Setelah masa nifas selesai, seorang muslimah diwajibkan mandi nifas layaknya mandi setelah haid. Adapun bacaan niat mandi nifas sebagai berikut.
Dijelaskan Buku Tuntunan Lengkap Salat Wajib, Sunah, Doa, Dan Zikir oleh Zakaria R. Rachman, darah nifas dan haid merupakan najis dan digolongkan sebagai hadats besar. Oleh karena itu, untuk menyucikan diri setelah nifas, muslimah harus mandi nifas atau mandi wajib.
Sebagaimana dijelaskan dalam hadis berikut. Dari 'Aisyah RA bahwa Fatimah binti Abu Hubaisy bertanya kepada Nabi SAW. Ia berkata, "Aku mengeluarkan darah istihadhah (penyakit). Apakah aku tinggalkan salat?" Beliau menjawab, "Jangan, karena itu hanyalah darah penyakit seperti keringat. Tinggalkanlah salat selama masa haidmu, setelah itu mandi dan kerjakanlah salat." (HR Bukhari)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ahmad Sarwat juga menjelaskan lebih lanjut dalam bukunya Ensiklopedi Fikih Indonesia 3: Taharah. Nifas adalah darah yang keluar dari rahim perempuan setelah melahirkan. Darah nifas akan keluar kurang lebih selama 40 hari. Selama masa nifas inilah, seorang perempuan dilarang untuk melaksanakan salat dan puasa.
Perintah melaksanakan mandi wajib untuk menyucikan diri dari hadats besar telah dijelaskan dalam Al-Qur'an surah Al Maidah ayat 6, Allah SWT berfirman:
وَإِن كُنتُمْ جُنُبًا فَٱطَّهَّرُوا۟
Artinya: "...dan jika kamu junub maka mandilah..."
Baca juga: Apakah Keputihan Bisa Membatalkan Puasa? |
Niat Mandi Nifas setelah Melahirkan
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ حَدَثِ النِّفَاسِ ِللهِ تَعَالَى
Nawaitul ghusla liraf'i hadatsin nifaasi lillahi Ta'aala.
Artinya: "Aku niat mandi wajib untuk mensucikan hadas besar dari nifas karena Allah Ta'ala."
Tata Cara Mandi Nifas setelah Melahirkan
Diambil dari buku Fiqh Ibadah karya Zaenal Abidin berikut tata cara mandi nifas atau mandi wajib bagi perempuan setelah melahirkan:
1. Membaca Niat
2. Bersihkan telapak tangan sebanyak 3 kali. Hal ini disunahkan Rasulullah SAW, bertujuan agar tangan bersih dan terhindar dari najis.
3. Bersihkan kotoran yang menempel di sekitar tempat yang tersembunyi dengan tangan kiri. Bagian tubuh yang biasanya kotor dan tersembunyi tersebut adalah bagian kemaluan, dubur, bawah ketiak, dan pusar.
4. Setelah membersihkan kemaluan, cuci tangan dengan menggosok-gosoknya dengan tanah atau sabun. Setelah membersihkan bagian tubuh yang kotor dan tersembunyi, tangan perlu dicuci ulang.
5. Lakukan gerakan wudhu yang sempurna seperti ketika kita akan salat, dimulai dari membasuh tangan sampai membasuh kaki.
6. Memasukkan tangan ke dalam air, kemudian sela pangkal rambut dengan jari-jari tangan sampai menyentuh kulit kepala. Jika sudah, guyur kepala dengan air sebanyak 3 kali. Pastikan pangkal rambut juga terkena air.
7. Bilas seluruh tubuh dengan mengguyurkan air. Dimulai dari sisi yang kanan, lalu lanjutkan dengan sisi tubuh kiri.
8. Saat menjalankan tata cara mandi wajib, pastikan seluruh lipatan kulit dan bagian tersembunyi ikut dibersihkan.
Jika mandi wajib pria diwajibkan untuk menyela pangkal rambut, tetapi perempuan dalan mandi nifas tidak perlu. Bahkan tidak perlu membuka jalinan rambutnya.
Sebagaimana dalam sebuah riwayat berikut, Ummu Salamah bertanya kepada Nabi Muhammad SAW, "Aku bertanya, wahai Rasulullah SAW! Sesungguhnya aku ini perempuan yang sangat kuat jalinan rambut kepalanya, apakah aku boleh mengurainya ketika mandi wajib? Maka Rasulullah SAW menjawab, Jangan, sebetulnya cukup bagimu mengguyurkan air pada kepalamu 3 kali guyuran." (HR At-Tirmidzi)
Wallahu a'lam.
(rah/rah)
Komentar Terbanyak
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Mengoplos Beras Termasuk Dosa Besar & Harta Haram, Begini Penjelasan MUI
Acara Habib Rizieq di Pemalang Ricuh, 9 Orang Luka-1 Kritis