Kematian korban Farlin Andrias (44) warga Perumahan Graha Sabrina 4 desa Kliris kecamatan Boja membuat tanda tanya besar bagi warga sekitar perumahan. Korban dikenal periang saat berkumpul dengan tetangganya, bahkan sempat membagi kue dan berpamitan ke warga akan pulang ke Jogja.
"Korban kalau dengan tetangga itu baik dan periang apalagi kalau waktu kumpul sama kami, ketawa-ketawa. Tapi korban ini orangnya tertutup," kata salah satu tetangga depan rumah korban, Adi kepada detikjateng, Sabtu (15/11/2025).
Adi menjelaskan pertemuan dengan korban terakhir kali pada hari Sabtu (08/11/2025) malam dimana korban membagikan kue bandung (martabak manis) ke beberapa tetangga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau pertemuan saya, tetangga yang lain dengan korban itu ya Sabtu (08/11/2025) malam. Tetangga sekitar sini dikasih kue bandung," jelasnya.
Selain membagikan kue bandung, korban juga sempat berpamitan kepada tetangganya akan pulang ke Jogja sampai 3 bulan lamanya. Korban juga menitipkan rumah yang ditinggalinya kepada tetangga.
"Pak Farlin saat ngasih kue bandung sempat pamitan kepada tetangga kalau mau pulang ke Jogja. Dia (korban) bilang mau pulang lama sekitar 3 bulan," terangnya.
Adi tidak habis pikir jika korban harus meninggal secara tidak wajar dengan posisi tergantung dan dada sebelah kiri tertancap pisau.
"Warga sekitar sini heran dengan kematian korban yang tidak wajar. Posisinya tergantung tapi ada pisau yang nancap di dada kirinya," tambahnya.
Sementara itu, Babhinkamtibmas desa Kliris, Aiptu Arifin, mengatakan, dirinya menerima informasi jika ada warga perumahan graha Sabrina 4 bunuh diri hari Junat (14/11/2025) malam sekitar pukul 19.00 WIB. Kemudian Aiptu Arifin mendatangi lokasi kejadian untuk memastikan informasi tersebut dan kondisi korban.
"Kalau saya terima informasinya itu kalau ada warga warga perumahan graha Sabrina 4 bunuh diri itu pukul 19.00 WIB. Saya datangi lokasinya untuk pastikan kebenaran itu dan melihat kondisi korbannya," kata Babhinkamtibmas Kliris, Aiptu Arifin kepada detikjateng, Sabtu (15/11/2025) sore.
Arifin menjelaskan saat tiba di rumah korban, kondisi pintu rumah korban sudah terbuka karena didobrak warga.
Kondisi rumah korban juga gelap baik di luar maupun dalam rumahya.
"Tiba di rumah korban, saya lihat pintu rumah korban sudah terbuka karena kan didobrak warga. Namun kondisi rumah korban gelap baik di luar maupun dalam rumah," jelasnya.
Dengan mendapat penerangan senter dari warga, Arifin masuk ke dalam runah melihat kondisi korban di dalam kamar mandi yang ternyata posisinya tergantung dan ada pisau menancap di dadanya. Kemudian Arifin melaporkan kondisi korban tersebut ke polsek Boja.
"Karena gelap, saya masuk dengan senter dari warga dan saya lihat korban di dalam kamar mandi dengan posisi tergantung dan ada pisau nancap di dadanya. Karena curiga dengan kematian korban, saya lapor Kapolsek Boja," terangnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang warga perumahan Graha Sabrina 4 desa Kliris ditemukan meninggal dalam posisi tergantung dan dada kiri tertancap pisau. Hingga kini, polisi belum mengungkapkan kematian korban karena bunuh diri atau pembunuhan. Sedangkan jenazah korban yang sudah diautopsi dan dibawa keluarganya ke kota asalnya, Yogyakarta.
(aap/aap)











































