Kebaikan Pria Kaya Keturunan Tiongkok di Balik Berdirinya Masjid Nona

Kabupaten Cirebon

Kebaikan Pria Kaya Keturunan Tiongkok di Balik Berdirinya Masjid Nona

Fahmi Labibinajib - detikJabar
Selasa, 14 Mei 2024 07:30 WIB
Masjid Sukadana atau dikenal Masjid Nona di Kabupaten Cirebon
Masjid Sukadana atau dikenal Masjid Nona di Kabupaten Cirebon (Foto: Fahmi Labibinajib/detikJabar)
Cirebon -

Masjid-masjid yang berdiri di Kabupaten Cirebon memiliki bangunan hingga sejarah panjang. Salah satunya Masjid Sukadana atau dikenal Masjid Nona.

Masjid yang terletak di Desa Sukadana, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Cirebon ini masuk kategori masjid tua di Cirebon. Hingga kini, masjid tersebut masih berdiri kokoh.

Masjid ini memiliki sejarah panjang. Masjid ini dibangun oleh seorang keturunan Tionghoa pemilik pabrik gula bernama Mayor Tan Tjin Kie.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pegiat sejarah dari Komunitas Cirebon History Putra Lingga Pamungkas mengatakan sejauh ini belum diketahui secara pasti alasan masjid tersebut dinamai Masjid Nona.

"Belum ada alasan kenapa masjidnya dinamai dengan Masjid Nona. Mungkin bisa jadi itu merupakan nama persembahan untuk siapa, karena menggunakan nama yang identik dengan bahasa Belanda," tutur Lingga belum lama ini.

ADVERTISEMENT

Papan informasi di masjid tersebut sedikit memperjelas asal mula berdirinya Masjid Nona. Disebutkan bila masjid tersebut dibanung pada tahun 1920.

Mulanya, masjid dibangun untuk tempat beribadah para buruh yang bekerja di pabrik gula Luwung Gajah milik Mayor Tan Tjin Kie. Jarak masjid dengan pabrik gula sekitar 100 meter.

Dulu, banyak buruh pabrik tersebut yang beragama islam. Namun belum ada sarana ibadah seperti langgar atau masjid.

Masjid Sukadana atau dikenal Masjid Nona di Kabupaten CirebonMasjid Sukadana atau dikenal Masjid Nona di Kabupaten Cirebon Foto: Fahmi Labibinajib/detikJabar

Untuk beribadah, para buruh biasanya pergi ke rumah mereka masing-masing. Padahal, jarak antara pabrik dan rumah para buruh cukup jauh.

Tokoh agama Desa Sukadana bernama Raden Mas Satria Praja pun lantas mengusulkan kepada Tan Tjin Kie untuk membangun masjid di sekitar pabrik gula. Hingga akhirnya pada tanggal 12 Jumadil Awwal 1338 H atau pada 3 Februari 1920, masjid berdiri dan diberi nama Masjid Sukadana atau Masjid Nona.

Bangunan Masjid Nona juga berbeda dengan masjid pada umumnya. Masjid Nona memiliki perpaduan arsitektur tiga budaya yakni Jawa, Tiongkok fan Eropa.

Lantainya berwarna kuning dengan motif bunga khas Eropa. Bagian atap terdapat momolo berasitektur Jawa. Kemudian di setiap sudutnya terdapat saluran ventilasi udara khas Tiongkok.

Masjid Sukadana atau dikenal Masjid Nona di Kabupaten CirebonMasjid Sukadana atau dikenal Masjid Nona di Kabupaten Cirebon Foto: Fahmi Labibinajib/detikJabar

Sementara itu di bagian dalam terdapat sembilan pintu masuk yang terbuat dari kayu. Sembilan pintu masuk tersebut bermakna 9 wali sanga penyebar agama Islam di Jawa.

Sedangkan di atas pintu utama terdapat relief yang menunjukkan tanggal dibangunnya Masjid Nona. Di bagian dalam juga tidak ada tiang penyangga seperti masjid pada umumnya.

Terdapat pula gentong antik berbentuk padasan yang menjadi tempat penampungan air wudhu. Meski sudah direnovasi, bentuk tempat wudhu, masih berupa kamar-kamar berderet sesuai dengan bangunan aslinya. Seiring berjalanya waktu, Masjid Nona berubah namanya menjadi Masjid Baiturrahman.

Sosok Mayor Tan Tjin kie

Menurut Lingga, Mayor Tan Tjin Kie lahir pada tahun 1853. Dia dikenal sebagai tokoh Tionghoa di Cirebon yang memiliki banyak kekayaan.

"Orang terkaya di Cirebon memiliki banyak pabrik gula di Cirebon salah satunya Pabrik Gula Luwung Gajah, jadi bisa dikatakan sebagai orang super kaya di Cirebon," tutur Lingga.

Meski merupakan non-muslim, Mayor Tan Tjin kie memiliki rasa toleransi dan jiwa sosial yang tinggi.

"Mayor Tan Tjin kie memiliki rasa toleransi yang tinggi, meski beragama Budha beliau banyak mendirikan fasilitas umum seperti masjid dan rumah sakit," tutur Lingga.

Lingga menuturkan Mayor Tan Tjin Kie yang memberikan sebagian tanah dan uangnya untuk membangun rumah sakit Oranje yang sekarang bernama rumah sakit Gunung Jati, serta rumah sakit Waled yang berasal dari klinik yang dibangun oleh Mayor Tan Tjin kie untuk penduduk Cirebon.

Masjid Sukadana atau dikenal Masjid Nona di Kabupaten CirebonMasjid Sukadana atau dikenal Masjid Nona di Kabupaten Cirebon Foto: Fahmi Labibinajib/detikJabar

Selain masjid dan rumah sakit, Mayor Tan Tjin Kie juga membangun sebuah rumah pesisir yang sekarang berubah menjadi sekolah Santa Maria, Lemahwungkuk, Kota Cirebon. Mayor Tan Tjin Kie meninggal pada 13 Februari 1919 tetapi dimakamkan pada tanggal 2 April 1919.

"Jadi jeda meninggal sama pemakaman, ada jeda satu setengah bulan, saking banyak pelayatnya. Tidak hanya rakyat kecil kalangan pembesar juga datang seperti bangsawan keraton Surakarta, jenderal Tiongkok, petinggi Belanda juga melayat," pungkas Lingga.




(dir/dir)


Hide Ads