Kulineran di Pangandaran, Jawa Barat, identik dengan hidangan olahan seafood. Namun, kalian wajib coba makanan khas pesisir ini namanya pindang gunung.
Secara nama memang kulineran khas Pangandaran ini terkesan besar. Tetapi pindang gunung merupakan makanan khas Pangandaran yang terbuat dari ikan laut.
Nama pindang gunung diambil karena kuahnya yang melimpah dan hidangan ikan di atasnya menyerupai gunung. Pindang gunung mirip dengan sop ikan, namun identik dengan bumbu kuah kuningnya yang memiliki rasa asin dan asam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Biasanya, masakan ini disajikan dengan nasi panas dan olahan seafood lainnya. Menjadi pilihan menu bagi wisatawan yang berlibur ke Pangandaran.
Hampir semua restoran yang ada di objek wisata Pangandaran, Jawa Barat, menyediakan menu pindang gunung. Bahkan, rumah makan sederhana sekali pun sesekali menyediakan menu ini. Lalu bagaimana cara membuatnya?
Chief Rumah Makan Seafood di Pangandaran Desi Astristin mengatakan sampai saat ini olahan ikan menjadi pindang gunung masih menjadi menu favorit yang selalu ada dalam hidangan makan restoran. Menu ini dianggap wajib bagi wisatawan yang baru ke Pangandaran.
"Buat resep pindang gunung ini komposisinya ada kunyit, jahe, cabai rawit, terasi, bawang putih, bawang merah, salam, sereh, salah satu bahan utamanya itu honje, " kata Desi saat berbincang dengan detikJabar, Selasa (18/6/2024).
Menurutnya, untuk bahan utamanya tentu harus dengan ikan segar dengan berbagai jenis. Kata dia, paling bagus dan enak memakai ikan bawal, mangmung, kakap dan cue.
"Cara membuatnya, siapkan bumbu rempah-rempah alami yang harus diulek dan dihancurkan sampai halus. Bumbu yang tadi disebutkan itu diulek, sudah halus, siapkan air panas dalam panci ataupun wajan untuk dimasak," ucapnya.
Setelah air mendidih, bumbu kuning yang telah diulek dan dicampurkan dengan bahan-bahan tadi dimasukan dalam panci berisi air panas mendidih. Kemudian, jika airnya sudah tercampur rata masukan salam sereh sebagai pengharum pindang gunung.
"Jika bahan yang dimasukkan tercampur rata masukan bumbu utamanya yaitu, honje.
Setelah terlihat matang baru masukan ikan laut dan bumbu lainnya seperti garam, sedikit gula dan lainnya. Memasaknya selama kurang lebih 30 menit sampai kuah kuningnya tercium sudah wangi," ucap dia.
Secara rasa, pindang gunung memang dominan asam dan asin. Tapi, meski tidak pakai sambal, rasa kuahnya cukup pedas dari cabai rawit yang dicampur bumbu kuning. Sesampainya di mulut rasa buah honje dan asam pedas cukup menempel lama. Sehingga saat dimakan kuahnya, rasa hangat dari jahe membuat tenggorokan terasa nyaman.
"Rasanya lebih cenderung asem, asin, soalnya ada honje, salah satu ciri khas bumbu pindang gunung ini kan honje. Yang jadi ciri khas dan melekat," katanya.
Untuk satu porsi pindang gunung dihitung per kilogram ikan laut sesuai jenisnya. "Untuk satu porsi itu Rp 160 ribu cukup untuk makan 5 orang," ucapnya.
(sud/sud)