Perajin tahu dan tempe di Jabar batal mogok produksi imbas kenaikan harga kedelai. Mereka sepakat menaikkan harga pada 20 Oktober 2022.
"Iya batal mogok (produksi). Kita menaikkan harga. Macam-macam, paling Rp 5 ribu per papannya," kata Ketua Paguyuban Perajin Tahu Tempe Jabar M Zamaludin saat dihubungi detikJabar, Senin (17/10/2022).
Pihaknya mengaku mogok produksi tetap tidak akan membuat harga kedelai stabil. Sehingga, perajin membatalkan mogok produksi, namun, tetap menaikkan harga tahu dan tempe untuk mencegah kerugian.
"Makanya kita batalin demo (mogok produksi). Januari bisa jadi demo (mogok), atau ke atas (pusat). Soalnya naik terus," ucap Zamaludin.
Zamaludin mengatakan, saat ini produksi tahu dan tempe masih normal. Ia memastikan harga tahu dan tempe naik pada 20 Oktober. Namun, ia juga tak menampik sudah ada beberapa perajin yang menaikkan harga tahu dan tempe.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Harga kedelai sekarang Rp 13.300 per kilogram. Jadi, kerugian kita lumayan gede, Rp 200 sampai Rp 300 ribu, tergantung banyaknya produksi. Ada juga sampai jutaan (kerugian)," katanya.
Zamaludin menjelaskan, produksi tahu dan tempe di masing-masing perajin bervariatif, ada yang tiga kuintal, lima kuintal hingga lima ton. Ia juga mengeluhkan bantuan subsidi dari pemerintah yang tak merata. "Subsidi tidak kebagian semua. Subsidi ini lewat Kopti, tidak langsung ke perajin," ucapnya.
Menurut Zamaludin, harga kedelai terus naik dikarenakan tak ada campur tangan pemerintah. Ia mengatakan saat Bulog masih punya program Pajale, atau padi, jagung kedelai, harga kedelai bisa dikendalikan. Namun, setelah kedelai tak lagi dipegang Bulog, harganya terus naik. "Tahun ini saja sudah dua kali naik," ucap Zamaludin.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung Elly Wasliah tak menampik adanya kenaikan harga kedelai. "Memang ada kenaikan harga oleh importir. Per hari Selasa, 11 Oktober 2022 harga kedelai di tingkat distributor itu Rp 12.800 per kilogram. Sedangkan di tingkat perajin tahu tempe di Rp 13.000 per kilogram," kata Elly dalam keterangan yang diterima, Rabu (12/10/2022).
Elly mengatakan harga sebelumnya yakni Rp 11.000 hingga Rp 12.000 per kilogram. Ia mengatakan kenaikan harga ini merupakan ketiga kalinya. Pertama saat awal tahun di bulan Februari. Lalu, kala menjelang Ramadan di bulan April, dan Oktober sekarang yang ketiga kalinya.
"Tapi kalau stok kacang kedelai dalam kondisi aman tersedia untuk di Kota Bandung, hanya harganya memang mengalami peningkatan," ucap Elly.
(sud/iqk)