Nabi Muhammad SAW pernah selamat dari kejaran kaum Quraisy ketika hijrah dari Makkah ke Madinah. Keselamatannya tersebut berkat bantuan hewan-hewan di Gua Tsur. Hewan apa saja yang membantu Nabi Muhammad SAW?
Menukil Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad karya Moenawar Khalil, Nabi Muhammad SAW menemui Abu Bakar Ash-Shiddiq RA di tengah perjalanannya menuju Madinah. Mereka lalu menuju Gunung Tsur dan tiba pada waktu larut malam.
Kisah Nabi Muhammad SAW dan Abu Bakar Ash-Shiddiq RA di Gua Tsur
Nabi Muhammad SAW masuk ke dalam Gua Tsur setelah Abu Bakar Ash-Shiddiq RA membersihkan bagian dalamnya. Hal ini membuktikan betapa cintanya Abu Bakar Ash-Shiddiq RA terhadap Nabi Muhammad SAW.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di lain pihak, kaum Quraisy mengadakan rapat besar untuk menangkap Nabi Muhammad SAW. Mereka pun segera memanggil para ahli pencari jejak dan mengadakan sayembara untuk menangkap Nabi Muhammad SAW. Barang siapa berhasil melakukan hal tersebut, maka akan dihadiahi 100 ekor unta.
Kembali kepada cerita Nabi Muhammad SAW dan Abu Bakar Ash-Shiddiq RA di Gua Tsur. Pada hari pertama, Abdullah dan Asma, anak Abu Bakar Ash-Shiddiq RA, mengantar perbekalan kepada Nabi Muhammad SAW dan ayahnya. Berita mengenai sayembara dengan hadiah 100 unta pun disampaikan Abdullah kepada keduanya, sebagaimana diceritakan Mustofa P dalam buku Kanjeng Nabi.
Laba-laba dan Burung Merpati Membantu Nabi Muhammad SAW
Hari kedua pun kondisi Gua Tsur terpantau masih aman. Namun, pada hari ketiga para pengejar mulai mengendus jalur menuju Yastrib yang tengah direncanakan Nabi Muhammad SAW. Tidak lama, beberapa pengejar pun tiba di sekitar Gua Tsur.
Akan tetapi, ternyata mereka mengalami kebingungan setibanya di Gua Tsur. Ini karena bekas-bekas tapak Nabi Muhammad SAW dan Abu Bakar Ash-Shiddiq RA telah terhenti atau putus. Mereka pun bingung, ke mana harus pergi selanjutnya?
Ternyata, ini karena Allah SWT telah memerintahkan beribu laba-laba untuk bersarang di muka Gua Tsur. Allah SWT juga memerintahkan burung-burung merpati liar untuk bersarang dan bertelur di tempat tersebut. Pintu Gua Tsur pun dipenuhi sarang laba-laba di atasnya dan telur merpati di bawahnya.
"Seandainya Muhammad dan Abu Bakar masuk ke gua itu, sudah barang tentu telur burung merpati itu pecah dan sarangnya hancur, begitu pula sarang laba-laba itu! Ah, tidak mungkin Muhammad dan Abu Bakar telah masuk ke dalam gua itu," begitulah perkataan para pengejar dari kaum Quraisy.
Salah seorang dari mereka pun mencoba mengintip ke dalam Gua Tsur. Akan tetapi, baru saja ia mengintip, burung-burung merpati yang berada di pintu gua bubar lalu terbang. Melihat hal tersebut, orang itu kembali ke kawanannya seraya berkata, "Jika dalam gua ini ada orangnya, tentu burung-burung merpati itu sudah lama bubar, bukan? Aku baru mengintai saja sudah banyak yang terbang."
Seorang lainnya berujar, "Kita perlu mencoba masuk bersama-sama. Coba, marilah!" Namun, Ummayah bin Khalaf menyahut, "Mengapa kamu hendak masuk ke dalamnya? Kalau Muhammad telah masuk, tentulah sarang laba-laba itu hancur, bukan? Apalagi kalau ternyata di dalam gua ada binatang-binatang liar dan buas atau ular yang berbisa, tentu mencelakakan kamu, bukan?"
Kaum Quraisy pun pulang dengan tangan hampa. Nabi Muhammad SAW dan Abu Bakar Ash-Shiddiq RA mendengar percakapan mereka hingga akhir. Ketika itu, Rasulullah SAW tidak sekali pun merasa cemas, khawatir, ataupun takut kepada mereka.
Abu Bakar Ash-Shiddiq RA mengangkat kepalanya dan berkata pada Nabi Muhammad SAW, "Oh, jika mereka melihat kakinya ke bawah atau mendudukkan kepalanya ke bawah, tentu dengan segera melihat kita ada di sini, bukan?"
Beliau pun menjawab, "Janganlah engkau menyangka bahwa aku ini sedang sendirian bersama engkau, tetapi sesungguhnya Allah selalu beserta kita, selamanya Ia akan melindungi kita."
(kri/kri)
Komentar Terbanyak
Ada Penolakan, Zakir Naik Tetap Ceramah di Kota Malang
Sosok Ulama Iran yang Tawarkan Rp 18,5 M untuk Membunuh Trump
Respons NU dan Muhammadiyah Malang soal Ceramah Zakir Naik di Stadion Gajayana