Kisah lelaki majusi ini dibagikan oleh Abdullah bin Mubarak yang kemudian ditulis oleh Ustman bin Hasan bin Ahmad asy-Syakir dalam buku Durratu an-Nashihin Fi al-Wa'd wa al-Irsyad.
Abdullah bin Mubarak bercerita: Suatu hari saya melaksanakan ibadah haji, lalu saya istirahat di Hijr Ismail lalu tertidur, di dalam tidur saya bermimpi bertemu Rasulullah SAW beliau bersabda: Apabila engkau kembali ke Baghdad, pergilah ke tempat ini dan carilah seseorang yang bernama Bahram al-Majusi, sampaikan salam kepadanya dan katakan kepadanya bahwa Allah SWT menyukaimu.
Lalu saya terbangun dari tidur seraya mengucapkan: Mungkin ini hanyalah mimpi dari setan, kemudian saya berwudhu, melakukan tawaf di Kakbah untuk beberapa saat, akan tetapi di saat itu saya dikuasai rasa kantuk yang luar biasa, lalu tertidur dan di dalam tidur saya bermimpi yang sama yakni bertemu Rasulullah SAW untuk menyampaikan itu kejadian ini berulang tiga kali.
Ketika selesai melaksanakan ibadah haji lalu saya pulang ke Baghdad untuk mengunjungi tempat yang disampaikan Rasulullah SAW. Saya mencari rumahnya Bahram al-Majusi, kemudian menjumpai seorang laki-laki tua.
Perbuatan Dosa yang Dilakukan Bahram al-Majusi
Abdullah bin Mubarak kemudian mengetahui bahwa laki-laki tua yang ada di hadapannya ini adalah Bahram al-Majusi.
Saya bertanya: Apakah engkau yang bernama Bahram al-Majusi ?
Dia menjawab: Benar, saya dikenal sebagai orang yang memberi pinjaman kepada masyarakat dengan cara yang baru (rentenir), akan tetapi menurut saya ini baik.
Saya menjawab: Ini haram (salah) menurut Nabi Muhammad.
Saya bertanya lagi: Apakah engkau mempunyai kebaikan selain itu?
Dia menjawab: Ada, saya mempunyai empat putri dan empat orang putra, lalu putri saya nikahkan dengan putra saya sendiri.
Saya menjawab dan pula bertanya: Ini juga haram (salah).
Apakah engkau mempunyai kebaikan lain?
Dia menjawab: Ada, saya membuat jamuan makan untuk orang-orang Majusi pada saat pernikahan putri saya dan putra saya?
Saya menjawab dan pula bertanya: Ini juga haram, apakah ada kebaikan lain selain itu?
Dia menjawab: Ada, dahulu saya mempunyai putri yang sangat cantik dan saya tidak menemukan pasangan yang sebanding dengannya, maka saya nikahi sendiri dan aku jamui makanan pada saat pesta pernikahan yang dihadiri lebih dari seribu orang Majusi.
Saya menjawab dan bertanya lagi: Ini juga haram. Apakah ada kebaikan lain yang engkau lakukan selain itu?
Dia menjawab: Ada, suatu malam saya hendak menyetubuhi putri saya di atas ranjang, tiba-tiba ada seorang wanita beragama sepertimu (Islam) memasuki rumahku dan memadamkan pelita (lampu), kemudian saya menyalakan pelita saya lagi lalu dia keluar, lalu dia masuk lagi untuk memadamkan pelita rumahku lalu saya menyalakan lagi lalu dia keluar, itu terjadi sampai tiga kali.
Dalam hati saya berkata: Jangan-jangan wanita itu adalah pencuri.
Lalu saya ikuti dia dari belakang sampai kembali ke rumahnya dan saya melihat dia mempunyai empat anak, ketika wanita itu masuk anak-anaknya berkata: Ibu, apakah engkau membawakan makanan untuk kami? Sebab kami tidak bisa lagi menahan rasa lapar.
Lalu ibunya meneteskan air mata seraya berkata: Saya malu untuk meminta kepada selain Allah, sedangkan yang aku minta adalah seorang Majusi.
Ketika saya mendengar ucapan wanita itu, lalu saya pulang ke rumah untuk mengambil sebuah wadah yang terisi penuh makanan, lalu saya membawanya sendiri ke rumahnya dan saya berikan kepadanya maka ia sangat senang sekali.
Abdullah bin Mubarak berkata: Inilah yang dimaksud dengan kebaikan, aku akan menyampaikan berita untukmu.
Kemudian saya menyampaikan mimpi tentang Rasulullah SAW itu kepadanya, dan saya ceritakan semuanya kepadanya, lalu Barham al-Majusi berkata: Saya bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan Allah.
Tiba-tiba dia terjatuh dan meninggal pada saat itu juga, saya tidak bisa meninggalkannya sampai saya mandikan dan menshalatinya.
Ketika itu Abdullah bin Mubarak mengatakan: Wahai hamba Allah, bersikap dermawanlah kepada semua makhluk Allah, sebab cara itu dapat merubah permusuhan menjadi kasih sayang.
Simak Video "Jual Parsel Buah-buahan, Pedagang Lumajang Raih Untung 10 Kali Lipat"
[Gambas:Video 20detik]
(dvs/lus)
Komentar Terbanyak
Hukum Patung dalam Ajaran Islam, Boleh atau Tidak?
Cara Membalas Ucapan Salam kepada Muslim dan Non Muslim, Jangan Keliru Ya!
Satu Malam di Bulan Ramadan yang Lebih Mulia dari 1000 Bulan