Gejala Demam Berdarah, Komplikasi dan Pencegahannya

Gejala Demam Berdarah, Komplikasi dan Pencegahannya

Anindyadevi Aurellia - detikJabar
Rabu, 06 Jul 2022 08:15 WIB
Nyamuk demam berdarah.
Ilustrasi demam berdarah (Foto: Shutterstock)
Bandung -

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) tak asing bagi kita, apalagi saat musim hujan penyakit yang datang dari gigitan nyamuk ini pun menghantui. Demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue. Dua nyamuk yang bisa menularkan virus ini adalah Aedes aegypti dan Aedes albopictus.

Ketika nyamuk menggigit seseorang yang terinfeksi virus dengue, virus tersebut masuk ke dalam nyamuk. Kemudian, ketika nyamuk yang terinfeksi menggigit orang lain, virus memasuki aliran darah orang itu dan menyebabkan infeksi.

DBD mudah terjadi di daerah tropis. Sebab berada di daerah tropis dan subtropis meningkatkan risiko terkena virus penyebab penyakit ini. Terutama daerah berisiko tinggi termasuk Asia Tenggara, pulau-pulau Pasifik barat, Amerika Latin dan Afrika. Mendiagnosis penyakit ini bisa sulit karena tanda dan gejalanya dapat dengan mudah dikacaukan dengan penyakit lain, seperti chikungunya, virus Zika, malaria, dan demam tifoid.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut hal-hal yang perlu diketahui tentang DBD:

Gejala Demam Berdarah Dengue :

ADVERTISEMENT

Dikutip dari Mayo Clinic, orang-orang terutama anak-anak dan remaja, mungkin tidak mengalami tanda-tanda atau gejala selama kasus demam berdarah ringan. Ketika gejala benar-benar terjadi, mereka disalah artikan sebagai penyakit lain, seperti flu. Biasanya gejala akan muncul mulai empat hingga 10 hari setelah kamu digigit nyamuk.

Demam berdarah dengue menyebabkan demam tinggi dan setidaknya dua dari gejala berikut:
- Sakit kepala
- Nyeri perut yang teramat sangat
- Nyeri otot, tulang, dan sendi
- Kadang-kadang nyeri ulu hati, karena terjadi perdarahan di lumbung
- Mual
- Muntah
- Rasa sakit di belakang mata
- Kelenjar bengkak
- Gusi berdarah atau mimisan
- Perdarahan selaput lendir mukosa, alat cerna gastrointestinal, tempat suntikan atau di tempat lainnya
- Berdarah di bawah kulit, yang mungkin terlihat seperti memar
- Sulit bernapas atau napas cepat
- Kulit dingin atau basah (syok)
- Kelelahan
- Mudah marah dan gelisah

Berikut ini gejala DBD yang bisa diperhatikan setelah mendapatkan uji laboratorium, dilansir dari laman Simenkes:
- Tes Torniquet positif
- Adanya perdarahan yang petekia, akimosis atau purpura
- Hematemesis atau melena
- Trombositopenia ( =100.000 per mm3)
- Pembesaran plasma yang erathubungannya dengan kenaikan permeabilitas dinding pembuluh darah, yang ditandai dengan munculnya satu atau lebih dari:
Kenaikan nilai 20% hematokrit atau lebih tergantung umur dan jenis kelamin,
Menurunnya nilai hematokrit dari nilai dasar 20 % atau lebih sesudah pengobatan,
Tanda-tanda pembesaran plasma yaitu efusi pleura, asites, hipo -proteinaemia.

Penyakit ini bisa menyebabkan demam tinggi hingga 40 derajat Celsius. Kebanyakan orang bisa pulih dalam waktu seminggu atau lebih. Dalam beberapa kasus, gejalanya memburuk dan dapat mengancam jiwa. Ini disebut demam berdarah parah, demam berdarah dengue atau sindrom syok dengue.

Demam berdarah yang parah terjadi ketika pembuluh darah menjadi rusak dan bocor. Kondisi ini akan menyebabkan jumlah sel pembentuk gumpalan (trombosit) dalam aliran darah turun. Hal ini dapat menyebabkan syok, perdarahan internal, kegagalan organ dan bahkan kematian.

Setelah seseorang sembuh dari penyakit ini, ia akan memiliki kekebalan jangka panjang terhadap jenis virus yang menginfeksinya, tetapi tidak terhadap tiga jenis virus demam berdarah lainnya. Ini berarti kamu bisa dapat terinfeksi lagi di masa depan oleh salah satu dari tiga jenis virus lainnya.

Risiko dan gejala dari penyakit ini akan lebih parah jika terkena demam berdarah untuk kedua, ketiga, atau keempat kalinya. Maka, dokter butuh memeriksa riwayat kesehatanmu sebelumnya.

Komplikasi

- Demam berdarah yang parah dapat menyebabkan beberapa komplikasi, seperti perdarahan internal dan kerusakan organ.
- Tekanan darah juga bisa turun ke tingkat yang berbahaya hingga menyebabkan syok.
- Ibu hamil dapat menyebarkan virus ke bayi saat melahirkan. Ini menyebabkan risiko kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, atau gawat janin yang lebih tinggi.

Pastikan saat menderita DBD, kamu tidak dehidrasi. Banyak minum air putih, dan hubungi dokter jika memiliki gejala.

Pencegahan DBD

- Gunakan AC atau kelambu yang dipasang diventilasi dan tempat tidur.
- Gunakan obat nyamuk baik bakar maupun lotion jika di tempat terbuka.
- Mengurangi habitat nyamuk dengan menutup genangan air. Nyamuk yang membawa virus dengue biasanya hidup di dalam dan di sekitar rumah, berkembang biak di genangan air. Jangan membiarkan berbagai wadah tergenang air diam (tidak mengalir). Bersihkan berbagai wadah yang memungkinkan tergenang air (pot-pot, ember, dll), ganti air di dalam bak mandi secara rutin. Jika air di dalam wadah memang harus tergenang dalam waktu lama, siapkan penutup yang rapat di bagian atasnya.
- Jika ada orang di rumah yang sudah terjangkit penyakit DBD ini, bersegeralah menutup berbagai kemungkinan untuk terjadinya gigitan kedua, baik pada diri si penderita maupun bagi yang lain yang belum tergigit.
- Tutup tempat sampah jika sedang tidak digunakan. Tempat seperti ini menjadi tempat sembunyi favorit untuk nyamuk dan bebrapa jenis serangga lainnya.
- Cara alami untuk menjauhkan nyamuk adalah dengan meletakkan tanaman tulsi/tulasi di dekat jendela-jendela rumah. Tanaman ini memiliki beberapa sifat yang mampu mencegah nyamuk berkembang biak.
- Kamper atau kapur barus juga merupakan cara ampuh untuk menjauhkan nyamuk. Bakar kapur barus di sebuah ruangan dan tutup jendela serta pintu selama kurang lebih 15 menit. Setelah itu ruangan akan terbebas dari nyamuk.




(aau/tya)


Hide Ads