Novita Kurnia Putri (25) WNI asal Semarang yang tewas menjadi korban penembakan di Texas, Amerika Serikat merupakan alumnus SMKN 2 Semarang. Jejak kenangannya masih tersimpan dalam buku alumni di sekolahnya.
Novita diketahui merupakan siswa jurusan Usaha Perjalanan Wisata yang lulus 2014 lalu.
"Iya betul, dulu (Novita) lulus tahun 2014 kebetulan saya wali kelasnya," kata Guru Jurusan Usaha Perjalanan Wisata SMK 2 Semarang, Anik Suprihatin, saat ditemui di SMK 2 Semarang, Jalan Dr Cipto, Semarang, Rabu (12/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anik lalu menunjukkan buku kenangan yang berisi teman-teman seangkatan Novita. Di buku itu Novita tertulis lahir pada 21 November 1996.
Alamat yang tertera di buku alumni itu masih alamatnya yang lama di Jalan Kesatrian, Asrama Kodam. Dalam kenangan itu, Novita sempat menulis pesan yang menyentuh.
"No one can change the past, but everyone has a power to change the future. ESPRIT POUR AVANCER (semangat untuk maju)," tulis Novita.
Anik menyebut muridnya itu merupakan sosok pendiam jika dibandingkan teman-temannya yang lain.
"Dengan melihat catatan-catatan yang ada di saya yah terus terang itu anaknya memang bagus tidak ada masalah, cuma memang enggak begitu banyak bicara yah nggak seperti teman-teman yang lain kemrewek gitu," kenang Anik.
Anik pun mengaku sedih ketika mendengar kabar kematian Novita di Texas. Dia bahkan mengaku sempat gemetar ketika mendengar kabar duka itu.
"Gemetar saya, ndredeg yah, sedih, meskipun itu murid lama tapi kan masih murid yah, jadi yah masih sedih," terang Anik.
Anik tak kuasa membayangkan perasaan ibunda Novita kala mendengar putrinya menjadi korban penembakan di Texas. Apalagi kabar duka itu muncul ketika karier Novita tengah naik.
"Sedihnya karena dia masih muda, masih mencari karier yang bagus, mencari kehidupan yang lebih baik lah. Demi kehidupan dia dan keluarganya gitu, dan itu saya membayangkan sebagai orang tuanya," kata Anik sambil terisak.
Selengkapnya di halaman berikutnya...
Di lokasi yang sama, guru BK Novita, Alis Nihlatin Nisa juga prihatin ketika mendengar kabar duka tersebut. Di sisi lain dia mengaku bangga dengan prestasi Novita yang mendapat beasiswa S1 dan S2 di Eropa.
"Belum, kami malah baru tahu kalau almarhum itu dapat beasiswa di sana, kami pasti bangga lah, pasti sangat bangga. Cuma dengan kejadian ini kok sangat memprihatinkan sekali," kata Alis.
"Istilahnya punya prestasi luar biasa tapi mengalami kejadian yang sangat memprihatinkan," jelasnya.
![]() |
Hingga saat ini kabar pemulangan jenazah Novita masih belum diketahui. Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Semarang Guntur Sahat Hamonangan menyebut pihaknya masih berkoordinasi dengan kedutaan. Namun rencananya jenazah Novita akan mendarat di Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng.
"Untuk landing informasi di Soekarno-Hatta. Ke Semarangnya domestik," ujar Guntur.