Sebanyak 2.120.214 batang rokok ilegal beredar di wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB). Rokok tanpa cukai berbagai merek itu marak dijual di warung-warung kecil yang tersebar se-Bandung Barat.
Jutaan batang rokok itu kemudian disita personel Satpol PP Bandung Barat dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Jawa Barat dalam rangka pemanfaatan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) di bidang penegakan hukum.
Baca juga: Buruh Minta UMK Kota Bandung 2026 Naik 8-9% |
Wakil Bupati Bandung Barat, Asep Ismail mengatakan rokok-rokok ilegal itu merugikan negara hingga Rp1.585.755.484 karena tidak membayar cukai seperti roko legal yang beredar di pasaran.
"Hari ini kita musnahkan 2 juta lebih batang rokok ilegal dengan perkiraan nilai barang mencapai Rp3.154.274.590," kata Wakil Bupati Bandung Barat, Asep Ismail saat ditemui, Kamis (4/12/2025).
Asep mengatakan rokok tanpa cukai yang banyak beredar di Bandung Barat berasal dari daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Barang-barang itu masuk melalui jalur darat sehingga diperlukan pengawasan lebih ketat.
"Kita perlu kerjasama juga dengan perusahaan ekspedisi yang mengirimkan barang-barang, pengawasan juga diperketat karena ada yang diangkut dengan kendaraan pribadi," kata Asep.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Jawa Barat, Finari Manan mengatakan Jawa Barat menjadi surga bagi para pelaku usaha rokok ilegal itu untuk mengedarkan produk ilegalnya.
"Jawa barat ini tempat perlintasan, tempat pemasaran dan rokoknya kebanyakan dari Jawa Timur dan Jawa Tengah. Peredaran ini tentunya berkaitan dengan demand, permintaan masyarakat sehingga mereka memproduksi barang tersebut dan menjualnya kesini," kata Finari.
Modus-modus yang dilakukan para produsen rokok ilegal dalam memasarkan barang tersebut melalui truk, kendaraan pribadi, hingga memanfaatkan marketplace agar tak terendus petugas.
"Jadi berbagai macam modus yang dilakukan dan pemasarannya dilakukan di berbagai tokok warung yang kita lihat semakin marak dalam tiga tahun terakhir," ucap Finari.
(sud/sud)