Sejarah Angklung, Alat Musik Kerajaan hingga Upacara Keagamaan

Sejarah Angklung, Alat Musik Kerajaan hingga Upacara Keagamaan

Sudirman Wamad - detikJabar
Senin, 04 Sep 2023 05:30 WIB
Ilustrasi angklung
Ilustrasi angklung (Foto: Getty Images/iStockphoto/RossiAgung)
Bandung -

Angklung, salah satu alat musik tradisional Indonesia yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO. Pegiat angklung saat ini berupaya melestarikan orisinalitas angklung. Lantas, bagaimana sejarah angklung di Indonesia?

Saat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Perhimpunan Penggiat Angklung Indonesia (PPAI), Dinda Satya Upaja Budi menjelaskan tentang sejarah angklung. Dinda merangkum dari berbagai sumber mengenai sejarah perkembangan angklung di Indonesia.

Angklung berasal dari kata angka yang berarti nada, dan lung yang berarti pecah atau hilang. Jadi, angklung sebagai nada yang hilang atau tidak lengkap. Kemudian, Dinda menyampaikan tentang beberapa temuan mengenai keberadaan angklung pada masa lalu yang merujuk pada buku Prasasti Bali (1954), diterbitkan Lembaga Bahasa dan Budaja, Fakultet Sastra dan Filsafat, Universitet Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam rujukan itu menyebutkan, Prasasti Bebetin A I yang berangka tahun 818 Saka atau 896 Masehi menjelaskan tentang angklung atau bambu ditemukan dalam kata pabonjing. Pabonjing adalah sebutan bagi pemain angklung, yang diwajibkan membayar pajak bangunan suci. Kemudian, Prasasti Batuan II b yang berangka tahun 944 Saka atau 1022 Masehi nomor tiga menyebut beberapa istilah mengenai kesenian, di antaranya agending (menyanyi), abonying atau abonjing (angklung bambu), dan amukul (pemukul gamelan), masulin (peniup suling), dan juru suling (pembuat atau peniup suling).

Beberapa pendapat lainnya juga menjelaskan pada waktu orang Hindu datang ke Jawa, mereka telah menemukan bermacam-macam alat musik. Dalam relief Candi Borobudur terdapat alat musik lokal maupun alat musik yang diimpor dari India, seperti gendang, termasuk gendang dari tanah dengan kulit hanya di satu sisi, kledi, suling, angklung, alat tiup semacam hobo, xyllophone (bentuknya setengah gambang setengah calung), sapeq, sitar, dan harpa dengan sepuluh dawai, lonceng dari perunggu dalam macam-macam ukuran, gong, saron, bonang.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, dalam materi yang disampaikan Dinda menyebutkan keberadaan angklung juga ditemukan pada Prasasti Cibadak bertahun 952 Saka atau 1031 Masehi di Sukabumi. "Pada prasasti tersebut diterangkan bahwa Raja Sunda, Sri Jayabuphati menggunakan seni angklung dalam upacara keagamaannya," tulis Dinda dalam materi 'Kesejarahan Angklung dari Buhun ke Digital' seperti dikutip detikJabar, Senin (28/8/2023).

Sementara itu, penjelasan lainnya juga tercantum dalam Buku Nagara Kartagama tahun 1359. Dalam buku tersebut, penggunaan angklung sebagai media hiburan dalam pesta penyambutan kerajaan.

Kini angklung telah berkembang mengikuti zaman. Berbagai inovasi pun muncul. Angklung sejatinya dimainkan oleh banyak orang, satu angklung, satu nada. Kini, tak sedikit seniman yang memainkan angklung secara individual. Dan, bermunculan pula angklung digital.

PPAI mengapresiasi inovasi para seniman dan milenial. Sebab, hal tersebut bagian dari merawat eksistensi angklung. Namun, PPAI juga tengah merencanakan agar orisinalitas angklung sebagai alat musik kebersamaan tak punah.

"Pergerakan dan inovasi milenial itu silakan, itu bagus. Tapi, kita juga harus merawat orisinilitasnya sebagai alat musik kebersamaan. Satu angklung, satu nada," ucap Ketum PPAI Sam Udjo belum lama ini.

Sam Udjo mengatakan PPAI mendorong angklung bisa masuk dalam kurikulum sekolah. PPAI pun bakal berkoordinasi dengan Kemendikbud dan pemerintah daerah. Selama ini, dikatakan Sam Udjo, angklung masih dijadikan sebagai ekstrakurikuler di sekolah-sekolah.

Selain meluruskan pemahaman soal angklung melalui pendidikan, Sam Udjo juga menyebut PPAI punya rencana untuk berkolaborasi dengan pemerintah agar ketersediaan bahan baku angklung tetap terjaga. Sebab, menurut Sam Udjo, bambu khusus yakni bambu hitam ataupun bambu apus mulai jarang.

(sud/iqk)


Hide Ads