Video viral guru menampar seorang siswanya terjadi di SMPN 1 Sawit, Boyolali. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Boyolali menyesalkan peristiwa itu dan mengingatkan ancaman sanksi bagi guru tersebut.
"Terkait dengan kejadian itu ringkes (singkat) saja saya sampaikan, apapun alasannya, bagaimanapun kronologinya itu nggak boleh ada kekerasan fisik. Jadi dosa besar pendidikan itu kekerasan fisik, intoleransi, pelecehan sosial," kata Kepala Disdikbud Boyolali, Darmanto, Rabu (2/11/2022).
Darmanto mengatakan setelah ada informasi video viral tersebut pihaknya langsung memerintahkan kepada Kepala Bidang SMP untuk melakukan klarifikasi tadi malam. Pagi tadi plt kepala sekolah juga sudah diminta untuk klarifikasi dengan guru dan siswa tersebut.
"Sampai sekarang saya belum dapat laporannya sebagai bahan saya untuk menindaklanjuti atas kejadian itu. Tapi yang pasti harus saya sampaikan kepada siapapun stakeholder pendidikan bahwa pendidikan itu tanggung jawab keluarga, masyarakat dan pemerintah," terangnya.
"Jadi tidak boleh ada kekerasan oleh orang tua, tidak boleh ada kekerasan oleh masyarakat dan juga tidak boleh ada kekerasan oleh guru," tegas Darmanto.
Darmanto pun mengingatkan ancaman sanksi bagi guru yang menampar siswanya tersebut. Namun, dia belum mengungkap sanksi yang bakal dijatuhkan ke guru tersebut.
"Ya kalau hukuman itu pasti adalah. Jadi hukuman disiplin ASN itu kan ada. Mana yang boleh dan mana-mana yang tidak boleh itu kan ada," jelas dia.
"Saya menegaskan bahwa di dunia pendidikan tidak boleh ada kekerasan fisik maupun nonfisik," imbuh Darmanto.
Di sisi lain, dia berharap kasus guru SMPN 1 Sawit menampar siswanya itu tidak dibawa ke ranah hukum. Meski begitu, Darmanto menyebut dirinya tidak bermaksud permisif dengan kekerasan di lingkungan sekolah.
"Yang saya harapkan karena ini konteksnya di pendidikan itu, ya terserah. Tapi saya harapkan tidak sampai ke area-area itu (hukum). Bukan berarti saya, permisi bukan berarti saya maklum, siapapun manusia pasti juga pernah melakukan sebuah kesalahan," ujarnya.
Selengkapnya di halaman berikut...
(ams/aku)