Yogi, salah seorang pengamen yang menggantungkan hidupnya di terminal dan bus, khususnya bus trayek pantura. Saban hari, pria 33 tahun itu bekerja sebagai pengamen dari satu bus ke bus lainnya. Selain itu, terkadang ia juga bekerja sebagai tukang bersih-bersih sampah yang ada di bagian dalam bus.
Yogi telah memulai pekerjaannya sebagai pengamen sejak tahun 2007 atau sejak usianya masih remaja. Saat ini, Yogi lebih banyak menghabiskan waktunya di Terminal Tipe A Harjamukti, Kota Cirebon untuk mengamen maupun bekerja membersihkan sampah-sampah yang ada di dalam bagian bus.
"Ngamen dari tahun 2007. Kalau dulu saya ngamennya di lampu merah. Terus pindah ke terminal. Waktu pindah ke terminal kadang bersih-bersih bus juga, lumayan kadang dikasih Rp5.000," kata dia saat berbincang dengan detikJabar, belum lama ini.
Melalui pekerjaan sebagai pengamen dan tukang bersih-bersih bus, bapak dua anak itu mengaku bisa memperoleh pendapatan sekitar Rp100 ribu per hari.
"(Hasil ngamen dan bersih-bersih bus) sehari Rp100 ribu mah dapet," ucap Yogi.
Yogi juga merasakan kondisi layanan transportasi bus di Terminal Tipe A Harjamukti yang menurutnya kini sepi. Ia menyebut, di beberapa tahun sebelumnya, hilir mudik layanan transportasi bus di terminal Harjamukti bisa dibilang cukup ramai.
Yogi menilai sepinya armada bus di terminal Harjamukti karena pengaruh hadirnya Tol Cipali. Banyaknya armada bus yang mengambil jalur Tol membuat jumlah kendaraan yang masuk ke terminal tidak terlalu banyak.
"Enakan waktu dulu. Dulu busnya juga ramai sebelum ada Tol Cipali," kata dia.
Selain Yogi, pria lainnya yang akrab dengan terminal dan bus adalah Yani. Pedagang kopi yang selalu semangat meski terik menyengat di terminal. Yani nampak sibuk membuat kopi dan berbagai macam minuman lainnya. Setelah pesanan di antarkan, pria 41 tahun itu pun kembali duduk sembari menunggu para pembeli yang datang.
Sudah 10 tahun Yani menjalani pekerjaan sebagai pedagang minuman di sekitar Terminal Tipe A Harjamukti Kota Cirebon. Minuman panas hingga minuman dingin selalu disediakan oleh Yani untuk dijual kepada para sopir maupun penumpang bus.
"(Jualan) kurang lebih ada 10 tahun. Dari jaman waktu terminal masih di depan sampai sekarang," kata Yani saat ditemui di sela-sela kesibukannya berjualan minuman di Terminal Tipe A Harjamukti, Kota Cirebon, baru-baru ini.
Selama 10 tahun berjualan minuman di sekitar terminal, membuat Yani terlihat sangat akrab dengan para awak bus. Mulai dari sopir, kondektur hingga kernet atau kenek.
Yani sendiri mengakui jika para pelanggannya memang lebih banyak para awak bus ketimbang calon penumpang. Kedekatan Yani dengan para awak bus pun terlihat saat mereka bercengkrama dan bergurau di sela-sela kesibukannya masing-masing.
Di tengah keseruan perbincangan mereka, Yani yang kerap menampilkan tingkah jenakanya nampak begitu ceria. Tidak terkecuali dengan para awak bus.
"Yang beli memang lebih banyak karyawan bus. Kalau penumpang sih ngga terlalu banyak," kata Yani.
Ada berbagai macam minuman panas maupun dingin yang dijual Yani. Seperti kopi, susu, air mineral dan lain-lain. Yani menjual minumannya dengan harga yang cukup terjangkau. Yakni mulai dari Rp4.000 - Rp5.000.
Dalam sehari ini, Yani sendiri mengaku bisa meraup keuntungan bersih sekitar Rp100 ribu - Rp 150 ribu setiap harinya dengan berjualan minuman di terminal bus.
"Keuntungan antara Rp100 ribu - Rp150 ribu (per hari). Itu udah (keuntungan) bersih. Harga minuman sih saya jualnya cuma Rp4.000 - Rp5.000 aja," kata Yani.
Selama berjualan minuman di Terminal Tipe A Harjamukti, Yani sangat merasakan betul bagaimana perubahan kondisi transportasi bus di terminal tersebut. Menurutnya, kondisi bus di terminal saat ini terbilang lebih sepi jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
"Kalau menurut saya jauh lebih rame waktu dulu. Waktu masih di terminal lama. Sekarang bus ga sebanyak kaya waktu dulu. Penumpang juga ga seramai dulu," kata dia.
"Pokoknya sekarang itu beda. Semenjak ada Tol Cipali sekarang mobilnya banyak yang masuk ke tol ga mampir ke sini. Kalau dulu mobil yang dari arah Jawa itu sering mampir," kata Yani menambahkan.
Selain Yani, ada juga beberapa orang yang turut menggantungkan hidup di tengah sibuknya hilir mudik kendaraan bus di terminal. Salah satunya adalah
Sekadar diketahui, terminal Harjamukti merupakan terminal tipe A yang ada di Cirebon, Jawa Barat. Terminal ini tepatnya beralamat di Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon.
Baca juga: Mengenang 'Bus Setan' di Jalur Pantura |
Di terminal ini masih terdapat armada bus yang berasal dari sejumlah perusahaan otobus (PO). Beberapa di antaranya yakni PO Bus Bhinneka, PO Sahabat dan beberapa PO bus lainnya.
Bus-bus yang ada di Terminal Tipe A Harjamukti ini pun memiliki berbagai rute tujuan. Seperti Cirebon-Merak, Cirebon-Jakarta dan beberapa jurusan lainnya. Di antara bus-bus tersebut, ada yang mengambil jalur tol dan ada juga melintas di jalur pantura. (sud/sud)