Festival Ramadan 2025, Menag Nasaruddin Dorong Umat Maksimalkan Potensi Zakat

Festival Ramadan 2025, Menag Nasaruddin Dorong Umat Maksimalkan Potensi Zakat

Hanif Hawari - detikHikmah
Jumat, 21 Mar 2025 19:30 WIB
Nasaruddin Umar saat konferensi pers Festival Ramadan Bimas Islam 2025 di Gedung Kemenag, Jakarta Pusat, Jumat (21/3/2025.)
Nasaruddin Umar saat konferensi pers Festival Ramadan Bimas Islam 2025 di Gedung Kemenag, Jakarta Pusat, Jumat (21/3/2025.) Foto: Hanif Hawari/detikcom
Jakarta -

Kementerian Agama menggelar Festival Ramadan Bimbingan Masyarakat Islam di kantor Kemenag Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Festival ini tidak hanya mempromosikan semangat ibadah, tetapi juga memperkuat kepedulian sosial dan partisipasi dalam pemberdayaan zakat dan wakaf.

Menteri Agama Nasaruddin Umar menyebut, potensi zakat, infaq, dan sedekah (ZIS) bisa mencapai Rp 178 triliun per tahun. Namun yang baru tergali baru Rp 41 triliun.

"Kalau semua umat Islam rajin bayar zakat infaq sedekah dan lainnya, maka tidak ada lagi muslim yang berada di kemiskinan," kata Menag Nasaruddin saat jumpa pers, Jumat (21/3/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menag Nasaruddin menyebut, ada 3,17 juta orang miskin ekstrem dan 24 juta orang miskin di Indonesia. Ia menduga, sebagian besar adalah umat Islam.

Maka dari itu, Menag Nasaruddin Umar mengajak seluruh umat Islam di Indonesia untuk rajin membayar zakat. Apalagi di bulan yang suci ini, pahalanya bisa dilipatgandakan jika infaq dan sedekah juga dimaksimalkan pada bulan Ramadan.

ADVERTISEMENT

"Maka dari itu, Kemenag akan terus berupaya mendorong berbagai lembaga zakat dan infaq untuk meningkatkan sosialisasi dan ajakan kepada umat untuk berbagi lewat potensi zakat," ujar Imam Besar Masjid Istiqlal itu.

Festival Ramadan Bimas Islam 2025 melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk lembaga pengelola zakat, lembaga keuangan syariah, kantor Kemenag di tingkat provinsi dan kabupaten/kota, kementerian/lembaga lain, serta masyarakat penerima manfaat.

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag, Abu Rokhmad, menjelaskan bahwa Festival Ramadan bukan sekadar seremoni, tetapi bagian dari strategi meningkatkan tata kelola zakat dan wakaf agar lebih profesional, transparan, dan berdampak luas.

"Festival ini menjadi momentum untuk memperkuat sistem pengelolaan zakat dan wakaf agar lebih modern, akuntabel, dan inklusif. Kami ingin zakat dan wakaf tidak hanya dipahami sebagai kewajiban ibadah, tetapi juga sebagai solusi nyata dalam pembangunan ekonomi umat," kata Abu Rokhmad dalam kesempatan yang sama.




(hnh/inf)

Hide Ads