Cerita Pria Mantan PSK di Bandung Positif HIV dan Lawan Stigma

Muhammad Fadhil Raihan - detikJabar
Sabtu, 27 Agu 2022 09:28 WIB
Mantan pria PSK di Bandung yang positif tertular HIV. (Foto: Wisma Putra/detikJabar)
Bandung -

HIV/AIDS tak pandang bulu. Wanita ataupun pria memiliki risiko yang sama besarnya untuk terinfeksi HIV/AIDS. Dalam istilah medis, dikenal istilah Populasi Kunci (Ponci) untuk menandakan kelompok masyarakat yang rentan atau berisiko tinggi terinfeksi HIV/AIDS.

Ponci mencakup Wanita Pekerja Seks (WPS), waria, pengguna napza suntik (Penasun), dan laki-laki seks dengan laki-laki (LSL). Keempat kelompok tersebut tergolong ke dalam Ponci karena secara tidak langsung berkaitan dengan pemicu virus HIV/AIDS.

HIV/AIDS umumnya dapat menyebar melalui hubungan seksual yang berisiko dan juga jarum suntik untuk penggunaan narkoba. Kali ini, detikJabar berkesempatan untuk berbincang dengan salah satu orang yang termasuk ke dalam Ponci, tepatnya dari LSL.

Ia adalah E, seorang lelaki yang berusia 20 tahunan dari kelompok LSL dan juga mengidap status orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Status E sebagai ODHA sudah sejak Januari 2015 yang saat itu masih masa kuliah.

E bercerita penyebabnya mengidap status ODHA adalah karena pekerjaannya dahulu sebagai pekerja seks LSL. Ia mengaku tertular HIV/AIDS dari salah satu pelanggannya, namun tidak tahu yang mana orang tepatnya.

"Awalnya tuh karena saya selama jadi pekerja seks sesama laki-laki, tertular dari sesama cuma enggak tahu dari yang mana," ucap E saat berbincang dengan detikJabar di Female Plus, Jalan Awigombong No. 19, Cicadas, Cibeunying Kaler, Bandung, Jumat (26/8/2022).

Saat masih aktif menjadi pekerja seks, E sadar bahwa pekerjaannya berisiko terinfeksi HIV/AIDS. Karena khawatir, ia pun akhirnya mencoba tes HIV di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.

"Saya baca-baca di internet ternyata hal itu berisiko tertular virus HIV/AIDS, dari sana saya sempat khawatir terus saya cari tes pengobatan gitu, akhirnya datang ke RSHS. Terus katanya kalo mau tes harus ada rujukan dari dokter, akhirnya datang selang seminggu buat periksa," jelas E seraya mengingat masa-masa awalnya terinfeksi HIV/AIDS.

Setelah melakukan pemeriksaan, E mengalami gejala gatal-gatal di bagian anus yang mana terdapat kuman papiloma. Setelah itu, E ditawarkan untuk melakukan tes HIV/AIDS dan dinyatakan positif.

Mantan pria PSK di Bandung yang positif tertular HIV. Foto: Wisma Putra

E mengaku sudah mengira akan terinfeksi HIV/AIDS. Bukan tanpa alasan, pemahaman E mengenai HIV/AIDS membuatnya tersugesti terinfeksi virus mematikan tersebut.

"Awalnya sih karena sudah mengira, sudah baca-baca juga jadi sugesti, kayaknya aku kena, deh, yaudahlah terima aja gitu. Terus pas hasilnya dibuka di konseling diminta dipikirkan dengan kepala dingin, saya positif dan harus segera lakukan pengobatan," terang E.

E juga mengaku pemahamannya terhadap HIV/AIDS sebagian besar mencari tahu sendiri. Ia tidak mendapatkan edukasi ataupun sosialisasi terkait gejala ataupun risiko HIV/AIDS.

"Dulu sih enggak ada yang namanya dari LSM kayak gini, ada teman-teman yang sekarang kayak gini (Female Plus). Jadi tahunya ya cari-cari di internet dan cari cara tes HIV," ucap E.

Kelompok Rentan Terinfeksi HIV/AIDS

Profesi E sebagai pekerja seks dimulai saat ia masih duduk di bangku sekolah. Kini, E sudah tidak aktif menjadi pekerja seks semenjak dinyatakan sebagai ODHA. Saat masih aktif menjadi pekerja seks, E mengaku beberapa pelanggannya ada yang menggunakan pengaman dan ada juga yang tidak menggunakan pengaman.

"Sekarang karena udah positif, tahun lalu masih sempet, tapi sekarang udah enggak. Walaupun aku udah pengobatan dan virusnya udah undetected, tapi aku enggak mau ambil risiko buat pelanggan," ucap E.

Meskipun sudah berhenti, E mengaku masih ada beberapa pelanggan yang menghubunginya hanya untuk sekedar berbincang. E juga menyebutkan bahwa pelanggannya sebagian besar dari laki-laki yang sudah berkeluarga.

"Klien aku banyaknya orang yang sudah berkeluarga punya anak dan istri, dari mahasiswa ada beberapa, lebih banyak yang udah berkeluarga dan punya pekerjaan," tambah E.

Mantan pria PSK di Bandung yang positif tertular HIV. Foto: Wisma Putra

Hal ini berkaitan dengan data per Desember 2021 menurut Komisi Penanggulangan HIV/AIDS (KPA) Bandung yang menyebutkan terdapat 664 Ibu rumah tangga (IRT) positif HIV/AIDS yang diduga tertular dari suaminya yang melakukan hubungan seksual berisiko.

Sementara itu, data dari KPA Bandung menunjukkan terdapat 414 mahasiswa ber-KTP Bandung yang positif HIV/AIDS per Desember 2021.



Simak Video "Video: BGN Akan Nonaktifkan Kepala SPPG di Bekasi yang Diduga Lecehkan Pegawai"


(bbn/tey)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork