Niat Puasa Rajab Sekaligus Qadha Ramadan Lengkap

Niat Puasa Rajab Sekaligus Qadha Ramadan Lengkap

Hanif Hawari - detikHikmah
Jumat, 19 Des 2025 20:45 WIB
Niat Puasa Rajab Sekaligus Qadha Ramadan Lengkap
Ilustrasi puasa Rajab (Foto: Getty Images/sarath maroli)
Jakarta -

Bulan Rajab merupakan salah satu bulan yang dimuliakan dalam Islam, sehingga menjadi waktu yang tepat bagi setiap Muslim untuk meningkatkan ibadah kepada Allah SWT. Salah satu amalan yang dianjurkan pada bulan ini adalah melaksanakan puasa Rajab.

Bagi umat Islam yang masih memiliki kewajiban puasa qadha Ramadan, bulan Rajab juga bisa dimanfaatkan untuk menunaikan ibadah tersebut. Dengan begitu, puasa Rajab dan qadha Ramadan dapat dilakukan sekaligus dalam satu waktu, sehingga lebih efisien dan penuh berkah.

Melakukan niat puasa Rajab sekaligus puasa qadha Ramadan membutuhkan pemahaman yang benar tentang tata cara dan bacaan niatnya. Untuk panduan lengkap niat dalam bahasa Arab, latin, dan artinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Niat Puasa Rajab Digabung dengan Qadha Ramadan

Sebelum melaksanakan puasa, seorang Muslim harus meniatkan ibadahnya dengan tulus semata-mata karena Allah SWT. Niat yang ikhlas menjadi syarat sahnya puasa dan menunjukkan kesungguhan hati dalam beribadah.

Dikutip dari laman Baznas, berikut ini adalah niat puasa Rajab sekaligus puasa qadha Ramadan.

ADVERTISEMENT

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ رَمَضَانَ مَعَ سُنَّةِ رَجَبٍ لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghodin 'an qadha'i fardhi Ramadhana ma'a sunnati Rajabi lillahi ta'ala

Artinya: "Saya niat puasa esok hari untuk mengqadha puasa Ramadan sekaligus puasa sunnah Rajab karena Allah Ta'ala."

Dalam niat ini terkandung dua maksud sekaligus, yaitu puasa wajib qadha Ramadan dan puasa sunnah Rajab. Dengan satu niat, seorang Muslim dapat menunaikan kewajiban sekaligus meraih keutamaan ibadah sunnah.

Tata cara puasa Rajab sekaligus qadha Ramadan sama seperti puasa pada umumnya, dimulai sejak terbit fajar atau waktu subuh hingga berbuka pada waktu maghrib.

Selama berpuasa, seorang Muslim wajib menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa, seperti makan, minum, dan hubungan suami istri. Selain itu, menjaga lisan dan perbuatan agar tetap baik juga dianjurkan agar puasa diterima oleh Allah SWT.

Keutamaan Puasa Rajab

Dalam buku Dahsyatnya Puasa Wajib & Sunah Rekomendasi Rasulullah karya Amirulloh Syarbini, disebutkan bahwa Rasulullah SAW menjelaskan bahwa siapa saja yang berpuasa di bulan Rajab akan merasakan kenikmatan hidangan surga. Beliau menegaskan hal ini melalui sabdanya.

"Sesungguhnya di surga ada suatu sungai yang bernama Rajab. Warnanya lebih putih daripada susu dan rasanya lebih manis daripada madu. Barang siapa berpuasa satu hari pada bulan Rajab, akan diberi minum oleh Allah dari sungai itu." (HR. Bukhari dan Muslim)

Apakah Boleh Menggabungkan Puasa Rajab dan Puasa Qadha?

Berdasarkan buku Ensiklopedia Islam karya Makmur Dongoran, istilah at-tasyrik merujuk pada penggabungan antara puasa wajib seperti qadha, kafarat, atau nazar dengan puasa sunnah, misalnya puasa Rajab.

Praktik menggabungkan puasa qadha Ramadan dengan puasa sunnah Rajab menjadi topik yang sempat menimbulkan perbedaan pendapat di kalangan para ulama fikih.

Pendapat pertama memperbolehkan penggabungan dua puasa ini, yang dianut sebagian ulama Syafi'iyah dan difatwakan oleh Lembaga Fatwa Mesir. Imam as-Suyuti dalam al-asybah wa an-nadzāir menyatakan bahwa jika seseorang melakukan puasa qadha, nazar, atau kaffarah, lalu berniat puasa sunnah seperti hari Rajab, maka puasanya sah dan ia memperoleh pahala ganda: pahala wajib dan pahala sunnah.

Selain itu, Imam Ar-Ramlī as-Syafi'i dalam nihāyatul muhtāj berpendapat bahwa mengqadha puasa di bulan Syawal atau hari Asyura' sekaligus puasa sunnah tetap mendapatkan pahala sunnahnya. Meski demikian, mereka menekankan bahwa lebih utama memisahkan puasa wajib dan sunnah.

Pendapat kedua menyatakan bahwa penggabungan niat tidak diperbolehkan. Pendapat ini dianut Syaikh bin Baz, Syaikh Dr. Abdurrahman Ali Al-Askar, dan Syaikh Dr. Muhammad bin Hassan, yang berargumen bahwa jika niat qadha Ramadan digabung dengan puasa sunnah, maka niat sunnah menjadi batal dan yang sah hanya niat puasa qadha.

Dengan kata lain, ketika niat puasa wajib (fardhu) digabung dengan niat puasa sunnah, maka yang sah hanya niat puasa wajib, sedangkan niat puasa sunnah tidak dianggap berlaku.

Oleh karena itu, meskipun seorang Muslim tetap bisa menunaikan puasa qadha Ramadan sekaligus puasa sunnah, yang sebaiknya diutamakan adalah niat untuk puasa qadha Ramadan.

Wallahu a'lam.




(hnh/inf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads