Nabi Yunus AS adalah satu dari 25 nabi dan rasul yang memiliki kisah luar biasa. Salah satu yang populer, kisah Nabi Yunus AS saat ditelan paus.
Kisah Nabi Yunus AS diabadikan di dalam Al-Qur'an surah As-Saffat ayat 139-148. Menurut Tafsir Al-Qur'an Kementerian Agama RI, ayat tersebut menceritakan perjalanan dakwah Nabi Yunus AS.
Dakwah Nabi Yunus Menyebarkan Ajaran Tauhid
Mengutip dari buku Tafsir Qashashi Jilid III karya Syofyan Hadi, Nabi Yunus AS atau dikenal juga dengan nama Dzun-nun merupakan rasul yang diutus Allah SWT pada suatu kaum yang dinamakan bangsa Ninuwi yang tinggal di Mosul yang kini merupakan negara Irak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nabi Yunus AS diberi tugas untuk mengajak kaumnya agar beriman dan beribadah kepada Allah SWT. Akan tetapi, kaumnya mengingkarinya dan tetap menyembah berhala.
Pembangkangan kaumnya, membuat Nabi Yunus AS kesal dan marah sehingga dia memutuskan pergi dan meninggalkan kewajiban dakwahnya untuk mengajak manusia bertauhid dan mengesakan Allah SWT.
Nabi Yunus AS Dilempar ke Laut
Pada saat pelariannya, sampailah Nabi Yunus AS ke tepi sebuah dermaga dan dia mendapati sebuah kapal yang penuh muatan yang akan siap berlayar menuju laut lepas.
Nabi Yunus AS pun memutuskan untuk menumpang kapal tersebut. Namun, saat berlayar di tengah lautan keadaan berubah memburuk. Kapal yang ditumpanginya hampir tenggelam, sehingga mau tidak mau harus ada salah satu menumpang yang dikorbankan untuk dilempar ke laut.
Awak kapal pun memutuskan mengundi untuk menentukan siapa penumpang yang harus keluar dari kapal. Setelah dilakukan pengundian ulang sebanyak tiga kali, Nama Nabi Yunus AS-lah yang selalu keluar, sehingga dia pun harus dibuang ke laut lepas.
Kisah Nabi Yunus AS Dalam Perut Paus
Saat terombang-ambing di laut, datanglah seekor paus yang sangat besar menelan Nabi Yunus AS. Namun, bukan ditelan dan dimakan tetapi Nabi Yunus AS terjebak di dalam tubuh ikan paus selama berhari-hari. Menurut sejumlah pendapat hal itu berlangsung selama 40 hari.
Selama dalam perut paus, Nabi Yunus AS banyak berdzikir dan berdoa kepada Allah SWT. Doa Nabi Yunus AS ini disebutkan dalam Al-Qur'an yang berbunyi,
ΩΨ§Ω Ψ§ΩΩΩ°ΩΩ Ψ§ΩΩΩΩΨ§Ω Ψ§ΩΩΩΨͺΩ Ψ³ΩΨ¨ΩΨΩ°ΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩΩΩ ΩΩΩΩΨͺΩ Ω ΩΩΩ Ψ§ΩΨΈΩΩ°ΩΩΩ ΩΩΩΩΩ
LΔ ilΔha illΔ anta subαΈ₯Δnaka innΔ« kuntu minaαΊ-αΊΔlimΔ«n
Artinya: "Tidak ada tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang zalim." (QS Al Anbiya' 87)
Setelah 40 hari lamanya berzikir dan berdoa kepada Allah SWT, tobat Nabi Yunus AS pun diterima oleh Allah SWT. Dengan atas izin-Nya, paus itu menyemburkan Nabi Yunus AS keluar pada sebuah daratan yang kering tandus. Di tempat tersebut, Nabi Yunus AS diberikan pertolongan berupa tumbuhnya pohon labu untuk berteduh dan buahnya bisa dimakan sebagai karunia dari Allah SWT.
Di sana, Nabi Yunus AS bertemu kembali dengan kaum yang telah bertobat setelah sebelumnya menolak ajarannya. Mereka hidup damai dalam agama Allah SWT. Kisah Nabi Yunus AS tertulis dalam Al-Qur'an surah As Saffat: 139-148
ΩΩΨ§ΩΩΩΩ ΩΩΩΩΩΩΨ³Ω ΩΩΩ
ΩΩΩ Ψ§ΩΩΩ
ΩΨ±ΩΨ³ΩΩΩΩΩΩΩΫ Ω‘Ω£Ω© Ψ§ΩΨ°Ω Ψ§ΩΨ¨ΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩ
ΩΨ΄ΩΨΩΩΩΩΩΫ Ω‘Ω€Ω ΩΩΨ³ΩΨ§ΩΩΩ
Ω ΩΩΩΩΨ§ΩΩ Ω
ΩΩΩ Ψ§ΩΩΩ
ΩΨ―ΩΨΩΨΆΩΩΩΩΩΫ Ω‘Ω€Ω‘
ΩΩΨ§ΩΩΨͺΩΩΩΩ
ΩΩΩ Ψ§ΩΩΨΩΩΩΨͺΩ ΩΩΩΩΩΩ Ω
ΩΩΩΩΩΩ
Ω Ω‘Ω€Ω’ ΩΩΩΩΩΩΩΩΨ§Ω Ψ§ΩΩΩΩΩΩ ΩΩΨ§ΩΩ Ω
ΩΩΩ Ψ§ΩΩΩ
ΩΨ³ΩΨ¨ΩΩΨΩΩΩΩΩ Ϋ Ω‘Ω€Ω£ ΩΩΩΩΨ¨ΩΨ«Ω ΩΩΩΩ Ψ¨ΩΨ·ΩΩΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩ°Ω ΩΩΩΩΩ
Ω ΩΩΨ¨ΩΨΉΩΨ«ΩΩΩΩΩΫ Ω‘Ω€Ω€ ΩΩΩΩΨ¨ΩΨ°ΩΩΩ°ΩΩ Ψ¨ΩΨ§ΩΩΨΉΩΨ±ΩΨ§Ϋ€Ψ‘Ω ΩΩΩΩΩΩ Ψ³ΩΩΩΩΩΩ
Ω Ϋ Ω‘Ω€Ω₯
ΩΩΨ§ΩΩΩΫ’Ψ¨ΩΨͺΩΩΩΨ§ ΨΉΩΩΩΩΩΩΩ Ψ΄ΩΨ¬ΩΨ±ΩΨ©Ω Ω
ΩΩΩΩ ΩΩΩΩΩΨ·ΩΩΩΩΩΫ Ω‘Ω€Ω¦ ΩΩΨ§ΩΨ±ΩΨ³ΩΩΩΩΩ°ΩΩ Ψ§ΩΩΩ°Ω Ω
ΩΨ§Ψ¦ΩΨ©Ω Ψ§ΩΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩ ΩΩΨ²ΩΩΩΨ―ΩΩΩΩΩΫ Ω‘Ω€Ω§ ΩΩΨ§Ω°Ω
ΩΩΩΩΩΨ§ ΩΩΩ
ΩΨͺΩΩΨΉΩΩΩ°ΩΩΩ
Ω Ψ§ΩΩΩ°Ω ΨΩΩΩΩΩ Ω‘Ω€Ω¨
Artinya: "Sesungguhnya Yunus benar-benar salah seorang rasul, (ingatlah) ketika ia lari (meninggalkan kewajiban) ke kapal yang penuh muatan. Kemudian ia ikut berundi, lalu dia termasuk orang-orang yang kalah dalam undian. Maka ia ditelan oleh ikan besar dalam keadaan tercela. Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah, niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit. Kemudian Kami lemparkan dia ke daerah yang tandus, sedangkan ia dalam keadaan sakit. Dan Kami tumbuhkan untuk dia sebatang pohon dari jenis labu. Dan Kami utus dia kepada seratus ribu orang atau lebih. Lalu mereka beriman, karena itu Kami anugerahkan kenikmatan hidup kepada mereka hingga waktu yang tertentu."
Wallahu a'lam.
(kri/kri)
Komentar Terbanyak
Majelis Umum PBB Sahkan Resolusi Solusi Dua Negara Israel-Palestina, Tanpa Hamas
Eks Menag Yaqut Tegaskan 2 Rumah Rp 6,5 M yang Disita KPK Bukan Miliknya
KPK Sebut Pejabat Kemenag Tiap Tingkat Dapat Jatah di Kasus Korupsi Kuota Haji