Narapidana kerap dipandang sebelah mata sebagai orang bermasalah dan tak punya masa depan. Namun berbeda dengan narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Cianjur.
Para narapidana mampu membuktikan jika mereka memiliki kemampuan di berbagai bidang salah satunya di bidang kesenian. Bahkan tidak sedikit narapidana di Lapas yang memiliki pesantren ini juga menjadi Qori Al Qur'an.
Bahkan sebanyak 43 narapidana dari Lapas Cianjur pun tampil dalam kegiatan Halalbihalal yang digelar Pemkab Cianjur di Bale Pancaniti Pendopo Cianjur, Selasa (16/4/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak ada wajah sangar dari para narapidana tersebut. Tetapi raut wajah penuh senyum terpancar kala mereka menampilkan kesenian angklung yang merupakan musik tradisional dan dipadukan dengan musik modern.
Para narapidana itu pun sukses memadukan kedua jenis musik dengan membawakan empat buah lagu, mulai dari 'Mojang Priangan', 'Ya Maulana', 'Bujangan' dan 'Diana'.
Bahkan Bupati Cianjur Herman Suherman pun turut bernyanyi bersama para narapidana dengan disaksikan Forkopimda dan Kepala Lapas Cianjur Tomi Elyus.
Selain tampil dengan kepiawaiannya dalam bermusik, salah satu narapidana juga tampil sebagai Qori dengan melantunkan ayat Suci Al Quran.
Kepala Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (KPLP) Lapas Cianjur Muarif, mangatakan warga binaan di Lapas Cianjur memang diberi pelatihan dan pembinaan yang beragam, mulai dari pelatihan keterampilan usaha, hingga keterampilan seni.
"Kalau sebelumnya mereka dilatih untuk membuat sapu ijuk, beternak, hingga bertani, tetapi sejak awal 2024 ini ada tambahan berupa sanggar seni untuk menambal skill mereka," kata Muarif.
Menurutnya, antusias para narapidana dalam berlatih kesenian sangat tinggi. Tidak hanya dalam kesenian musik tradisional tapi juga modern.
"Semuanya kami sediakan, mulai dari alat musik tradisional hingga modern. Sehingga mereka bisa menyalurkan minat dan bakatnya," ucap dia.
Selain itu, lanjut dia, Lapas Cianjur juga memiliki pondok pesantren agar para narapidana yang beragama Islam bisa mendalami agama untuk meningkatkan akhlaknya.
"Tujuan utamanya agar mereka jadi pribadi yang lebih baik dengan meningkatkan pemahaman tentang agama dan akhlak. Tetapi banyak juga yang pada akhirnya menjadi qori hingga penceramah," kata dia.
Namun, lanjut dia, mereka yang ditampilkan dalam berbagai kegiatan hanya narapidana yang dinilai berkelakuan baik.
"Jadi diseleksi lagi, karena kan riskan ketiga dibawa keluar untuk tampil. Meskipun berkelakuan baik, tetapi tetap dikawal ketat. Tapi selama ini mereka sangat luar biasa, menampilkan sisi positif atau perubahan yang baik dengan mementaskan keahlian barunya," kata dia.
"Dengan berbagai skil tersebut diharapkan mereka dapat berkarya setelah bebas dan menyelesaikan masa hukumannya," kata dia.
Di sisi lain, Bupati Cianjur, Herman Suherman, mengaku terkesima dengan penampilan para narapidana. Bahkan dia berharap para narapidana ini juga menjadi lebih baik setelah menjalani pembinaan di lapas Cianjur .
"Luar biasa, pada narapidana ini jadi memiliki keahlian, kerohanian serta ketaqwaan yang lebih baik selama berada di Lapas Cianjur. Beberapa kali saya berkunjung ke Lapas Cianjur, suasananya seperti Pondok Pesantren, lingkungannya Bersih, dan Penampilan Keseniannya, Qiro Qur'annya sangat bagus. Semoga dapat kembali bermasyarakat dengan energi positif," pungkasnya.
(dir/dir)