Pihak keluarga korban kebakaran maut di Semarang Timur mengungkap adanya kepanikan saat kebakaran terjadi. Kakak salah satu korban, Wahid, menyebut pintu rumah itu dalam keadaan terkunci dan tidak bisa dibuka.
"Saya nggak tahu kejadiannya. Saya lagi tidur, tiba-tiba dibangunin istri saya, 'Yah, kebakaran!'," kata Wahid kepada detikJateng di lokasi, Jumat (25/7/2025).
Begitu sadar, Wahid yang tinggal tepat di samping rumah korban langsung keluar rumah bersama istri dan anaknya yang juga bingung dengan kondisi dini hari itu. Ia bergegas menuju rumah adiknya yang sudah dilalap api.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya gedor-gedor pintunya, tapi nggak kebuka. Rumahnya terkunci," ujarnya.
Wahid mengaku tak mendengar suara minta tolong dari dalam rumah. Ia hanya tahu bahwa adiknya, Aminah (65) baru beberapa waktu lalu pulang dari RS Panti Wilasa. Aminah tinggal bersama anaknya, Amalia, yang tengah hamil, dan anak-anak Amalia. Suami Amalia bekerja di Genuk, sedangkan Amalia sehari-hari bekerja di salon.
"Anaknya yang kecil satu masih SMP, masih sekolah, yang satunya belum sekolah," ujar Wahid.
Dalam kepanikan, Wahid pun meminta bantuan warga sekitar untuk ikut memadamkan api yang melalap rumah adiknya itu.
"Saya langsung minta tolong masyarakat, semua gerak cepat. Saya juga panik, buru-buru selamatin barang-barang saya," tuturnya.
Kelima korban, termasuk Aminah dan Amalia, tewas karena tak sempat menyelamatkan diri. Api diketahui membesar dari bagian depan rumah, satu-satunya akses keluar.
"Nanti rencana dimakamkan di daerah Pedurungan, di tempat suaminya Bu Aminah dimakamkan," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, peristiwa kebakaran terjadi di Jalan Pasenggrahan, Mlatibaru, Kota Semarang. Dua rumah hangus dan lima orang di dalamnya meninggal dunia, termasuk seorang ibu hamil.
Sekretaris Dinas Pemadam Kebakaran Kota Semarang, Ade Bhakti Ariawan membenarkan ada peristiwa itu. Dari informasi yang diterima, kebakaran terjadi pada pukul 02.15 WIB.
"Warga setempat melihat api berkobar dari belakang rumah lalu menghubungi Kantor Dinas Pemadam Kebakaran," kata Ade saat dihubungi detikJateng, Jumat (25/7).
Kapolsek Semarang Timur, Iptu Andy Susanto, mengatakan delapan unit mobil pemadam kebakaran dari Damkar Kota Semarang tiba sekitar pukul 02.30 WIB dan api baru bisa dipadamkan sekitar pukul 03.15 WIB. Namun nahas, lima orang penghuni rumah sudah tak bisa diselamatkan.
"Mereka terjebak di dalam karena satu-satunya akses keluar berada di bagian depan rumah yang lebih dulu terbakar. Tidak ada yang selamat," kata Andy di lokasi kejadian, Jumat (25/7).
"Korban ditemukan di berbagai titik rumah. Ada yang di ruang tamu, di bawah tempat tidur, dan di belakang rumah. Salah satu anak sempat berusaha keluar, tapi ditemukan sudah dalam kondisi terbakar di ruang depan," terang Andy.
Pihak kepolisian bersama Tim Inafis Polrestabes Semarang telah melakukan olah TKP dan identifikasi awal. Dugaan sementara, kebakaran dipicu korsleting.
"Informasi dari saksi yang sebelah rumah ada korsleting listrik, kena kabel optik sehingga menjadi pemicu kebakaran. Juga di ruang tengah di bawah itu kan ada motor, sehingga pemicunya motor diduga meledak nyambar bensinnya," ungkapnya.
Identitas korban meninggal yaitu:
- Aminah (65)
- Amalia (33) (Kondisi hamil)
- Muhamad Aditya (14)
- Kimora Azzalea Racmadi (4)
- Saidah, Perempuan (55)
(apl/dil)