Limbah mobil mainan ternyata bisa dimanfaatkan menjadi barang yang berguna. Seperti yang dilakukan sekelompok siswa SMPN 7 Kota Tegal, Jawa Tengah, mereka memanfaatkan limbah mobil mainan menjadi robot penyapu.
Robot ini dibuat oleh siswa dengan menggunakan barang bekas berupa mainan mobil-mobilan yang telah rusak. Meski demikian, pengoperasian robot ini lumayan canggih, yakni dengan menggunakan remote control.
Radito (12) selaku ketua kelompok yang menciptakan robot ini menjelaskan, limbah mobil mainan yang dipakai hanya bagian mesin. Untuk rangka robot terbuat dari kayu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam rangka kayu dipasangi mesin mobil mainan bekas, rangka baterai, modul MCB dan saklar," ungkap Radito ditemui di sekolahnya, Kamis (22/9/2022).
Siswa kelas VII ini menyebut, robot ini dibuat bersama anggota kelompoknya. Pembuatannya sendiri makan waktu sepekan.
Saat pertama dibuat, Radito mengaku robot penyapu itu hanya bisa berjalan maju dan mundur. Namun setelah dilakukan perbaikan dan modifikasi, robot bisa bergerak memutar.
"Ini melalui beberapa kali perbaikan. Pertama dibuat hanya bisa maju mundur, tapi sekarang sudah bisa berputar," sambung dia.
![]() |
Radito mengakui robot pembersih lantai itu masih cukup sederhana. Pengoperasiannya hanya untuk meringankan pekerjaan manusia dan mengefisiensi waktu dalam membersihkan lantai, membersihkan tempat yang susah dijangkau oleh tangan.
Robot penyapu tersebut pernah dipamerkan saat launching aplikasi majalah digital dan gelar karya siswa SMPN 7 Tegal pada pekan lalu.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tegal, M Ismail Fahmi menyebutkan, meski masih sederhana, hasil karya peserta didik SMPN 7 bisa menjadi inspirasi bagi siswa lain untuk terus berkarya.
"Robotik tersebut betul-betul hasil karya siswa-siswi SMPN 7 Kota Tegal. Mudah-mudah ini merupakan embrio pelajar SMP yang tidak disangka ternyata mampu membuat robotik walaupun masih sangat sederhana dengan didampingi guru pembina," ujar Ismail.
Ismail berharap karya tersebut bisa dikembangkan dan ditingkatkan lagi agar nantinya tidak ketinggalan dengan daerah lain.
"Dulu Tegal dikenal dengan Jepangnya Indonesia, siswa-siswinya juga tidak kalah bisa dan mampu membuat robotik," pungkasnya.
(ahr/rih)