Sate Galunggung telah menjadi salah satu kuliner legendaris di Pangandaran sejak 1976. Warung sate ini didirikan oleh generasi pertama yang merantau dari Tasikmalaya untuk berjualan sate, dan kini telah diwariskan hingga generasi ketiga.
Rumah makan sate Galunggung ini berlokasi di Jalan Kidang Pananjung, Desa/Kecamatan Pangandaran. Terdapat dua tempat bersampingan Galunggung 1 dan 2.
Sate Galunggung buka setiap hari mulai pukul 10.00 WIB hingga 23.00 WIB. Biasanya ramai dikunjungi saat sore hingga malam hari apalagi jika weekend atau akhir pekan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Awal Mula Sate Galunggung Berdiri
Di balik nama unik sate Galunggung, rupanya sesuai nama lokasi salah satu nama gunung di Jawa Barat. Gunung Galunggung yang beradi di Kabupaten Tasikmalaya.
Owner Sate Galunggung, Deni Heryadi, mengatakan bahwa usaha ini dimulai oleh kakeknya, Ajiji, yang pertama kali berjualan sate di Pangandaran pada 1976. Saat itu berjualan masih keliling pakai gerobak.
Nama "Sate Galunggung" sendiri diambil dari nama daerah asal keluarga mereka tinggal di Galunggung, Tasikmalaya. "Saya adalah generasi ketiga yang meneruskan usaha ini. Dulu, almarhum kakek merantau dari Tasikmalaya ke Pangandaran untuk berjualan sate," kata Deni saat diwawancarai detikJabar, Jumat (28/3/2025).
![]() |
Seiring berjalannya waktu, puluhan tahun almarhum Ajiji berjualan, berkembang pesat. Sehingga, keluarga Ajiji dan anaknya membuka secara permanen berupa warung kecil yang kini berkembang menjadi rumah makan sate Galunggung.
Bisnis yang Terus Berkembang
Menurut Deni, Sate Galunggung saat ini telah memiliki dua cabang, yaitu Sate Galunggung 1 dan Sate Galunggung 2. Dalam sehari, Deni mengaku bisa menerima ratusan pesanan, bahkan lebih banyak saat akhir pekan.
Meski enggan mengungkapkan omzet pasti, Deni bersyukur bahwa usaha ini mampu membiayai pendidikan anak-anaknya hingga kuliah, membangun rumah, serta mencukupi kebutuhan keluarga.
"Alhamdulillah, cukup buat keluarga dan kebutuhan lainnya," katanya.
Ia mengatakan kebanyakan pelanggannya yang datang memang merupakan wisatawan. Meski demikian, warga lokal banyak berkunjung saat weekdays.
"Untuk pelanggan setiap hari dari wisatawan pun ada, cuma kebanyakan kalo weekdays warlok (warga lokal). Weekend hampir penuh wisatawan, saya lihatnya dari mobil dan orang-orangnya," ucap dia.
Menu dan Harga
Meski dikenal sebagai Sate Galunggung, warung ini menyediakan berbagai pilihan sate, seperti:
- Sate kambing (menu favorit pelanggan)
- Sate ayam
- Sate sapi
Selain sate, ada juga menu lain seperti:
- Gulai kambing - Rp 38.000
- Sop iga sapi - Rp 38.000
- Sate ayam - Rp 26.000
- Sate kambing dan sapi - Rp 38.000
Setiap porsi sate sudah termasuk kerupuk emping, sambal kecap bawang khas, dan teh hangat. Jika ingin tambahan nasi, harganya cukup Rp 5.000 per porsi.
Rasa Khas dan Rahasia Keistimewaan
Menurut salah satu pengunjung, Irfan Maulana (47), wisatawan asal Indramayu cita rasa sate di sini sangat berbeda dibandingkan sate lain di Pangandaran.
"Bumbunya sangat melimpah, dagingnya empuk, dan sambal kecap bawangnya khas. Gulai daging kambingnya juga enak. Setiap kali ke Pangandaran, saya pasti mampir ke Sate Galunggung," ujarnya.
Secara tampilan, sate ini mirip dengan sate pada umumnya. Namun, potongan dagingnya lebih besar dan teksturnya sangat lembut tanpa aroma anyir.
Kemudahan Transaksi Digital
Meski Sate Galunggung ini tampilannya sangat tradisional. Rumah kayu dan meja kayu menghiasi seluruh ruangan. Namun, untuk pembayaran bagi pelanggannya telah memakai transaksi digital.
Sate Galunggung menyediakan pembayaran QRIS BRI untuk mempermudah transaksi. "Kami sediakan QRIS biar bayar pas tidak ada kembalian," ucapnya.
![]() |
Permintaan itu, telah dijalaninya saat pengunjung yang meminta pembayaran digital. "Sejak pertama kali ada kayanya 2019 sudah pakai QRIS, karena kan wisatawan pengennya yang simpel dan pas," katanya.
Ia mengatakan transaksi menggunakan QRIS BRI hampir setengah dari proses transaksi digital. "Hampir 50% pembayaran digital pasti pakai QRIS ini," katanya.
Sementara itu, Regional CEO BRI Bandung, Sadmiadi, menuturkan bahwa QRIS bertujuan untuk mempermudah transaksi digital, terutama bagi UMKM. "QRIS membantu merchant BRI menyediakan pilihan pembayaran yang mudah karena cukup dengan satu kode QR yang bisa digunakan untuk berbagai sumber dana," jelasnya.
(yum/yum)