Hari ini, Selasa (1/4/2025), telah memasuki tanggal 2 Syawal 1446 H. Bagi umat Muslim yang ingin segera memulai puasa Syawal, ini adalah waktu yang tepat untuk berniat dan menjalankan ibadah sunnah ini.
Setelah selesai melaksanakan puasa Ramadhan sebulan penuh, kita dianjurkan untuk melaksanakan puasa Syawal selama enam hari. Jika ingin melaksanakannya, kita perlu memahami niat puasa Syawal, bukan?
Dikutip dari buku Rahasia Puasa Sunah tulisan Ahmad Syahirul Alim, puasa enam hari di bulan Syawal bukan hanya memiliki keutamaan yang besar, tetapi juga menjadi cerminan dari keteguhan seorang hamba dalam menjaga ibadah dan kedekatannya dengan Allah setelah Ramadhan. Puasa ini melatih seseorang untuk tetap mengendalikan hawa nafsu dan mempertahankan kebiasaan baik yang telah dibangun selama bulan suci.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Imam Ibnu Rajab Al-Hanbali memberikan nasihat yang mendalam tentang pentingnya istiqomah dalam ibadah, dengan mengingatkan bahwa seseorang yang telah meninggalkan keburukan jangan sampai kembali terjerumus dalam hawa nafsunya. Selain itu, menurut para ulama, salah satu tanda diterimanya ibadah di bulan Ramadhan adalah adanya kemudahan dalam menjalankan ibadah setelahnya.
Puasa Syawal menjadi indikator bahwa ibadah yang dilakukan selama Ramadhan membuahkan hasil dan diterima oleh Allah. Oleh karena itu, puasa ini menjadi amalan yang sangat dianjurkan bagi mereka yang ingin mempertahankan semangat ibadah sepanjang tahun.
Keutamaan Puasa Syawal
Puasa Syawal memiliki keistimewaan tersendiri. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Muslim, Rasulullah SAW bersabda:
"Barang siapa berpuasa Ramadhan, kemudian mengikutinya dengan enam hari di bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa sepanjang tahun." (HR. Muslim)
Hadis ini menunjukkan bahwa puasa enam hari di bulan Syawal memiliki pahala yang setara dengan berpuasa selama setahun penuh. Hal ini karena dalam Islam, satu kebaikan akan dilipatgandakan menjadi sepuluh. Jadi, puasa Ramadhan selama 30 hari ditambah enam hari di bulan Syawal akan bernilai seperti puasa selama 360 hari, setara dengan satu tahun penuh.
Selain itu, puasa ini juga menjadi tanda diterimanya amal ibadah Ramadhan. Sebab, sebagaimana dijelaskan oleh para ulama, salah satu indikasi diterimanya sebuah ibadah adalah keistiqomahan seseorang dalam melakukan kebaikan setelahnya.
Niat Puasa Syawal
Sama seperti ibadah lainnya, puasa Syawal harus diawali dengan niat. Dalam Islam, niat merupakan bentuk kesungguhan hati dalam melaksanakan ibadah semata-mata karena Allah. Berikut adalah bacaan niat puasa Syawal dalam bahasa Arab, Latin, dan artinya:
Jika ingin melaksanakan ibadah sunnah tersebut, mari kita simak penjelasan lengkap mengenai niat puasa Syawal dalam tulisan Arab, Latin, serta artinya!
ΩΩΩΩΩΩΨͺΩ Ψ΅ΩΩΩΩ Ω Ψ΄ΩΩΩΨ±Ω Ψ΄ΩΩΩΩΨ§ΩΩ Ψ³ΩΩΩΩΨ©Ω ΩΩΩΩΩΩΩ ΨͺΩΨΉΩΨ§ΩΩΩ
Nawaitu shauma shahri syawwΔla sunnatan lillΔhi ta'ΔlΔ.
Artinya: "Saya niat puasa bulan Syawal, sunnah karena Allah ta'ala."
Berdasarkan penjelasan pada buku Panduan Praktis Ibadah Puasa tulisan Drs. E Syamsuddin, dalam melaksanakan puasa sunnah, cukup meniatkannya di dalam hati atau melafalkannya secara lisan. Selain itu, dalam puasa sunnah juga diperbolehkan menggabungkan beberapa niat sekaligus.
Misalnya, jika puasa Syawal bertepatan dengan hari Senin atau pertengahan bulan, kita bisa berniat untuk menjalankan puasa Syawal, puasa Senin, dan puasa Ayyamul Bidh dalam satu kali puasa, sehingga mendapatkan keutamaan dari ketiganya.
Panduan Puasa Syawal
Puasa Syawal dapat dilakukan kapan saja selama bulan Syawal, kecuali pada tanggal 1 Syawal (Hari Raya Idul Fitri) yang diharamkan untuk berpuasa. Berikut beberapa ketentuan dalam melaksanakan puasa Syawal:
Dilaksanakan selama enam hari
Puasa ini dilakukan sebanyak enam hari dalam bulan Syawal, tidak harus berurutan.
Boleh dilakukan secara terpisah atau berturut-turut
Puasa Syawal dapat dilakukan secara berurutan atau terpisah-pisah, tergantung pada kemampuan masing-masing individu.
Menggabungkan niat dengan puasa lain
Jika seseorang memiliki kewajiban untuk meng-qadha puasa Ramadhan, maka ia dapat menggabungkan niat puasa Syawal dengan qadha puasa, meskipun ada perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai keutamaan dan kesempurnaannya.
Tidak wajib tetapi sangat dianjurkan
Puasa Syawal bukan ibadah wajib, melainkan sunnah yang sangat dianjurkan bagi umat Muslim yang mampu melakukannya.
Tata Cara Puasa Syawal
Puasa Syawal memiliki tata cara yang serupa dengan puasa sunnah lainnya. Berikut langkah-langkah yang perlu diperhatikan, dirangkum dari buku Tata Cara dan Tuntunan Segala Jenis Puasa karya Nursolikhin:
1. Membaca Niat
Niat puasa Syawal sebaiknya diucapkan pada malam hari, yaitu sejak matahari terbenam hingga sebelum fajar menyingsing. Dengan demikian, seseorang bisa membaca niatnya sepanjang malam, termasuk saat makan sahur sebelum waktu Subuh tiba.
Dianjurkan untuk berniat di awal malam agar tetap dapat menjalankan puasa dengan tenang, terutama bagi yang tidak sempat bangun sahur.
2. Makan Sahur
Sahur sangat dianjurkan bagi mereka yang berpuasa karena mengandung banyak keberkahan. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda:
"Sahurlah kalian, karena dalam sahur terdapat keberkahan." (HR. Bukhari Muslim)
3. Menjalankan Puasa
Saat waktu berpuasa tiba, umat Muslim wajib menahan diri dari makan, minum, serta segala sesuatu yang dapat membatalkan puasa hingga waktu berbuka.
4. Segera Berbuka Puasa
Ketika matahari terbenam dan waktu berbuka tiba, disunnahkan untuk segera berbuka. Rasulullah SAW bersabda:
"Allah SWT berfirman, 'Hamba-hamba-Ku yang paling Aku cintai adalah mereka yang paling cepat dalam berbuka.'" (HR. Tirmidzi dari Abu Hurairah)
Puasa Syawal merupakan amalan sunnah yang sangat dianjurkan setelah Ramadhan. Dengan menjalankan puasa ini selama enam hari, seseorang akan mendapatkan pahala seperti berpuasa sepanjang tahun. Selain itu, puasa Syawal juga memberikan berbagai manfaat spiritual dan kesehatan yang luar biasa. Oleh karena itu, bagi yang ingin memulai puasa Syawal besok, jangan lupa membaca niat dengan benar dan menjalankannya dengan penuh keikhlasan.
Semoga ibadah kita diterima oleh Allah SWT dan semakin mendekatkan diri kepada-Nya. Aamiin.
(tya/tey)