Cara Rasulullah Berbagi Susu untuk Fakir dan Sahabat yang Kelaparan

Cara Rasulullah Berbagi Susu untuk Fakir dan Sahabat yang Kelaparan

Devi Setya - detikHikmah
Rabu, 01 Mei 2024 05:00 WIB
Ilustrasi kisah Qabil dan Habil
Ilustrasi kisah Rasulullah SAW Foto: Getty Images/f9photos
Jakarta -

Rasulullah SAW adalah sosok yang dermawan, beliau selalu berbagi ketika mendapat rezeki. Termasuk berbagi susu segar kepada Abu Hurairah.

Sebagai seorang sahabat, Abu Hurairah memiliki banyak pengalaman bersama Rasulullah SAW. Salah satunya yakni pengalaman diberi susu segar oleh Rasulullah SAW ketika ia sedang dalam keadaan sangat lapar.

Kisah ini banyak diabadikan melalui riwayat para sahabat. Kemudian dituliskan juga dalam buku 115 Kisah Menakjubkan Dalam Hidup Rasulullah karya Fuad Abdurrahman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suatu hari ketika sedang berjalan-jalan, Rasulullah SAW melihat Abu Hurairah RA duduk di pinggir jalan dengan tubuh yang tampak lunglai. Beliau tahu, sahabatnya itu sedang kelaparan.

Beliau tersenyum seraya memanggil, "Hai Aba Hirr (panggilan Abu Hurairah)!"

ADVERTISEMENT

"Labbaika, Ya Rasulullah," jawab Abu Hurairah.

"Ikutilah aku," kata Rasulullah SAW mengajak sahabatnya ini.

Abu Hurairah mengikuti Rasulullah SAW yang berjalan menuju ke rumahnya. Setelah diberi izin, Abu Hurairah masuk ke rumah mengikuti Rasulullah SAW.

Di dalam rumah, Rasulullah SAW melihat satu wadah penuh susu dan beliau bertanya kepada istrinya, "Dari mana susu ini?"

"Seseorang mengirimkannya untukmu sebagai hadiah," jawab istrinya.

Rasulullah SAW memanggil Abu Hurairah, "Hai, Aba Hirr!"

"Labbaika, Ya Rasulullah,"

"Panggillah ahlu shuffah (kaum fakir yang menetap di serambi Masjid Nabawi),"

Rasulullah SAW memiliki jiwa dermawan yang sangat tinggi, beliau akan berbagi dengan ahlu shuffah ketika mendapatkan rezeki. Ketika mendapatkan hadiah, beliau akan memakan sebagian dan memberikan sebagian lainnya kepada para sahabat, terutama ahlu shuffah.

Ketika diperintahkan untuk memanggil ahlu shuffah, Abu Hurairah berkata dalam hati, "Aku berhak mendapat seteguk lebih dulu untuk mengembalikan tenagaku. Toh nanti, kalau ahlu shuffah datang, tentu aku yang akan disuruh melayani mereka. Pasti nanti aku akan mendapatkan sisanya."

Perkataan ini hanya terucap di dalam hati. Abu Hurairah tidak berani memintanya kepada Rasulullah SAW.

Ia lantas bergegas pergi memanggil ahlu shuffah, sesuai yang diperintahkan Rasulullah SAW.

Saat tiba di rumah Rasulullah SAW, mereka langsung menempati tempat duduk masing-masing.

"Hai, Aba Hirr!"

"Labbaika, Ya Rasulullah."

"Terima (susu) ini dan bagikan kepada mereka!" perintah Rasulullah SAW.

Abu Hurairah pun langsung menerima wadah susu itu. Lalu, ia memberikan kepada orang pertama untuk diminum sampai puas. Lalu, orang kedua, ketiga, keempat, sampai semuanya mendapat jatah susu.

Setelah itu, wadah dikembalikan kepadanya, dan ia langsung memberikannya kepada Rasulullah SAW.

Beliau menerimanya sambil tersenyum.

"Hai, Aba Hirr!"

"Labbaika, Ya Rasulullah."

"Kini, tinggal aku dan engkau."

"Benar, ya Rasulullah."

"Duduklah dan minumlah," pinta beliau.

Abu Hurairah pun duduk dan minum susu itu. Rasulullah SAW beberapa kali menyuruhnya untuk meminumnya, "Minumlah!" sehingga Abu Hurairah terus-terusan minum sampai kekenyangan.

"Demi Allah yang mengutusmu dengan kebenaran, aku sudah kenyang," ujar Abu Hurairah.

"Kalau begitu, berikan kepadaku!"

Abu Hurairah pun memberikan wadah itu. Rasulullah SAW memuji Allah SWT, membaca basmalah, lalu meminum susu itu.

Sekilas susu tersebut terlihat tidak banyak, tetapi nyatanya bisa dinikmati oleh banyak orang sehingga memberi rasa kenyang.

Kisah ini sekaligus menjadi pelajaran bahwa rezeki yang diberkahi Allah SWT akan mampu mencukupi kebutuhan. MasyaAllah!




(dvs/rah)

Hide Ads