Mayoritas Pengikut Dajjal Kelak adalah Wanita, Benarkah?

Mayoritas Pengikut Dajjal Kelak adalah Wanita, Benarkah?

Cicin Yulianti - detikHikmah
Jumat, 27 Jan 2023 14:31 WIB
Arab woman with veil against orange yellow sky
Ilustrasi mayoritas pengikut dajjal, wanita atau pria? Foto: Getty Images/iStockphoto/vanbeets
Jakarta -

Menjelang hari kiamat, Dajjal tak henti mengumpulkan pengikut sebanyak-banyaknya. Selama 40 hari berkeliaran di bumi, Dajjal akan terus berkeliaran menebar fitnah pada manusia. Salah satu fitnah Dajjal tersebut akan banyak ditimpakan pada wanita.

Mengutip buku Kiamat: Tanda-Tandanya Menurut Islam, Kristen, dan Yahudi oleh Manshur Abdul Hakim, diterangkan bahwa pada masa kedatangan Dajjal, sebagian kaum wanita akan mudah tergoda sehingga menjadi golongan yang banyak menjadi pengikutnya. Hal ini sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Umar bahwa Rasulullah SAW bersabda:

"Dajjal akan datang ke kawasan ini di Marr Qana'ah (sebuah lembah di Madinah). Dia datang dari Thaif. Kebanyakan yang keluar (mengikutinya) adalah kaum wanita, sampai-sampai orang laki-laki mendatangi istrinya, ibunya, saudara perempuannya, bibinya, dan mengikat mereka, karena dia khawatir mereka keluar menemui dan mengikuti Dajjal." (HR Ahmad)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Dijelaskan dalam buku Kiamat Sudah Dekat? Oleh Dr Muhammad al Areifi, bahwa Rasulullah SAW bersabda:

"Dajjal akan singgah di padang tandus ini, di Marr Qanah. Ketika itu, yang paling banyak menemuinya adalah kaum wanita. Sampai-sampai, setiap laki-laki nanti akan pulang kepada kerabat sedarah mereka, menemui ibu, putri, saudari, dan bibinya, dan mengikat mereka, karena takut mereka keluar menemui Dajjal." (HR. Ahmad)

ADVERTISEMENT

Melansir dari buku Utusan Terakhir dan Fitnah Dajjal oleh Ridwan Abdullah Sani dijelaskan bahwa wanita dapat bertahan lama menghadapi godaan Dajjal, namun keinginan mereka untuk dipuji dan tidak tahan terhadap penderitaan bisa membuat mereka jatuh ke dalam perangkap godaan Dajjal.

Islam tidak melarang kaum wanita untuk bekerja, berdagang, belanja, dan melakukan hobinya selama tidak melewati koridor syariat. Namun, yang perlu diperhatikan adalah jangan sampai perilaku-perilaku yang dilakukan adalah ciri-ciri khas dari Dajjal.


Cara Terhindari dari Kejamnya Dajjal


Setelah mengetahui tentang kaum yang akan mendominasi pengikut Dajjal, maka sebagai muslim perlu melakukan beberapa hal yang dapat menghindarkan diri dari fitnah Dajjal. Mengutip buku The Miracle of Mizan Keajaiban Amalan dan Doa Penentu Masuk Surga Tanpa Hisab oleh Junaidi Ahmad Al Fatti, Rasulullah SAW menganjurkan melakukan beberapa hal berikut:


1. Meminta Perlindungan kepada Allah


Rasulullah SAW bersabda, "Apabila seseorang di antara kalian telah selesai tasyahud akhir, maka berlindunglah kepada Allah dari empat hal; dari azab Jahanam, dari azab kubur, dari hidup dan mati, serta kejahatan fitnah Al Masih Ad Dajjal." (HR. At Tirmidzi, Ibnu Hibban, dan Ahmad)

Adapun doa yang bisa dibaca untuk menghindari fitnah Dajjal adalah sebagai berikut:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ ، وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ

Bacaan latin: Allahumma inni audzubika min 'adzabi jahannama wa min adzabil qabri wa min fitnatil mahya wal mamati, wa min syarri fitnatil masihid dajjal.

Artinya: "Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari siksa neraka jahannam, dari siksa kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, serta dari kejahatan fitnah al-masikh ad-Dajjal" (HR Muslim).


2. Menghafalkan 10 Ayat Pertama Surat Al Kahfi


Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa yang hafal sepuluh ayat dari permulaan surah Al Kahfi niscaya ia dipelihara dari Dajjal." Dalam hadis lain pun disebutkan, "Barang siapa yang menemuinya dari kamu, maka hendaklah ia membaca pembuka surah al Kahfi." (HR. Muslim)


3. Tinggal di Makkah atau Madinah dan Bertakwa Pada Allah SWT


Rasulullah SAW bersabda, "Tidak ada satu pun Negeri melainkan akan diinjak Dajjal, kecuali Makkah dan Madinah. Tidak satu pun lorong menuju kota tersebut, kecuali di sana terdapat para Malaikat yang berbaris, menjaga kota tersebut." (HR. Al-Bukhari)




(lus/lus)

Hide Ads