Bolehkah Salat Tahajud Tanpa Diawali Tidur? Ini 2 Pendapat Ulama

Bolehkah Salat Tahajud Tanpa Diawali Tidur? Ini 2 Pendapat Ulama

Tim detikEdu - detikJateng
Selasa, 06 Sep 2022 03:00 WIB
Ilustrasi Sholat Gerhana Matahari
Ilustrasi salat. Foto: Ilustrasi dan Infografis: Mindra Purnomo/detikcom
Solo -

Salat tahajud menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) versi online ialah salat sunah, sedikitnya dua rakaat, dikerjakan sesudah bangun tidur pada separuh malam hingga menjelang subuh. Lantas, bolehkah salat tahajud tanpa diawali dengan tidur malam dulu? Ada 2 pendapat yang berbeda di kalangan ulama.

Pendapat Pertama

Dilansir detikEdu, ada sebagian ulama yang berpendapat tentang wajibnya tidur malam dulu sebelum menunaikan salat tahajud. Salah satunya ulama dari Mahzab Syafi'i, Ar Rafi'i. Dalam kitabnya yang berjudul As-Syarhul Kabir, ia berkata:

Ψ§Ω„ΨͺΩ‘ΩŽΩ‡ΩŽΨ¬Ω‘ΩΨ―Ω ΩŠΩŽΩ‚ΩŽΨΉΩ ΨΉΩŽΩ„ΩŽΩ‰ Ψ§Ω„Ψ΅Ω‘ΩŽΩ„ΩŽΨ§Ψ©Ω Ψ¨ΩŽΨΉΩ’Ψ―ΩŽ Ψ§Ω„Ω†Ω‘ΩŽΩˆΩ’Ω…Ω ، ΩˆΩŽΨ£ΩŽΩ…Ω‘ΩŽΨ§ Ψ§Ω„Ψ΅Ω‘ΩŽΩ„ΩŽΨ§Ψ©Ω Ω‚ΩŽΨ¨Ω’Ω„ΩŽ Ψ§Ω„Ω†Ω‘ΩŽΩˆΩ’Ω…Ω ، ΩΩŽΩ„ΩŽΨ§ ΨͺΩΨ³ΩŽΩ…Ω‘ΩŽΩ‰ ΨͺΩŽΩ‡ΩŽΨ¬Ω‘ΩΨ―Ω‹Ψ§

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: "Tahajud istilah untuk sholat yang dikerjakan setelah tidur. Sedangkan sholat yang dikerjakan sebelum tidur, tidak dinamakan tahajud."

Ar Rafi'i juga merujuk pada riwayat hadis dari Katsir bin Abbas dari sahabat Al Hajjaj bin Amr. Dikutip detikEdu dari terjemahan Ibnu Watiniyah dan Puspa Swara dalam buku Tuntunan Lengkap 99 Salat Sunah Superkomplet, berikut bunyi hadisnya:

ADVERTISEMENT

"Di antara kalian menyangka ketika mengerjakan salat pada malam hari sampai Subuh dia merasa telah bertahajud. Tahajud adalah salat yang dikerjakan setelah tidur kemudian salat setelah tidur. Itulah salatnya Rasulullah SAW."

Ibnu Hajar Al Asqalani juga berpendapat sama. Dalam Fathul Bari ia mengutip pendapat beberapa ulama, salaf, dan pakar tafsir yang menyatakan kata 'tahajud' adalah turunan dari kata 'mutahajjid' yang artinya orang salat malam secara khusus setelah diawali dengan tidur.

Imam At Thabari juga berpendapat bahwa makna kata 'tahajud' dalam bahasa Arab ialah berjaga setelah tidur terlebih dahulu. Sebab, asal kata 'tahajud' adalah 'hajjada' yang berarti bangun tidur.

"Dari beberapa pemaknaan ini turunlah penjelasan imam-imam fikih tentang tata cara dan waktu pelaksanaan salat tahajud," tulis Muhammad Muslih Aziz, Muhammad Abd Syakur, dan Muhammad Syamsul Yakin dalam buku 7 Sunah Harian Nabi SAW, dikutip dari detikEdu.

Menurut para ulama di atas, kewajiban tidur sebelum salat tahajud itu yang membedakannya dengan qiyamul lail. "Bila melaksanakan salat malam dengan memahaminya sebagai qiyamul lail, maka dapat dikerjakan tanpa didahului tidur dulu," tulis detikEdu.

Pendapat Kedua

Ada sebagian ulama yang berpendapat bahwa boleh mengerjakan salat tahajud tanpa diawali tidur dulu. Salah satu pendapat itu tercantum dalam kitab Hasyiyah Ad Dasuqi. "Salat tahajud adalah semua salat sunah yang dikerjakan setelah Isya, baik sebelum tidur maupun sesudah tidur," bunyi kitab tersebut.

Kelanjutannya silakan baca di halaman berikutnya...

Kitab itu juga memaknai tahajud sebagai 'mujanabah al hajud' atau menjauhi tempat tidur. Sehingga salat tahajud didefinisikan sebagai salat yang diamalkan pada saat banyak orang tidur.

Sebagian ulama juga memahami huruf 'ta' dalam kata 'tahajud' mengandung makna 'meninggalkan'. "Huruf ta pada awal kata tahajjud mengandung makna meninggalkan, sehingga tahajjud berarti meninggalkan tidur, bukan berarti bangun sesudah tidur," dikutip detikEdu dari tulisan Quraish Shihab dalam buku Kosakata Keagamaan.

Sementara itu, Abu Bakar Ibnu Al A'rabi pernah berpendapat mengenai 3 makna tahajud. Makna pertama ialah tidur kemudian salat lalu tidur lagi, kemudian salat. Makna pertama ini merupakan pemahaman dari ulama tabi'in.

Makna kedua adalah salat setelah tidur. Pendapat ini juga diyakini oleh Mahzab Maliki dan Syafi'i. "Pendapat yang ketiga (sholat tahajud) adalah salat setelah salat Isya," kata Abu Bakar Ibnu Al A'rabi dalam Al Mausu'ah Al Fiqhiyah yang diterjemahkan Ibnu Watiniyah dan Puspa Swara.

Wallahu'alam.

Halaman 2 dari 2
(dil/rih)


Hide Ads