita itu mulai dari soal anak kecil, diduga makhluk halus, yang bermain kelereng tak jauh dari rumahnya, saat hari menjelang malam. Ada pula cerita tentang suara ketukan di jendela rumah Dodo tiap pukul 21.00 WIB.
"Tiap jam 9 malam, jendela pasti ada yang ngetuk. Tiap malam itu, sampai kita udah hapal jadi dibiarin aja," ucap Dodo, kemarin.
Sejak rumah itu ditinggalkan kosong, Dodo masih mendapat cerita dari tetangganya tentang pedagang bakso keliling yang apes. Konon, pedagang bakso itu dipesan oleh sosok perempuan paruh baya dan meminta diantarkan ke rumah Dodo.
Setelah lima mangkuk bakso pesanannya sudah jadi, pedagang bakso itu baru tahu dari warga sekitar bahwa rumah tersebut sudah lama tidak dihuni.
Kajian Pekalongan Tenggelam
Lepas dari kisah mistis di Gang Gendruwo Kulon Progo, di Jawa Tengah kini tengah heboh dengan berita tentang hasil penelitian Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang memprediksi Kota Pekalongan bakal tenggelam pada 2035.
"Dari penelitian yang dilakukan BRIN, Pekalongan mengalami laju penurunan tanah yang cukup tinggi bahkan melebihi Jakarta," kata Peneliti BRIN, Galdita A Chulafak dalam dalam seminar yang diselenggarakan secara daring, Kamis (3/11) pekan lalu.
Simak lebih lengkap di halaman berikutnya...
"Dari hasil permodelan genangan spasial pada 2035, 90 persen wilayah Kota Pekalongan akan di bawah air, ya akan tenggelam," kata Slamet dalam seminar yang sama.
Slamet mengungkap persentase area perumahan yang terkena dampak banjir di Kota Pekalongan akan meningkat 100 kali lipat. Dalam seminar itu, Wali Kota Pekalongan HA Afzan Arslan Djunaid juga mengungkap soal penurunan muka tanah di Stadion Hoegeng.
"Fenomena rob di Kota Pekalongan ini semakin tinggi dan penurunan muka tanah juga tertinggi turunnya, di mana dalam 2 tahun terakhir 11,9 cm di alat yang dipasang di Stadion Hoegeng," papar Afzan.
Simak Video "Video: Embun Es di Jawa, Fenomena Langka di Dataran Tinggi Dieng"
[Gambas:Video 20detik]
(dil/sip)