Arus Balik Lebaran, Jalur Pantura hingga Nagreg Padat

Arus Balik Lebaran, Jalur Pantura hingga Nagreg Padat

Yuga Hassani, Devteo Mahardika - detikJabar
Jumat, 04 Apr 2025 21:42 WIB
Macet di Jalur Pantura Cirebon
Macet di Jalur Pantura Cirebon (Foto: Devteo Mahardika/detikJabar)
Cirebon -

Kondisi arus lalu lintas di Jawa Barat saat arus balik mengalami kepadatan pada Jumat (4/4/2024) malam. Polisi berusaha melakukan penguraian kemacetan dengan berbagai cara bertindak (CB).

Macet 3 KM di Jalur Pantura

Kondisi kemacetan terjadi di jalur Pantura, Cirebon. Kemacetan di jalur arteri ini merupakan imbas dari one way yang diberlakukan di jalur tol. Kemacetan terjadi hingga 3 kilometer. Antrean kendaraan dari arah Jakarta menuju Jawa Tengah mengular.

Pantauan detikJabar di lokasi menunjukkan, volume kendaraan yang dialihkan dari tol ke jalur Pantura menyebabkan kemacetan parah di sejumlah titik, terutama di jalur Pantura Cirebon.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Maryadi (49), seorang pengemudi bus tujuan Pekalongan, mengaku terpaksa keluar dari Tol Cikampek sejak KM 70 karena akses ke jalan tol tertutup akibat pemberlakuan one way.

"Tadi enggak bisa masuk tol dari KM 70 Cikampek karena diberlakukan one way. Akhirnya saya harus lewat jalur pantura, sekarang baru sampai Cirebon," keluh Maryadi saat ditemui di persimpangan jalan Brigjen Dharsono, Kota Cirebon.

ADVERTISEMENT

Ia mengatakan perjalanan darat yang biasanya bisa ditempuh hingga Brebes dalam waktu 3 jam, kini hanya baru mencapai Cirebon akibat kemacetan panjang.

"Mulai dari Subang sampai sini sudah padat banget. Di Plered Cirebon juga sempat macet total. Kalau biasanya 3 jam saya sudah nyampe Brebes, sekarang 3 jam baru nyampe Cirebon," ujarnya.

Kepadatan yang terjadi ini bukan hanya karena arus balik, tetapi juga karena jalur pantura dipakai secara bersamaan oleh pemudik dan masyarakat lokal yang menjalankan aktivitas harian.

Kapolres Cirebon Kota AKBP Eko Iskandar membenarkan kondisi tersebut. Menurutnya, pemberlakuan one way memang berdampak pada lonjakan kendaraan di jalur arteri, terutama di wilayah perkotaan seperti Cirebon.

"Kami terus melakukan pengaturan lalu lintas secara prioritas. Sesekali kami tutup sementara simpang Kanggraksan, Rajawali, dan Pemuda untuk memprioritaskan arus kendaraan dari Jakarta menuju Jawa Tengah maupun sebaliknya," jelasnya.

Ia menambahkan, Kota Cirebon merupakan titik rawan kemacetan karena banyaknya simpang jalan dan pertemuan arus lalu lintas, baik dari pemudik maupun warga lokal.

"Cirebon ini jadi titik pertemuan arus, jadi wajar kalau terjadi kepadatan. Tapi sejauh ini masih bisa kita kendalikan," tegasnya.

Padat Merayap di Jalur Nagreg

Kemacetan juga terjadi di jalur Nagreg. Polisi memberlakukan skema contra flow di Jalan Raya Nagreg, Kabupaten Bandung setelah pemudik yang melaksanakan arus balik ke arah Bandung mengalami kepadatan.

Pantauan detikJabar pukul 20.30 WIB, arus lalu lintas telah mengalami kepadatan dari Jalan Lingkar Nagreg, terowongan Nagreg, hingga ke Jalan Lingkar Barat Nagreg. Para pemudik tidak bisa memacu kendaraannya dengan kecepatan yang normal.

Terlihat kendaraan roda dua dan roda empat harus rela mengular saat melewati jalur tersebut. Para pemudik tersebut terlihat didominasi dengan plat luar Bandung dengan tujuan ke Jakarta.

Kasat Lantas Polresta Bandung Kompol Danu Raditya Atmaja mengatakan, saat ini polisi telah menyiapkan tim pengurai kepadatan. Tim tersebut terus berjaga di sepanjang jalan Nagreg hingga menuju Gate Tol Cileunyi.

"Saat ini di Nagreg kita perlebar lajur ke arah Bandung dari Garut. Kita perlebar menjadi tiga (lajur), menuju ke arah Garut kita buat satu lajur saja," ujar Danu.

Danu menjelaskan saat ini terus berkoordinasi dengan jajaran Polres Garut. Hal tersebut dilakukan guna melakukan skema one way sepenggal.

"Kemudian CB CB yang kita laksanakan adalah one way sepenggal tadi durasi kurang lebih 10 sampai 20 menit dari arah Kandungora menuju Bandung," katanya.

Arus lalin di NagregArus lalin di Nagreg Foto: Yuga Hassani/detikJabar

Dia menambahkan saat ini arus lalu lintas menuju ke arah Bandung dalam kondisi ramai. Sehingga saat ini arus dari arah timur menuju ke Bandung terus mengalami peningkatan.

"Saat ini di H+4 ini sudah mulai ramai yang dari arah Garut Kota dari Leles itu, kemudian dari arah Limbangan itu sudah ramai, menuju ke Bandung dan Jakarta ada peningkatan jumlah kendaraan sampai hari ini sudah 30 persen meningkat," kata Danu.

Sementara itu, Koordinator Humas Pos Pengamanan Lebaran Dishub Kabupaten Bandung, Eric Alam Prabowo menyebutkan, pemudik dari arah Garut menuju ke Bandung terus mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut terjadi pada sore menjelang malam hari.

"Data dari pukul 00.00 WIB sampai jam 18.00 WIB tadi sebanyak 88.478 kendaraan. Jumlah itu mengarah ke Bandung," kata Eric, kepada detikJabar.

Pihaknya mengaku kendaraan yang mengarah dari Bandung menuju ke Garut dan Tasikmalaya masih ramai lancar. Menurutnya jumlahnya pun tidak sebanyak arus balik.

"Ke arah Garut dan Tasikmalaya ada sekitar 47.721 kendaraan. Sekarang sudah fokusnya arus balik," bebernya.




(dir/dir)


Hide Ads