Cerita Perajin Langseng Bandung yang Bertahan Melawan Zaman

Cerita Perajin Langseng Bandung yang Bertahan Melawan Zaman

Yuga Hassani - detikJabar
Kamis, 10 Nov 2022 03:00 WIB
Perajin langseng di Kampung Cikalang Kaler, Desa Cileunyi Kulon, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung
Perajin langseng di Kampung Cikalang Kaler, Desa Cileunyi Kulon, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung. (Foto: Yuga Hassani/detikJabar)
Kabupaten Bandung -

Keberadaan perajin langseng (dandang) di Kampung Cikalang Kaler, Desa Cileunyi Kulon, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung begitu melegenda. Namun, saat ini perajin di wilayah tersebut terus berkurang.

Pantauan detikJabar, hanya beberapa perajin langseng yang masih melakukan produksi. Terlihat juga banyak tempat produksi telah tutup. Beberapa alat untuk produksi hanya terpajang di depan rumah.

Dari sekian banyak perajin berguguran, rumah produksi MJ masih tetap eksis. Pemilik rumah produksi MJ Aep Saefulloh (45) bersyukur masih bisa bertahan dan menerima permintaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Alhamdulillah kita bisa bertahan hingga saat ini kalau istilah sundanya, dikeureuyeuh (dilakuin) aja terus. Walaupun keuntungannya tipis. Apalagi sekarang bahan bakunya mahal kan," ujar Aep, saat ditemui detikJabar, Rabu (9/11/2022).

Aep menjelaskan, rumah produksi MJ telah ada sejak tahun 2000-an. Namun, para perajin langseng di kampung tersebut sudah muncul sejak 1980-an. "Ya kalau bertahan lumayan lah. Dulu di Kampung ini bisa sampai 30 home industri lebih lah, sekarang yang bertahan paling sekitar 10 perajin," katanya.

ADVERTISEMENT

Aep mengungkapkan, berkurangnya perajin langseng di Kampung Cikalang Kaler diakibatkan harga bahan baku yang terus melejit. Tapi penjualannya tidak berkembang. "Apalagi dulu kan sistemnya di koperasi, jadi semuanya terkoordinir. Terus banyak perajin yang berkurang ya bahan bakunya sih yang lumayan naik," jelasnya.

Aep mengatakan, dia telah menjual langseng ke seluruh wilayah Indonesia. Namun, yang sering menjadi langganannya adalah wilayah pulau Sumatera dan pulau Jawa. "Produksi banyak dikirim ke pulai Sumatera, kaya Aceh, Medan, dan lain-lain, intinya dari ujung bawah Lampung sampai Aceh kita udah ke kirim ke sana semua. Kemudian pulau Jawa juga jangan ditanya, banyak juga, ada juga kita pernah kirim ke Kalimantan, Sulawesi juga. Ya kalau Indonesia mah kayanya udah semua," ucapnya.

Proses pembuatan langseng bisa membutuhkan waktu beberapa hari. Tapi pengerjaan tersebut dilakukan oleh dua sampai empat orang perajin. "Proses pembuatan ini tergantung pesenan, soalnya sistem kerjanya borongan 1 pcs langseng biasanya bisa dikerjain sampai 2 hari lah, tapi badannya doang yah, belum sama saringannya. Kalau semuanya mah sampai lah ke empat harian bikinnya," tuturnya.

Langseng tersebut dijual dalam satu set yang berisikan tiga hingga lima langseng dengan berbagai ukuran. Satu set tersebut bisa dijual dengan harga Rp 95 ribu sampai Rp 1,5 juta.

(iqk/iqk)


Hide Ads