Polemik 2 Raja Keraton Solo, Pihak PB XIV Purbaya Pertimbangkan Langkah Hukum

Polemik 2 Raja Keraton Solo, Pihak PB XIV Purbaya Pertimbangkan Langkah Hukum

Tara Wahyu NV - detikJateng
Sabtu, 15 Nov 2025 20:04 WIB
Sejumlah abdi dalem mengusung kursi untuk persiapan acara Jumeneng Nata Bhinayangkare atau upacara penobatan raja baru di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Solo, Jawa Tengah, Jumat (14/11/2025). Upacara penobatan raja baru bergelar Pakubuwono XIV tersebut digelar pihak keraton setempat pada Sabtu (15/11) besok. ANTARAFOTO/Maulana Surya/foc.
Keraton Solo (Foto: ANTARA FOTO/Maulana Surya)
Solo -

S.I.K.S. Paku Buwono XIV Purbaya mempertimbangkan membawa ke ranah hukum usai KGPH Mangkubumi dinobatkan sebagai PB XIV. Hal itu diungkapkan oleh anak tertua PB XIII, GKR Timoer Rumbay Kusuma.

"Pasti, pasti," kata Rumbay ditanya mengenai PB XIV mempertimbangkan langkah hukum usai kegiatan di Sasana Handrawina, Sabtu (15/11/2025).

Rumbay menyebut, pihak PB XIV Mangkubumi juga berencana membawa hal tersebut ke ranah hukum.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ketika saya menemui Kanjeng Wiro (adik ipar PB XIII) katanya juga akan diselesaikan secara hukum," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Ia mengaku bahwa sejak awal sudah merangkul PB XIV Mangkubumi. Menurutnya, hal itu ia lakukan untuk membicarakan suksesi PB XIV.

"Dari awal kami merangkul. Dari awal, kan tadi sudah saya bilang, jadi ketika Sinuhun (PB XIII) hari Rabu itu dimakamkan. Pagi (Kamis) saya datang ke tempatnya Mangkubumi untuk berbicara," ungkapnya.

"Besok malam, enggak siangnya saya ketemu dengan Kanjeng Wiro dan Gusti Moeng, rembukan. Rembukannya apa? Merangkul. Bukan ingin meninggalkan tapi merangkul. Monggo ayo sareng-sareng Gusti, Kanjeng (ayo bersama-sama Gusti, Kanjeng)," terangnya.

Disinggung apakah akan menjalin komunikasi lagi usai Jumenengan PB XIV Purbaya, Rumbay belum bisa memastikan. Ia mengaku masih syok dengan penobatan KGPH Mangkubumi sebagai PB XIV.

"Nanti kita lihat ya, bagaimana (jalin komunikasi lagi?) karena ya terus-terang kita syok lah, kita syok. Karena yang selama ini ya panjenengan tahulah berkoar-koar untuk menjaga paugeran, menjaga adat. Ternyata ya apa yang dilakukan di Handrawina itu tidak sama sekali tidak ada unsur adatnya," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, suksesi Keraton Kasunanan Solo dibayangi dengan konflik. Konflik soal suksesi di Keraton Solo ini berawal saat S.I.S.K.S. Paku Buwono XIII wafat.

Sesaat sebelum pemakaman, putra bungsunya yang bernama KGPH Purbaya mengukuhkan diri menjadi raja baru bergelar Paku Buwono XIV. Sedangkan penobatan secara resmi digelar hari ini dalam acara jumenengan.

KGPH Purbaya sendiri telah diangkat sebagai putra mahkota pada 2022 lalu dengan gelar KGPAA Hamangkunagara Sudibya Rajaputra Narendra Mataram VI.

Sepekan berikutnya, putra PB XIII yang lain, KGPH Mangkubumi juga mengukuhkan diri sebagai raja baru dengan gelar PB XIV. Pengukuhan itu dilakukan di hadapan sejumlah adik PB XIII.




(aap/aap)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads