Kisah Abu Hurairah dan Setan Pencuri Zakat Bulan Ramadan

Kisah Abu Hurairah dan Setan Pencuri Zakat Bulan Ramadan

Tsalats Ghulam Khabbussila - detikHikmah
Rabu, 19 Apr 2023 04:30 WIB
Ilustrasi Setan
Ilustrasi. Begini kisah Abu Hurairah dan setan pencuri zakat Ramadan. (Foto: Getty Images/iStockphoto/ardasavasciogullari)
Jakarta -

Abu Hurairah RA adalah ulama yang paling utama dari kalangan sahabat Rasulullah SAW. Hal ini lantaran Abu Hurairah selalu mengikuti kemanapun Nabi Muhammad SAW pergi, sehingga ia mendapatkan banyak sekali ilmu yang langsung didapat dari Rasulullah SAW.

Selayaknya sahabat lain yang sangat dekat dengan Rasulullah SAW. Abu Hurairah juga sangat dekat dengan Nabi Muhammad SAW, bahkan kedekatannya ini menghasilkan sebuah kisah yang cukup menarik dan bermanfaat bagi umat muslim.

Kisah tersebut adalah kisah Abu Hurairah dan setan pencuri zakat mungkin menjadi salah satu cerita yang manfaatnya dapat kita rasakan dan amalkan hingga saat ini. Dikutip dari 100 Kisah Islami Pilihan untuk Anak-anak oleh Salman Iskandar, berikut adalah kisah Abu Hurairah dan setan pencuri zakat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kisah Abu Hurairah dan Setan Pencuri Zakat

Sebab kedekatan Abu Hurairah dengan Rasulullah, ia pernah ditugaskan oleh rasul menjaga gudang zakat Ramadan. Saat Abu Hurairah sedang berjaga, dilihatnya seorang anak mencuri makanan. Abu Hurairah segera menangkapnya, kemudian ia berkata dengan nada menggertak.

"Hai, pencuri! Aku akan mengadukanmu kepada rasul!"

ADVERTISEMENT

Pencuri itu seketika ketakutan mendengar ancaman dari Abu Hurairah. Dia merengek dan memohon supaya dilepaskan, "Aku ini adalah orang miskin, keluargaku banyak. Sementara, aku sangat membutuhkan makanan."

Mendengar alasan tersebut akhirnya Abu Hurairah melepaskan si pencuri tersebut. Keesokan harinya, Abu Hurairah melapor kepada Rasulullah SAW mengenai kejadian tempo hari. Kemudian, rasul bertanya, "Apa yang kamu lakukan terhadap anak kecil itu, wahai Abu Hurairah?"

"Ya Rasulullah, anak itu orang miskin, keluarganya banyak, dan sangat membutuhkan makanan. Maka, aku pun melepaskannya," jawab Abu Hurairah.

"Anak kecil itu telah berbohong," kata Rasulullah SAW. "Nanti malam, dia akan datang lagi!" lanjut Rasul

Ternyata perkataan Rasulullah SAW itu menjadi kenyataan, anak itu kembali lagi. Lalu, dia mengambil makanan seperti malam kemarin.

Abu Hurairah yang kembali menunggu zakat pun berhasil menangkapnya. Tetapi, mendengar alasan anak itu, Abu Hurairah pun kembali melepaskannya.

Pada pagi harinya, kejadian itu dilaporkan kepada Rasulullah SAW. Sekali lagi, Rasulullah SAW menegaskan, "Pencuri itu sesungguhnya berbohong! Nanti malam, dia pasti akan kembali lagi."

Malamnya, Abu Hurairah kembali berjaga. Beberapa saat kemudian, muncul sesosok bayangan kecil yang datang mendekati gudang zakat. Tidak lama, anak itu ditangkap oleh Abu Hurairah.

"Kali ini, engkau pasti kuadukan kepada Rasulullah SAW. Sudah dua kali engkau berjanji tidak akan datang lagi. Tetapi, ternyata engkau mengingkari perkataanmu dengan kembali lagi untuk mencuri makanan ini."

"Lepaskan aku!" teriak anak itu. Tetapi, Abu Hurairah berniat sedikitpun untuk melepaskannya.

Pencuri kecil itu kemudian lekas merengek, "Lepaskan aku. Kalau Tuan bersedia melepaskanku, aku akan mengajari Tuan beberapa kalimat yang sangat berguna."

"Kalimat-kalimat apakah itu?" tanya Abu Hurairah dengan rasa penasaran.

"Jika Tuan hendak tidur, bacalah Ayat Kursi. Maka, Tuan akan selalu dipelihara oleh Allah dan tidak akan ada setan yang berani mendekati Tuan sampai pagi." Pada akhirnya, pencuri itu dilepaskan lagi oleh Abu Hurairah.

Keesokan paginya, Abu Hurairah kembali menghadap Rasulullah untuk melaporkan pengalamannya tadi malam. Menanggapi cerita Abu Hurairah tersebut, Rasulullah SAW berkata,"Pencuri itu telah berkata benar sekalipun dia tetap pembohong."

Kemudian, Rasulullah SAW bertanya, "Tahukah engkau, siapa sebenarnya pencuri kecil yang bertemu denganmu setiap malam?"

"Tidak tahu," jawab Abu Hurairah.

"Ia adalah setan!"

Dari kisah Abu Hurairah dan setan pencuri zakat di atas kita dapat mengetahui bahwa terdapat keutamaan dalam membaca ayat kursi. Keutamaan tersebut adalah dapat memberikan kita perlindungan dari gangguan setan jika membacanya sebelum tidur.

Hal ini juga selaras dengan sebuah hadits yang disabdakan oleh Rasulullah SAW yaitu,

فَذَكَرَ الْحَدِيثَ فَقَالَ إِذَا أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ فَاقْرَأْ آيَةَ الْكُرْسِىِّ لَنْ يَزَالَ عَلَيْكَ مِنَ اللَّهِ حَافِظٌ ، وَلاَ يَقْرَبُكَ شَيْطَانٌ حَتَّى تُصْبِحَ

Artinya: "Bila engkau akan menuju ke tempat tidurmu maka bacalah Ayat Kursi karena sesungguhnya ia (dapat menjadikanmu) senantiasa mendapatkan penjagaan dari Allah SWT dan setan tidak akan mendekatimu hingga pagi hari." (HR Bukhari)




(rah/rah)

Hide Ads