Bolehkah Puasa Arafah Tanpa Puasa Tarwiyah? Ini Penjelasan Hukumnya

Bolehkah Puasa Arafah Tanpa Puasa Tarwiyah? Ini Penjelasan Hukumnya

Nur Umar Akashi - detikJateng
Selasa, 03 Jun 2025 09:57 WIB
Ilustrasi doa puasa Syaban.
Ilustrasi puasa. Foto: Freepik/Freepik
Solo -

Pada tanggal 8 dan 9 Dzulhijjah mendatang, umat Islam disunnahkan mengerjakan puasa Tarwiyah dan Arafah. Pertanyaannya, bolehkah puasa Arafah saja tanpa Tarwiyah?

Berdasar hasil sidang isbat Kementerian Agama, awal Dzulhijjah ditetapkan jatuh pada Rabu, 28 Mei 2025. Artinya, hari Arafah akan jatuh pada Kamis, 5 Juni 2025. Adapun hari Tarwiyah, jatuh tepat sehari sebelumnya, yaitu Rabu, 4 Juni 2025.

Disadur dari buku Catatan Fikih Puasa Sunnah, seorang muslim yang mengerjakan puasa Arafah, insya Allah, akan dihapuskan dosa setahun lalu dan setahun mendatang. Keutamaan tersebut termaktub dalam hadits dari Abu Qatadah al-Anshari RA:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

سُبِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ، فَقَالَ: يُكَفِّرُ السَّنَةَ المَاضِيَةَ وَالبَاقِيَةَ

Artinya: "Nabi Muhammad SAW ditanya tentang puasa hari Arafah, beliau menjawab: 'Menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang.'" (HR Muslim 1162)

ADVERTISEMENT

Tentunya, puasa ini sayang apabila dilewatkan begitu saja. Namun, bagaimana jika berhalangan puasa Tarwiyah sehari sebelumnya? Apakah tetap boleh-boleh saja berpuasa Arafah? Simak pembahasannya di bawah ini, yuk!

Hukum Puasa Arafah Tanpa Puasa Tarwiyah

Dilansir detikHikmah, dalil puasa sebelum Idul Adha yang kuat adalah puasa Arafah. Sementara itu, tidak ditemukan dalil shahih yang mengkhususkan puasa Tarwiyah. Memang benar bahwa ada hadits yang membicarakan puasa ini, tetapi derajatnya lemah (dhaif) atau bahkan palsu menurut sebagian ulama.

Diambil dari buku Amalan Ibadah Bulan Dzulhijjah oleh Hanif Luthfi Lc MA, hadits yang dimaksud adalah:

مَنْ صَامَ الْعَشْرَ فَلَهُ بِكُلِّ يَوْمٍ صَوْمُ شَهْرٍ ، وَلَهُ بِصَوْمٍ يَوْمِ التَّرْوِيَةِ سَنَةٌ ، وَلَهُ بِصَوْمٍ يَوْمِ عَرَفَةَ سَنَتَانِ

Artinya: "Siapa yang puasa 10 hari, maka untuk setiap harinya seperti puasa sebulan. Dan untuk puasa pada hari Tarwiyah seperti puasa setahun, sedangkan untuk puasa hari Arafah, seperti puasa dua tahun." (Hadits dari jalur Ali al-Muhairi, dari at-Thibbi, dari Abu Sholeh, dari Ibnu Abbas RA)

Mengenai hadits ini, Ibnul Jauzi menjelaskan:


وهذا حديث لا يصح . قَالَ سُلَيْمَانَ التَّيْمِيِّ : الطبي كذاب . وَقَالَ ابْن حِبَّانَ : وضوح الكذب فيه أظهر من أن يحتاج إلى وصفه

Artinya: "Hadits ini tidak shahih. Sulaiman at-Taimi mengatakan, 'at-Thibbi seorang pendusta'. Ibnu Hibban menilai, 'at-Thibbi jelas-jelas pendusta. Sangat jelas sehingga tidak perlu dijelaskan.'" (al-Maudhu'at 2/198)

Juga keterangan dari Imam as-Syaukani:

رواه ابن عدي عن عائشة مرفوعاً ولا يصح وفي إسناده : الكلبي كذاب

Artinya: "Hadits ini disebutkan oleh Ibn Adi dari Aisyah secara marfu'. Hadits ini tidak shahih, dalam sanadnya terdapat perawi bernama al-Kalbi, seorang pendusta." (al-Fawaid al-Majmu'ah, 1/45)

Oleh karena itu, beberapa ulama menyandarkan pelaksanaan puasa Tarwiyah pada hadits keutamaan beramal 10 hari pertama Dzulhijjah. Diambil dari buku Amalan Awal Dzulhijjah hingga Hari Tasyrik oleh Muhammad Abduh Tuasikal, hadits yang dimaksud adalah:

مَا مِنْ أَيَّامِ العَمَلُ الصَّالِحُ فِيهِنَّ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ العَشْرِ فَقَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللهِ ؟ فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ : وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ إِلَّا رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ

Artinya: "Tiada hari-hari yang amalan shalih di dalamnya lebih dicintai oleh Allah daripada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Para sahabat bertanya: 'Tidak pula jihad di jalan Allah?' Rasulullah menjawab: 'Tidak juga jihad di jalan Allah. Kecuali seorang yang keluar dengan membawa jiwa dan hartanya dan dia tidak kembali setelah itu (mati syahid).'" (HR Bukhari no 969)

Dengan demikian, karena tidak adanya dalil shahih mengenai puasa Tarwiyah, umat Islam diperkenankan bila ingin berpuasa Arafah saja. Wallahu a'lam bish-shawab.

Puasa Arafah 2025 Jatuh Hari Kamis, Boleh Digabung Puasa Kamis?

Sebagaimana telah disinggung sekilas di atas, puasa Arafah tahun ini jatuh pada hari Kamis. Lantas, bolehkah menggabungkan puasa Arafah dengan puasa Kamis?

Disadur dari buku Fiqih Praktis Sehari-hari oleh Farid Nu'man, puasa Arafah boleh saja digabung dengan puasa Kamis. Al-Allamah as-Sayyid al-Bakri bin Sayyid Muhammad Syatha ad-Dimyathi menjelaskan:

اعْلَمْ أَنَّهُ قَدْ يُوْجَدُ لِلصَّوْمِ سَبَبَانِ كَوُقُوْعِ عَرَفَةَ أَوْ عَاشُوْرَاءَ يَوْمَ اثْنَيْنِ أَوْ خَمِيْسَ أَوْ وُقُوْعِ اثْنَيْنِ أَوْ خَمَيِسَ فِي سِتَّةِ شَوَّالَ فَيَزْدَادُ تَأْكُدِهِ رِعَايَةً لِوُجُودِ السَّبَبَيْنِ فَإِنْ نَوَاهُمَا حَصَلًا كَالصَّدَقَةِ عَلَى الْقَرِيبِ صَدَقَةً وَصِلَّةً وَكَذَا لَوْ نَوَى أَحَدُهُمَا فِيْمَا يَظْهَرُ

Artinya: "Ketahuilah puasa diperoleh dengan dua sebab-seperti hari Arafah atau hari Asyura jatuh pada hari Senin atau Kamis, atau juga Senin dan Kamis jatuh bertepatan dengan enam hari Syawal sehingga penekanan untuk menjaganya jadi bertambah kuat. Jika meniatkan (puasa) langsung (untuk) keduanya, (ini) sah sebagaimana bersedekah kepada kerabat sendiri akan mendapatkan dua ganjaran (pahala), (yakni) sedekah dan silaturahim. Demikian juga jika berpuasa dengan dua niat, menurut pendapat yang benar (adalah sah)." (I'anatuth-Thalibin, 2/307)

Dengan menggabungkan dua puasa ini, insya Allah, seorang muslim akan mendapatkan dua pahala. Hal ini sebagaimana diterangkan oleh Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin dalam buku Belajar Puasa Syawal Sekali Duduk tulisan Yulian Purnama:

إذا اتفق أن يكون صيام هذه الأيام الستة في يوم الاثنين أو الخميس فإنه يحصل على أجر الاثنين بنية أجر الأيام الستة ، وبنية أجر يوم الاثنين أو الخميس

Artinya: "Jika puasa Syawal bertepatan dengan hari Senin atau Kamis, maka ia mendapatkan pahala puasa Senin-Kamis dengan niat puasa Syawal atau dengan puasa Senin-Kamis." (Fatawa al-Islamiyah, 2/154)

Wallahu a'lam bish-shawab.

Demikian pembahasan ringkas hukum puasa Arafah tanpa puasa Tarwiyah. Semoga menjawab pertanyaan detikers, ya!




(par/apu)


Hide Ads