Seleksi Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) tengah berlangsung. Di Jawa Barat, ribuan peserta akan memperebutkan 136 formasi petugas untuk pelaksanaan ibadah haji tahun 2026 mendatang.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Haji dan Umrah Jawa Barat, Boy Hari Novian menjelaskan, sekitar 3.000 peserta mengikuti seleksi yang dilaksanakan serentak di seluruh kabupaten/kota dan akan memperebutkan formasi petugas yang jumlahnya terbatas, baik untuk petugas kloter maupun petugas PPIH Arab Saudi.
"Dengan banyaknya peserta, kami optimistis bisa mendapatkan petugas yang benar-benar memenuhi kriteria. Seleksi ini bukan sekadar formalitas, tetapi proses serius untuk mendapatkan pelayan jemaah yang terbaik," ucap Boy, Kamis (4/12/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Boy menyebut, penurunan jumlah jemaah reguler Jawa Barat berimbas langsung pada berkurangnya kuota petugas. Tahun lalu Jabar mendapat 86 kloter dengan sekitar 170-an petugas. Sementara tahun ini hanya 68 kloter yang masing-masing diisi dua petugas sehingga total formasi petugas kloter hanya 136.
Selain itu, untuk formasi PPIH Arab Saudi seperti transportasi, akomodasi, konsumsi, pembimbing ibadah, dan Siskohat, setiap kategori hanya membutuhkan satu orang.
"Karena formasinya sangat terbatas, persaingan tahun ini cukup ketat. Kami harap peserta memberi yang terbaik agar yang lolos benar-benar yang paling kompeten," kata Boy.
Demi memastikan integritas proses seleksi, Kanwil Kemenhaj Jabar menerapkan transparansi nilai secara langsung. Setiap peserta dapat melihat hasil ujian begitu tes selesai.
"Kami umumkan siapa yang lolos Tahap 1 pada hari yang sama. Tidak ada lagi menunggu besok atau dua hari kemudian. Ini untuk menghilangkan kecurigaan, memastikan tidak ada permainan di belakang," tegas Boy.
Tahap 2 pun dilakukan dengan mekanisme serupa. Nilai dan peringkat peserta dapat diakses publik sebagai upaya menjaga objektivitas. "Kami ingin seleksi ini steril dari intervensi apa pun. Transparan, adil, dan bisa dipertanggungjawabkan," tambahnya.
Menurut Boy, tak semua formasi diserahkan kepada ASN. Hanya posisi Ketua Kloter (TPHI) yang masih menjadi kuota ASN. Sementara Pembimbing Ibadah (TPI) serta seluruh formasi PPIH Arab Saudi dibuka bagi masyarakat umum.
"Ini bagian dari upaya memperluas kesempatan sekaligus meningkatkan kualitas calon petugas," tutup Boy.
Nantinya, peserta yang berhasil lolos akan masuk ke tahap pelatihan intensif selama sekitar 10 hari. Materinya mencakup aspek administrasi hingga pemahaman ibadah (VKHJ), dengan penekanan khusus pada pelayanan jemaah lansia.
"Kami tekankan bahwa sekitar 50-60 persen jemaah haji Jawa Barat adalah lansia. Petugas harus memiliki empati, kesabaran, dan kesiapan fisik. Mereka harus bekerja sepenuh hati," ujar Boy.
(bba/dir)











































