Novita Kurnia Putri (25) menjadi korban penembakan salah sasaran di Texas, Amerika Serikat. WNI asal Semarang itu meregang nyawa akibat ulah dua remaja yang mencuri mobil dan melakukan penembakan brutal.
Peristiwa mengerikan itu terjadi pada Selasa (4/10) pukul 00.30 waktu setempat. Novita yang kala itu tengah bekerja di depan komputernya menjadi korban penembakan salah sasaran dari remaha (14 dan 15 tahun) yang mencuri mobil.
Media The Sun dan People, menyampaikan Novita tertembak di rumahnya di kawasan San Antonio, Texas. Novita dilaporkan tewas akibat kena luka tembak di bagian kepalanya.
Sheriff Bexar County Javier Salazar menyebut ada lebih dari 100 peluru yang ditembakkan ke rumah Novita. Setidaknya ada 100 selongsong peluru yang ditemukan di lokasi.
"Kami yakin para tersangka ini datang ke lokasi ini dan melakukan penembakan sambil berkendara," kata Salazar, beberapa waktu lalu.
Polisi menyebut kedua remaja itu melakukan penembakan di rumah yang salah. Pengejaran terhadap para pelaku pun dilakukan di sepanjang Jalan Raya 90 hingga Acme Road.
Kedua ABG itu akhirnya ditangkap. Tak lama, polisi juga menangkap tiga remaja lain yang diduga terlibat kasus tersebut.
"Masalahnya jelas anak-anak berusia 14-15 tahun melakukan penembakan di tengah malam. Mereka menembaki rumah yang salah dan seorang wanita berusia 25 tahun kehilangan nyawanya," imbuh dia.
Jenazah Novita Akan Dipulangkan ke Semarang
Jenazah Novita akan direpatriasi atau dipulangkan ke Semarang. KJRI Houston membantu memfasilitasi pemulangan jenazah Novita ke Indonesia.
KJRI Houston membantu menerbitkan Certificate of Death oleh instansi terkait dan berkoordinasi dengan Kemlu untuk pemulangan jenazah Novita ke Semarang. Pihak keluarga di Semarang pun hingga kini menunggu kabar kepulangan jenazah Novita.
"(Kata KJRJ) Masih mengurus, nah itu yang tanda tanya saya itu sampai kapan. Apakah kendala di biaya atau apa," ujar paman Novita, Rifai Idris (48) saat ditemui di rumah duka di Jalan Pudaksari II, Pudakpayung, Semarang, Selasa (11/10/2022) lalu.
"Mungkin SOP di sana dengan Indonesia lain ya, harus pakai ini, ini, ini, tapi batin saya, kan itu cuma jenazah saja sudah tidak ada artinya. Tapi bagi saya keluarga besar itu artinya banyak, coba dimakamkan dekat keluarga besar saya, bisa ziarah, bisa apa," sambung Rifai.
Selanjutnya keluarga mengenang Novita sebagai sosok pantang menyerah...
Simak Video "Video: Kecelakaan Karambol di Tol Gayamsari Semarang, 8 Orang Terluka"
(ams/ams)