Cerita dan Pantangan Sumur Kejayaan Keraton Kasepuhan Cirebon

d'Comic

Cerita dan Pantangan Sumur Kejayaan Keraton Kasepuhan Cirebon

Sudirman Wamad - detikJabar
Rabu, 15 Nov 2023 08:00 WIB
Ilustrasi Sumur Kejayaan Keraton Kasepuhan Cirebon (AI)
Ilustrasi Sumur Kejayaan Keraton Kasepuhan Cirebon (AI) Foto: Sudirman Wamad/Huggingface AI Comic Factor
Cirebon -

Cirebon memang menyimpan banyak cerita legenda. Banyak warisan masa lalu yang masih dijaga, salah satunya Sumur Kejayaan. Sumur keramat peninggalan Pangeran Cakrabuana.

Sumur Kejayaan berada di kompleks Keraton Kasepuhan Cirebon. Sumur keramat ini melarang wanita untuk masuk area sumur, atau memanfaatkan air sumur. Sumur peninggalan Pangeran Cakrbuana atau Mbah Kuwu Cirebon itu dibuat pada tahun 1430.

Letak sumur itu pun cukup berdekatan dengan dua petilasan yang berupa bangunan. Dahulunya, dua bangunan itu merupakan tempat itikaf Pangeran Cakrabuana dan Sunan Gunung Jati. Keterangan ini berdasarkan papan informasi yang ada di masing-masing petilasan tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ilustrasi Sumur Kejayaan Keraton Kasepuhan Cirebon.Ilustrasi Sumur Kejayaan Keraton Kasepuhan Cirebon. Foto: Sudirman Wamad/Huggingface AI Comic Factor

Tidak sedikit pengunjung dari berbagai daerah yang sengaja datang ke Keraton Kasepuhan Cirebon hanya untuk mengambil air sumur Kejayaan. Baik untuk berwudu, mandi, maupun untuk dibawa pulang.

"Yang datang sih dari mana aja. Ada yang dari Cirebon, Kuningan, Indramayu, Majalengka. Bahkan ada juga yang datang dari Jawa Tengah," kata Mang Pardi (68), seorang juru kunci di Sumur Kejayaan Keraton Kasepuhan, belum lama ini.

ADVERTISEMENT

Menurut Mang Pardi, setiap pengunjung yang datang ke sumur ini memiliki tujuan yang bermacam-macam. Baik untuk kelancaran usaha maupun untuk hajat yang lainnya.

"Intinya sih yang datang ke sini (sumur Kejayaan) itu berharap mendapat barokah agar apa yang menjadi hajatnya terkabul. Tapi semuanya juga kita kembalikkan lagi kepada Yang Kuasa," kata dia.

Sementara itu, Zaelani yang pernah menjadi juru kunci Sumur Kejayaan pada 2017 mengatakan, larangan bagi kaum hawa untuk masuk ke lokasi sumur sudah diberlakukan sejak zaman dahulu. Zaelani menerangkan kompleks Sumur Kejayaan pada zaman dulu dijadikan sebagai tempat itikaf para Wali Songo. Sehingga, wanita dilarang masuk karena takut mengganggu para wali yang tengah itikaf.

Selain itu, tempat itikaf para wali yang berada persis di samping sumur disebut-sebut sebagai sebagai pendopo pertama bangunan Keraton Pakungwati. Sekadar diketahui, Keraton Pakungwati merupakan cikal bakal Keraton Kasepuhan Cirebon.

"Dulu memang di tempat ini dijadikan tempat para wali berkumpul, ibadah, dan lainnya. Pelarangan terhadap perempuan untuk masuk ke lokasi ini agar tidak mengganggu kekhusyukan para wali saat itikaf. Sekarang pun masih dilarang," ucap Zaelani seperti dikutip detikNews.

Ilutrasi Sumur Kejayaan Keraton Kasepuhan Cirebon yang memiliki pantangan wanita dilarang masuk kompleks sumur keramat tersebut.Ilutrasi Sumur Kejayaan Keraton Kasepuhan Cirebon yang memiliki pantangan wanita dilarang masuk kompleks sumur keramat tersebut. Foto: Sudirman Wamad/Huggingface AI Comic Factor

Setiap maulid dan hari kliwon, dikatakan dia, Sumur Kejayaan dibanjiri para pengunjung. Ada yang mandi, mencuci muka, dan meminum air sumur tersebut. "Sumur ini hanya media saja, kita tetap berdoa pada sang pencipta. Banyak yang menginginkan untuk kejayaan, dalam jabatan maupun usaha. Sekali lagi, air sumur ini hanya dijadikan media doa, " katanya.

Zaelani menyebutkan sumur tersebut diberi nama kejayaan karena bertujuan lebih kepada keyakinan Islam, agar lebih berjaya. Kedalaman sumur hanya satu meter. Di dalamnya, terdapat gentong sebagai wadah air.

"Alhamdulillah hingga sekarang belum pernah kering. Padahal tidak terlalu dalam. Paling banyak itu saat maulid, pengunjungnya banyak banget," katanya

(sud/sud)


Hide Ads