Kenaikan harga kedelai menyebabkan beberapa produsen tahu dan tempe menaikkan harga jual di pasaran. Akan tetapi di Kota Sukabumi, pemerintah memastikan tidak ada kenaikan harga kedua bahan pangan tersebut.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Seksi Pengawasan Barang Diskumindag Kota Sukabumi M Rifki. Dia mengatakan, berdasarkan pemantauan sepekan ke belakang, harga tahu dan tempe tidak mengalami perubahan.
Kenaikan harga kedelai ini hampir merata di seluruh wilayah. Rifki menjelaskan, secara umum kedelai naik dikarenakan harga kedelai impor dunia yang ikut naik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kenaikan harga kedelai disebabkan kenaikan harga kedelai impor dunia. Tidak mengalami perubahan harga untuk tempe tahu," kata Rifki kepada detikJabar, Selasa (18/10/2022).
Meski tidak mengalami kenaikan harga, pihaknya tidak menampik akan adanya efek dari harga kedelai dunia. Produsen di Kota Sukabumi, kata dia, cenderung lebih memilih untuk memperkecil ukuran tahu dan tempe ketimbang menaikkan harga.
"Efek kenaikan harga kedelai itu ukurannya saja diperkecil. Untuk menekan biaya operasional, pengrajin memperkecil ukurannya," sambungnya.
Sementara itu, harga tempe saat ini di Pasar Pelita dan Pasar Tipar Gede terpantau masih di harga Rp 8.000 per batang. Dunipah (40), salah satu pedagang tahu tempe di Pasar Pelita Kota Sukabumi mengatakan, dirinya mendapatkan arahan dari paguyuban pedagang tahu dan tempe untuk tetap berjalan dan tidak mogok atau berhenti produksi meski harga kacang kedelai naik.
"Saya tetap berjualan karena paguyuban bilang, banyak pembeli tidak menghiraukan harga tempe yang naik," kata Dunipah.
Selain berjualan tempe, dia juga memproduksi sendiri tahu dan tempe. Akibat kenaikan harga kedelai ini, jumlah produksinya pun mengalami penurunan.
"Saya bikin sendiri tempe di rumah, dari 50 kilogram kacang kedelai, sekarang menjadi 100 batang tempe dan sisanya 30 batang tempe. Kalau dulu sehari bisa mencapai 1 kwintal, mungkin karena harganya sekarang mahal," tuturnya.
Sementara itu, perubahan harga bahan pangan terpantau terjadi di beberapa bahan pokok. Misalnya seperti harga cabai merah besar turun Rp 4 ribu dari Rp 44 ribu menjadi Rp 40 ribu. Kemudian harga cabai merah lokal turun dari Rp 60 ribu menjadi Rp 55 ribu per kilogram.
Bawang merah jawa pun mengalami perubahan, turun dari Rp 32 ribu jadi Rp 30 ribu. Sedangkan tomat kecil mengalami kenaikan harga dari Rp 8 ribu menjadi Rp 10 ribu per kilogram. Sedangkan telur ayam naik dari Rp 26 ribu menjadi Rp 27 ribu per kilogram.
(yum/yum)